Senin, 25 Februari 2013

PENONTON-PENONTON YANG TIDAK TERHITUNG

Aku berkata, "wahai iblis, engkau berbicara tidak sopan, semoga Allah melaknatmu atas setiap kejahatan dan bencana yang terjadi didunia, yang bersumber dari engkau wahai yang terkutuk."
Para pelaku bengis terhadap keluarga Nabi SAW adalah orang-orang yang murtad, yang setelah mendapatkan hidayah, jatuh kepangkuan setan dan mereka melakukan kebengisannya terhadap cucu-cucu Nabi SAW. "Setan memperdaya orang-orang yang murtad setelah mendapatkan hidayah, dalam pandangan mereka adalah penyakit dan memperhatikan mereka dalam kesesatan." (QS.Muhammad:25)
Mereka adalah para penonton yang tidak berarti dalam cerita setan.
Ketika aku mengingat musibah dan kemadzluman yang terjadi terhadap Imam Husain dan saudarinya yang mulia Sayidah Zainab, tanpa aku sadari hatiku sedih dan nafasku sesak, tanpa aku sadari airmata mengalir dari kedua mataku hingga membasahi pipiku. Aku menangis dari kesedihan perpisahan dengan Imam Husain, atas kesendiriannya tanpa penolong, atas tertawannya keluarganya serta syahidnya putra-putranya. Andai saja aku berada pada zaman itu, tentu aku akan maju kemedan perang untuk membantu Imam Husain as untuk menegakkan agama Allah.
Iblis berkata, "apakah sampai sekarang engkau ingin berada bersama Imam Husain as beserta para sahabatnya, dan bersama mereka mencapai derajat syahid? Engkau pikir, jika engkau berada dalam keadaan seperti itu, engkau akan berpihak kepada kelompok yang mana? Apakah kau yang akan berhadapan dengan Imam Husain? Ataukah engkau akan pertaruhkan nyawamu bersama para sahabat dan penolongnya? Apakah engkau akan memilih cahaya dan surga? Ataukah engkau mencari dunia yang akan menenggelamkanmu dalam kegelapan dan berada dalam barisan Umar bin Sa'ad? Sehingga engkau mendapatkan senyuman kepuasanku?"

Sumber dari buku "Semalam bersama setan."
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar