Ketahuilah,
bahwa infak itu mencakupi seluruh sedekah yang wajib seperti zakat
maupun yang sunah. Ada beberapa adab yang perlu diperhatikan bagi orang
yang hendak bersedekah :
1. Niatnya harus tulus.
Hendaklah
orang yang bersedekah supaya meluruskan niatnya. Hendaklah yang ia cari
hanya wajah Allah SWT semata, bukan karena riya atau ingin dipuji
manusia dengan dikatakan dermawan. Rasulullah SAW bersabda yang
artinya,"Ada yang seseorang yang Allah beri keluasan harta, kemudian dia
mengakui nikmat tersebut pada hari kiamat. Dia ditanya,'lantas apa yang
engkau kerjakan dengan nikmat tersebut?' Dia menjawab,'aku salurkan ke
jalan yang engkau cintai. Tidak ada satupun jalan yang engkau cintai
kecuali aku berinfak didalamnya'. Allah berkata,'engkau berdusta! Akan
tetapi, engkau melakukan hal itu semua karena ingin dikatakan dermawan,
dan engkau telah mendapatkannya!' Akhirnya orang tersebut ditarik
wajahnya dan dicampakkan kedalam neraka". HR.Muslim.
2. Harta halal yang baik yang dimiliki.
Dari ibnu Umar ra, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan diterima shalat tanpa thaharah (bersuci), dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta ghulul". HR.Muslim.
Yang
dimaksudkan dengan ghulul adalah mencuri harta ghanimah (rampasan
perang) sebelum dibahagikan. Artinya, harta yang tidak halal.
3. Dari hasil usaha yang terbaik, yang paling halal, paling baik dan paling disukai.
Allah SWT berfirman dalam QS.Al-baqarah[2]:267 :
"Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkannya dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah, bahwa Allah maha kaya lagi maha terpuji.
Anas
menyatakan,"Abu thalhah adalah orang Anshar Madinah yang paling banyak
hartanya berupa kebun-kebun kurma. Dan harta yang paling dia cintai
adalah kebun di Bairuha (didaerah Madinah). Ketika dia didalam masjid,
turun ayat kepada Rasulullah yang berbunyi,
"Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan, sesungguhnya Allah maha mengetahuinya". (QS.Ali imran[3]:92)
Abu
Thalhah ra berkata,"wahai Rasulullah, Allah telah berfirman,'kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai'. Dan harta yang paling aku
cintai adalah kebun kurma yang berada di Bairuha, dan kebun itu sekarang
aku sedekahkan karena Allah. Aku mengharap kebaikan dan tabungan
pahalanya disisi Allah". Rasulullah berkata,"duhai, itu adalah harta
yang menguntungkan. Aku telah mendengar apa yang telah engkau katakan,
dan aku memandang agar harta itu disedekahkan kepada keluarga terdekatmu
dahulu". Abu Thalhah ra berkata,"baik, saya akan melakukannya, wahai
Rasulullah". Maka, Abu Thalhah membagikannya kepada kerabat dan keluarga
terdekatnya. HR.Bukhari.
4. Merahasiakan saat mengeluarkan sedekah.
5. Mewakilkan penyerahan untuk menghindari riya.
6. Mendoakan agar sedekahnya bermanfaat bagi penerima.
Ketika Rasul didatangi oleh Abu Auf dengan sedekahnya, Nabi mendoakan, "Ya Allah! Salawat untuk keluarga Abu Auf". HR.Bukhari.
Imam Syafi'i mengatakan, hendaklah seorang yang hendak membayar zakat atau sedekah mendoakan saat menyerahkan dengan membaca,
"Ya Allah! Jadikanlah sedekah ini mencukupi, dan jangan jadikan ini jalan berbuat jahat".
Dan yang menerima sedekah dan 'amil berkata,
"Allah
memberimu pahala dari apa yang engkau berikan, Allah memberkatimu pada
harta yang kau miliki, dan Allah menjadikan sedekahmu sebagai
pembersihmu".
7. Mendahulukan orang saleh, orang yang sedang menuntut ilmu, dan fakir miskin yang tidak meminta-minta.
8. Tidak menunda-nunda sedekah.
9. Untuk menjaga perasaan, tidak perlu dibahasakan secara lugas kepada penerima sedekah.
Di kutip dari bukunya "Reza Pahlevi Dalimunthe Lc, M.Ag"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar