Senin, 13 Februari 2012

WAHAI MUSLIMAH, IKHLASLAH DAN JANGAN MENGHARAPKAN "TERIMA KASIH"

Banyak diantara kita selalu ingin sempurna. Kesempurnaan itupun banyak yang dikehendaki sebagai pengakuan. Muslimah harus waspada atas sikap itu. Sikap berlebihan yang berujung pada kesombongan. Hendaknya kita sebagai muslimah harus senantiasa menanamkan keikhlasan. Berpasrah diri hanya kepada-Nya. Wahai muslimah, sadarilah satu hal bahwa Allah menciptakan setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru ramai yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Ingkar merupakan sikap yang wajib dijauhi. Muslimah harus sangat berhati-hati. Oleh karena, hal itu sangatlah menjerumuskan. Kebiasaan buruk untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan sesuatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, anda tidak perlu heran dan resah apabila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah anda persembahkan. Bahkan, tidak usah resah apabila mereka sampai memusuhi anda sampai mmendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena anda telah berbuat baik kepada mereka.

"Dan mereka tidak mencela Allah dan Rasul-Nya kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka".QSAt-Taubah:74.

Dalam sebuah kisah diceritakan tentang seorang ayah yang telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi seseorang yang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asalkan anaknya kenyang, dan bahkan mau bersuah payah agar anaknya bahagia. Namun, apa imbalan seorang anak kepada ayahnya yang telah banyak berkorban untuknya? Ketika sudah kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orangtuanya. Ia tidak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak dan bersifat durhaka terhadap orangtuanya. Dan semua itu, dia tunjukkan melalui perkataan dan juga tindakan.

Oleh karena itu, sesiapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seharusnya menghadapi semua itu dengan pikiran yang dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat yang perbendaharaan-Nya yang tidak akan pernah habis dan selalu sirna.

Ajakan ini bukan pula untuk menyuruh anda meninggalkan kebaikan yang telah anda lakukan selama ini, atau agar anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain.
Ajakan ini hanya ingin, agar anda tidak goyah dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah anda perbuat. Dan janganlah anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perlakukaj.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan, tidak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang disekitar anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan yang selalu memberi itu lebih baik dari tangan yang sering menerima.

"Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari pada kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih". QS.Al-Insan:9.

Masih ramai orang berakal yang sering hilang kendali dan mnejadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari pada orang-orang disekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Allah yang menjelaskan dengan jelas tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan:
"Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu dari padanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan". QS.Yunus:12.

Anda tidak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia menggunakan pena tersebut untuk menulis cemoohan kepada anda. Dan anda tidak usah terkejut, apabila orang yang anda beri tongkat untuk mengiringi domba gembalaannya justru akan memukul kepala anda dengan tongkat hadiah dari padamu. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tidak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri yang maha agung nan mulia. Begitulah, kepada tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada sesama dan juga anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar