Perlu
muslimah ketahui bahwa kejenuhan bisa hinggap kepada siapa saja. Efek
dari kejenuhan sangatlah tidak baik. Kebiasaan yang dirasa seperti
itu-itu saja tiap hari, sangat mungkin mengakibatkan kejenuhan. Yang
kadang tidak kita sadari adalah dunia yang diciptakan Allah beserta
isinya ini penuh dengan warna dan keberagaman. Keberagaman dan warna itu
tidak akan selesai kita artikan satu persatu selama apapun hidup kita.
Nah, bukankah ini sebenarnya merupakan obat mujarab untuk kita? Apakah
kita sudah menyadari itu.
Masih
dalam buku La Tahzan, Qarni mengatakan bahwa orang yang hidup mengekang
diri dengan satu gaya atau model hidup, sudah tentu akan dilanda
kejenuhan. Itu terjadi, karena jiwa manusia pada dasarnya cenderung
mudah jenuh. Tabiat dasar setiap manusia adalah tidak senang berada
dalam satu keadaan yang sama. Dan karena itu pula, maka Allah
menciptakan banyak warna dan bentuk untuk suatu tempat, zaman, makanan,
minuman, dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Ada malam ada siang, ada
dataran tinggi ada dataran rendah, ada putih ada hitam, ada panas ada
dingin, dan ada manis ada kecut. Keberagaman dan perbedaan ini
seringkali disebut Allah dalam beberapa firman-Nya.
Qarni mengutip beberapa ayat dalam alquran berikut :
"Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya".QS.An-Nahl:69.
"Dari pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang".QSAr-Ra'd:4.
"Dan
diantara gunung-gunung itu ada garis-garis yang putih dan merah yang
beraneka ragam warnanya dan ada pula yang hitam pekat".QS.Fathir:37.
"Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan diantara manusia agar mereka mendapat pelajaran".QS.Ali'Imran:140.
Qarni
kemudian mengisahkan tentang Syahdan, Bani Israil pernah merasa bosan
dengan makanan paling baik mereka dan mengeluh kepada Allah.
"Kami tidak bisa sabar dengan satu macam makanan saja".QS.Al-Baqarah:61.
Al-Makmun
kadang kala membaca sambil duduk, sesekali dengan berdiri, dan pada
saat yang lain sambil berjalan. Dan karena itu pula ia pernah
berkata,"jiwa manusia itu sungguh sering kali jenuh".
"Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan terbaring".QS.Ali'Imran:191.
Menurut
Qarni ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam beribadah pun manusia akan
merasa jenuh. Oleh karena itu, maka Allah pun memberikan banyak pilihan
bentuk dan cara beribadah kepada para hamba-Nya. Sebagaimana kita
ketahui, Allah telah menetapkan pelbagai amalan hati, amalan lisan,
amalan badan, dan ada amalan harta. Kita juga tidak hanya diwajibkan
shalat, tetapi juga membayar zakat, menjalankan puasa, menunaikan haji
dan ikut berjihad. Bahkan, dalam shalat pun kita tak hanya disuruh
berdiri saja, tetapi juga ruku', berdiri, sujud, dan duduk. Semua ini
mengisyaratkan bahwa siapapun yang menginginkan kepuasan, semangat yang
selalu baru dan produktifitas, maka ia harus pandai.
Wahai
muslimah, kiranya sudah sangat jelas, variasi yang disediakan Allah
untuk kita sangatlah lengkap dan tidak akan pernah habis. Kita
sendirilah yang mesti pintar memanfaatkannya. Oleh karena itu, pantang
bagi muslimah menyebutkan kata : jenuh !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar