Wahai
muslimah, ditengah gegap gempita tahun-tahun globalisasi bebas ini,
hendaknya kita harus lebih hati-hati dalam hidup. Kenapa begitu? Sebab,
globalisasi menyuguhkan tawaran yang sangat menggiurkan diantaranya
kemudahan dalam mengakses teknologi super canggih, hiburan-hiburan yang
semakin tak berdasar dan kadang menanggalkan moralitas agama, dan lain
sebagainya. Hati-hati dengan keadaan demikian, sebab salah-salah kita
justru terjerumus dalam dosa.
Menurut
Qarni, kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa,
dan banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan
kesulitan hidup. Dan, anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam
kesukaran. Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri, kawan,
sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat
sesuatu yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu
terdapat sesuatu yang buruk dan tidak anda sukai.
Maka
dari itu, kata Qarni, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal
itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau anda mau
selamat dengan adil dan bijaksana. Pasalnya, betapapun setiap luka ada
harganya. Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal
yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua
kubu yang saling berseberangan, dan dua pendapat yang saling
berseberangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan
kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan.
Asih
menurut Qarni, Allah akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan
kebahagiaan itu di surga. Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan
akan dikumpulkan di neraka. Maka jalanilah hidup ini sesuai dengan
kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Dan, jangan pernah
menerawang kealam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya ;
kendalikan jiwa anda untuk dapat menerima dan menikmatinya!
Bagaimanapun, tidak mungkin semua teman tulus kepada anda dan semua
perkara sempurna dimata anda. Sebab, ketulusan dan kesempurnaan itu ciri
dan sifat kehidupan dunia. Bahkan, istri anda pun tak akan pernah
sempurna dimata anda. Maka kata hadist :
"Janganlah
seorang mukmin mencela seorang mukminah (istrinya), sebab jika dia
tidak suka pada salah satu kebiasaannya maka dia bisa menerima
kebiasaannya yang lain".
Adalah
seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling
memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita
lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari
beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah, dan
mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.
Apa
adanya bisa kita artikan sebagai kesederhanaan, wahai muslimah.
Kesederhanaan bisa menjadi filter ampuh untuk menyaring gegap gempita
hidup zaman sekarang yang penuh kenikmatan. Kesederhanaan adalah salah
satu solusi terhindar dari terjerumus dalam dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar