Alangkah
santunnya perkataan Sayyidah Hajar, istri Ibrahim dan bunda Ismail,
ketika mengejar suaminya yang meninggalkan dirinya dan putranya disuatu
lembah yang gersang dan tak berpenghuni. Syahdan, perkataan lembut
berikut ini terdengar berulangkali ditelinga Ibrahim:"Wahai Kanda
Ibrahim, hendak pergi kemanakah engkau hingga tega meninggalkan kami
dilembah tanpa penghuni dan tidak ada apa-apanya ini?" Namun Ibrahim
tidak menolehkan mukanya kepada istrinya sedikitpun. Maka Hajar bertanya
lagi,"Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan hal itu?" Ia
menjawab,"ya"! Hajar pun berkata,"jika demikian, Dia tidak akan
menyia-nyiakan kami".
Benar,
Allah sekali-kali tidak pernah menyia-nyiakan Hamba-Nya yang saleh.
Dalam surah al-kahfi misalnya, bukankah telah berfirman,"Adapun anak
itu, maka kedua orangtuanya adalah orang mukmin, dan kami khawatir bahwa
ia akan mendorong kedua orangtuanya kepada kesesatan dan kekafiran.
Kami menghendaki supaya Tuhan mereka menggantikan bagi mereka dengan
anak lain yang lebih baik kesuciannya itu dan lebih dalam kasih
sayangnya (kepada ibu bapaknya)". QS.Al-kahfi:80-81.
Bukankah
Allah telah menjaga harta warisan seseorang yang saleh untuk kedua
anaknya sebagaimana dikisahkan dalam kisah perjalanan Nabi Musa bersama
Nabi Khidzir? Seperti kita lihat, Allah berfirman,"adapun dinding itu
adalah kepunyaan dua orang anak yatim dikota itu. Dibawahnya ada harta
benda simpanan bagi mereka berdua, dan ayahnya adalah seorang yang
saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya
dan mengeluarkan simpanan itu sebagai rahmat dari Tuhanmu". QS.
Al-kahfi:82.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar