Kamis, 16 Februari 2012

MENGHADAPI HIDUP DENGAN KESEDERHANAAN

Wahai muslimah, ditengah gegap gempita tahun-tahun globalisasi bebas ini, hendaknya kita harus lebih hati-hati dalam hidup. Kenapa begitu? Sebab, globalisasi menyuguhkan tawaran yang sangat menggiurkan diantaranya kemudahan dalam mengakses teknologi super canggih, hiburan-hiburan yang semakin tak berdasar dan kadang menanggalkan moralitas agama, dan lain sebagainya. Hati-hati dengan keadaan demikian, sebab salah-salah kita justru terjerumus dalam dosa.

Menurut Qarni, kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa, dan banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Dan, anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran. Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri, kawan, sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak anda sukai.


Maka dari itu, kata Qarni, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau anda mau selamat dengan adil dan bijaksana. Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya. Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan, dan dua pendapat yang saling berseberangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan.


Asih menurut Qarni, Allah akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagiaan itu di surga. Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan dikumpulkan di neraka. Maka jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Dan, jangan pernah menerawang kealam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya ; kendalikan jiwa anda untuk dapat menerima dan menikmatinya! Bagaimanapun, tidak mungkin semua teman tulus kepada anda dan semua perkara sempurna dimata anda. Sebab, ketulusan dan kesempurnaan itu ciri dan sifat kehidupan dunia. Bahkan, istri anda pun tak akan pernah sempurna dimata anda. Maka kata hadist :

"Janganlah seorang mukmin mencela seorang mukminah (istrinya), sebab jika dia tidak suka pada salah satu kebiasaannya maka dia bisa menerima kebiasaannya yang lain".

Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.


Apa adanya bisa kita artikan sebagai kesederhanaan, wahai muslimah. Kesederhanaan bisa menjadi filter ampuh untuk menyaring gegap gempita hidup zaman sekarang yang penuh kenikmatan. Kesederhanaan adalah salah satu solusi terhindar dari terjerumus dalam dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar