Jumat, 30 Desember 2011

HISAB YANG BERAT

Golongan yang akan dihisab dengan hisab yang berat, penuh dengan desakan dan pertanyaan yang mendetail. Merekalah orang-orang yang bisa dipastikan akan celaka dan diazab. Sebagaimana sabda Rasulullah, "Barangsiapa yang didedak dalam hisabnya, ia pasti akan diazab". Ini juga sebagaimana yang Allah sebut dalam firman-Nya dengan hisab yang  buruk,"Dan takut kepada hisab yang buruk". QS.Ar-Ra'du:21

Ayat tersebut menggambarkan  sifat orang yang beriman dengan benar, yang takut terhadap hisab yang buruk. Maksudnya, bahwa kelak akan ada hisab yang  buruk dimana telah diingatkan bahwa hisab tersebut ialah  hisab yang keras, ketat dan perdebatan secara rinci dari Allah. Sebagaimana Allah akan mengampuni dan memaafkan orang mukmin, menghapuskan dosa mereka, mengasihi mereka dan mendekatkan  mereka kepada-Nya, maka Dia juga akan memeriksa dengan seksama dan sangat detail dalam menghisab manusia yang lain, para pelaku maksiat dan dosa-dosa besar.

Berapa banyak kaum muslimin yang meninggal dunia, sedang mereka belum melaksanakan kewajiban shalat, zakat, puasa dan haji? Berapa banyak kaum muslimin yang meninggal dunia, sedang mereka para pelaku dosa-dosa besar, seperti zina, riba, memakan harta anak yatim, berbuat jahat terhadap orang, berakhlak buruk, tidak suka berbuat baik, tidak mencegah yang mungkar dan tidak menyetujui yang makruf? Berapa banyak diantara mereka yang menjadi orang munafik, penjilat, dan pembohong. Mereka selalu berusaha menumpuk harta serta hanya ingin memuaskan hawa nafsu dan kesenangan, hingga tak lagi mengindahkan dan takut akan larangan Allah?

Berapa banyak wanita muslimah yang telanjang, memamerkan auratnya, berpakaian tapi telanjang, melenggak-lenggokkan tubuhnya, genit serta gemar bernyanyi dan berjoget. Mereka menjadi budak musik dan selalu berusaha mewujudkan impian. Ingin mendapatkan ketenaran dan hanya menuruti hawa nafsu semata. Akhirnya, mereka pun menjadi sesat serta menyesatkan banyak para lelaki dan pemuda.

Berapa banyak wanita yang suka berdusta dan berbohong, penipu dan pembuat tipu daya, yang seringkali menjerumuskan kaum laki-laki? Berapa banyak diantara mereka yang sering mengucapkan sumpah palsu? Berapa banyak diantara mereka yang suka mengghibah dan membuat fitnah? Berapa banyak diantara mereka yang suka mencela dan menjelekkan wanita lain? Berapa banyak wanita yang kerjanya hanay mengurusi mode baju dan berdandan serta model perhiasan yang mereka letakkan diwajah dan yang mereka pukulkan ketanah agar dilihat?

Itu semua menunjukkan, tidak semua muslim telah benar-benar muslim. Tidak semua mukmin benar-benar beriman dengan nilai-nilai yang terkandung dalam kata Islam dan iman. Karenanya, setiap mukmin dan muslim harus komitmen dengan nilai-nilai tersebut. Sebab, jika tidak, maka keimanan dan keislaman itupun akan hilang dari dirinya. Rasa malu misalnya, jika seseorang, baik itu laki-laki maupun wanita, telah mencabut rasa malu dari dirinya, ia akan berani melakukan berbagai macam perbuatan dosa dan kemaksiatan yang seharusnya membuat kening berkeringat karena rasa malu. Ironisnya, justru banyak sekali wanita yang akan mendapatkan hisab sangat berat disebabkan karena telah menanggalkan pakaian mereka. Selain itu, menyesatkan serta menjadi penyebab kaum lelaki tersesat hingga terjerumus kejurang kemaksiatan, dosa besar, dan perbuatan keji. Rasulullah bersabda,"Aku melihat kesurga, dan ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya ialah kaum fakir, lalu aku melihat keneraka, dan ternyata aku dapati mayoritas penghuninya ialah kaum wanita".HR.Al-Bukhari.

Orang yang akan menerima hisab yang berat ialah mereka yang meninggal dunia, sementara mereka belum sempat berhenti dari perbuatan keji dan dosa besar. Mereka pun menghadap Rabb mereka pada hari kiamat dengan membawa seluruh dosa tersebut, ditambah dengan dosa-dosa yang kecil. Jadi dosa-dosa yang kecil akan terhapus dan diampuni Allah, jika seseorang meninggalkan dosa-dosa yang besar. Namun, jika ia tidak menjauhi dosa besar, maka dosa-dosanya yang kecil pun akan tetap tertulis dalam lembaran catatan amalnya dan tidak akan diampuni. Lalu akan dijadikan satu dengan dosa besarnya. Buktinya ialah bahwa tatkala Allah menyerahkan kitab catatan amal kepada masing-masing manusia agar mereka membacanya, orang-orang kafir, munafik, serta pelaku maksiat dan dosa besar berkata sebagaimana yang Allah kisahkan dalam firman-Nya,"kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis.Dan Rabbmu tidak menganiaya seorangpun jua".QS.Al-Kahfi:49.

Betapa banyak manusia yang termasuk golongan yang disebutkan dalam ayat sebagai orang yang berkata, alangkah celakanya orang yang melampaui batas, berbuat jahat, menganiaya, berbuat sombong, dan merampas hak orang lain? Padahal, Allah telah memberi sebuah ungkapan kepada para hamba-Nya saat didunia bahwa sekiranya mereka mau meninggalkan perbuatan dosa-dosa besar, tentu Allah akan memaafkan dan mengampuni dosa-dosanya. Allah berfirman,"Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf". QS.Asy-syura:37.
"Yaitu orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil.Sesungguhnya Rabbmu maha luas ampunan-Nya".QS.An-najm:32.

Jauh sebelumnya, Rabb mereka menyeru mereka ketika masih didunia agar mau bertaubat. Dia membiarkan pintu taubat-Nya terbuka lebar-lebar sepanjang hidup mereka, sekiranya mereka mau kembali dan bertaubat dari dosa besar dan segala macam perbuatan keji yang mereka lakukan. Tapi ternyata mereka tidak juga mau kembali. Allah berfirman,"Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan".QS.Asy-Syura:25.


Selama mereka tidak bertaubat, dan nyatanya mereka tidak juga bertaubat, maka pada hari kiamat hisab yang akan mereka rasakan sangat pedih, sulit dan sama sekali tidak ada keringanan didalamnya. Allah akan menanyai perbuatan dan perkataan mereka satu persatu dengan sangat detail, yang besar ataupun yang kecil.


Aisyah, Ummul Mukminin, meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,"tidak ada seorangpun yang dihisab dengan detail pada hari kiamat, kecuali ia pasti akan celaka". Aku pun bertanya,"wahai Rasulullah, bukankah Allah telah berfirman,'adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah'. Maka Rasulullah menjawab,'itu hanyalah penampakan amal. Sebab, tidak seorangpun yang didesak dalam hisabnya pada hari kiamat, kecuali ia pasti celaka".


Abu Usman berkata,"Al-'Alla' bin Abu Hakim memberitahukan kepadaku bahwa ia adalah ahli pedang andalan Mu'awiyah. Lalu, ada seseorang yang menemuinya dan memberitahukan hadist riwayat Abu Hurairah ini kepadanya. Setelah itu, Mu'awiyah berkata,"orang-orang tersebut telah diperlakukan seperti itu. Lantas, bagaimana dengan nasib yang lain?' Mu'awiyah pun menangis tersedu-sedu sampai kami mengira ia akan mati. Lalu kami katakan,'orang ini telah datang dengan membawa kejelekan'. Lantas, Mu'awiyah siuman, lalu ia mengusap wajahnya dan berkata,'sungguh benar firman Allah,"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan sempurna dan mereka didunia itu tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan didunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan".QS.Hud:15-16. HR.Ath-Tirmidzi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar