Jumat, 30 Desember 2011

PARA PELUKIS TERMASUK MANUSIA YANG PALING BERAT SIKSANYA

Kami akan memaparkan beberapa hadist Nabi yang menyebutkan orang-orang yang membuat lukisan dan bagaimana siksaan yang akan mereka terima pada hari kiamat. Lantas, kami akan menjelaskan hadist tersebut dan memberikan sedikit komentar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memahami dan menafsirkan hadist tersebut.

Aisyah, Ummul mukminin meriwayatkan bahwa Rasulullah masuk kedalam rumah sedang dirumah ada sebuah korden yang berupa kain tipis yang ada gambarnya. Maka, memerahlah wajah beliau dan langsung mengambil kain penutup tersebut dan merobeknya. Aisyah berkata,'beliau bersabda,'sungguh manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat ialah orang-orang yang menggambar gambar-gambar semacam ini'.Shahih Muslim.

Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,'Sungguh, orang-orang yang membuat gambar semacam ini akan disiksa pada hari kiamat. Akan diperintahkan kepada mereka,'hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan'.Shahih Muslim.


Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,'setiap pembuat gambar akan berada dineraka. Setiap gambar yang ia buat akan diberi nyawa kemudian akan menyiksanya didalam neraka Jahannam'. HR.Muslim.

Hadist-hadist tersebut terdapat dalam Ash-shihah (kitab-kitab shahih, seperti shahih Bukhari dan Shahih Muslim). Artinya, keberadaannya berada di urutan hadist yang paling tinggi tingkat keshahihannya. Memang, siksaan pasti akan menimpa semua pembuat gambar. Tapi, setiap amal tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai niatnya. Gambar yang berupa foto misalnya, yang pada hari ini telah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan, juga gambar lain yang sejenis, tidak termasuk dalam konteks hadist ini. Begitu pula dengan gambar pemandangan alam dan benda yang tidak bernyawa.

Boleh jadi yang dimaksud," para pembuat gambar" ialah para pemahat patung yang memiliki nyawa serta tujuan dibuatnya patung tersebut ialah untuk disembah dan yang sejenisnya. Sebab, umat manusia pada masa sebelum diutusnya Nabi Muhammad ialah para penyembah berhala serta patung yang mereka buat dan mereka pahat sendiri. Untuk mengantisipasi hal itu, agar manusia tidak kembali lagi menyembah berhala dan mengagungkannya, maka diharamkanlah At-Tashwir (pembuatan gambar).

Jadi permasalahan ini bukanlah sebuah permasalahan yang sederhana dan sepele. Sebab, ia berkaitan dengan amal, iman, dan akidah seseorang. Agar diri seseorang tidak tergelincir serta terpengaruh dengan gambar dan segala macamnya tersebut. Yang jelas, kita kembali kepada kaidah bahwa setiap amal tergantung niatnya. Jika seseorang mampu menghiasi diri dengan kebaikan dan menghindarkan diri dari semua yang tersebut diatas semaksimal mungkin, berarti ia telah terlepas dari hal-hal yang bermasalah baginya secara terperinci. Wallahu a'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar