Senin, 25 Februari 2013

SEBUAH WUDHU CINTA

Keheningan kebun pagi itu terpecah oleh kicauan merdu nan indah dari sebagian burung-burung yang bertengger di batang pepohonan sambil sesekali beterbangan ke pohon yang lainnya. Tetesan embun menjadi tamu hati kebun-kebun bunga, para malaikat-malaikat kecil mengambil wudhu cinta dari tetesan-tetesan embun tersebut. Suara air yang mengalir menciptakan sebuah suara malakuti di kebun.
Burung-burung yang indah dan penuh warna-warni tengah asyik menghiasi kanvas langit, dan serombongan burung-burung turun di tepian sungai, mencelupkan wajah, paruh dan sayap-sayap mereka ke dalam sungai dan kembali terbang ke angkasa sambil mengicaukan suara merdu nan indah, seakan-akan mereka mengambil air wudhu di pagi hari dan dengan suaranya yang indah memanjatkan munajat cinta dan pujian kepada Allah.
Tanpa kusadari aku tengah berjalan menuju tepi sungai, dengan bertawakal kepada Allah dan untuk lebih menenangkan diriku maka aku mengambil wudhu. Aku celupkan kedua tanganku di sungai dan kurasakan ada sesuatu yang tak bisa kulukiskan ketika pertama kali aku menyentuh air sungai itu, dan setiap aku membasuh wajahku dengan air itu seakan-akan aku memakai sebuah hijab yang terbuat dari cahaya dan aku tenggelam dalam kenikmatan yang tidak bisa disifati.
Kemanapun aku memandang, aku menyaksikan keadaan di sekelilingku menjadi semakin jernih dan bening daripada air. Pepohonan, bunga-bunga, rerumputan, bebatuan, langit, awan, bintang-bintang, burung-burung, kupu-kupu, dan embun pagi memili warna dan bau yang berbeda. Dari semua makhluk Allah ini terdapat sekumpulan cahaya yang berasal dari langit dan terdengar sebuah suara merdu yang bergema ke seluruh penjuru.
Tiba-tiba aku teringat sebuah ayat dalam al-Qur'an yang mana Allah berfirman, "Dari Timur dan Barat adalah milik Allah maka kemanapun kita menghadap maka disanalah wajah Allah. Sesungguhnyaa Allah maha pemberi rahmat dan maha mengetahui."(QS.Al-Baqarah:116)
Suara indah melingkupi seluruh penjuru kebun. Ketika aku mendengarkan batinku, aku mendengarkan suara lembut ayat-ayat al-Qur'an ini dibacakan, "Allah adalah Allahku dan Allah kalian maka sembahlah Dia, bahwa sesungguhnya ini adalah jalan yang lurus."(QS.Ali-imron:28)
Dihadapan kebesaran Allah aku bersujud dan meletakkan keningku diatas tanah dan aku berkata kepada Allah dengan seluruh wujudku bahwa aku mengetahui bahwa Allah memperhatikan aku, dan para malaikat rahmat tengah menunggu perintah dari Allah yang maha pengasih untuk menjawab panggilanku dan dengan lembut mensucikan dosa-dosaku. "Wahai Tuhan kami sesungguhnya kami telah berbuat zalim terhadap diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak memberi rahmat kepada kami maka kami termasuk orang-orang yang merugi."(QS.Al-A'raf:23)
"Wahai Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan tutupilah perbuatan buruk kami dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang baik." (QS.Ali-imron:193)
"Wahai Tuhan kami janganlah Engkau kembalikan hati-hati kami kepada kegelapan setelah engkau terangkan dengan cahaya iman dan hidayahMu dan berilah rahmat dari sisiMu sesungguhNya Engkau adalah maha pemberi rahmat."(QS.Ali-Imron:8)
"Wahai Tuhan kami janganlah Engkau hisab kami karena kelalaian dan kesalahan kami dan jadikanlah kami selalu sadar dan waspada."(QS.Al-Baqarah:286)


BADAI CINTA ILAHI.


"Wahai Tuhanku, aku terjatuh di kaki wujudku tanpa sadar dan setan dari segala sisi berusaha untuk menawanku dan telah menyiapkan rantai-rantainya, mereka berniat mengorbankan aku dibawah kaki iblis. Allahku dengarkanlah panggilanku! Hanya kekuatanMu lah yang dapat membebaskanku dari kegelapan. Allahku, dengarkanlah suara hatiku, kedua tanganku kuhadapkan pada langitMu, dengan setengah pandanganMu selamatkanlah aku dari dasar neraka dan kegelapan."
"Wahai Tuhanku, aku adalah seorang hamba yang miskin, fakir, lemah, tidak berharga, hina, penakut, dan aku berlindung kepadaMu. Terimalah aku wahai Allah pemilik kekekalan, izinkanlah aku berada dalam keabadianMu dan dalam kecintaanMu. Selamatkanlah aku dari godaan yang mana aku berada disana hingga aku dapat mencapaiMu."
"Sedemikian aku berada disana sehingga setiap saat kakiku melangkah kedalam sebuah kubangan lumpur dan berkali-kali diriku tersesat. Dengan tangan-tangan maha kasihMu bebaskanlah aku dari tali yang menyiksa ini. "Wahai Tuhanku sesungguhnya engkau melihat butiran-butiran airmataku karena rasa takutku dan kekhawatiran hatiku karena takut kepadaMu dan engkau menyaksikan bergetarnya seluruh badanku karena kewibawaanMu. Itu semua karena akibat perbuatan-perbuatan burukku yang malu dihadapanMu."
Tetesan-tetesan airmata dan tangisan keras menguasai diriku, sebuah tangan gaib membolak-balikkan diriku dan hatiku tenang sambil membaca doa. Aku merasakan seluruh makhluk di sekitarku juga berdoa dan aku mendengar suara yang indah berada di tengah-tengah kebun, seakan-akan seluruhnya ditengah malam yang gelap ini mereka memainkan nada-nada cinta yang untuk beberapa saat aku merasa mendapatkan rahmat dan kemuliaan dariNya.
"Wahai Tuhanku aku bersimpuh dihadapanMu dari tempat aku berdiri disini dan mengadu kepadaMu, aku bertaubat kepadaMu dan aku ingin kembali kepadaMu, taubatnya seseorang yang betul-betul malu akan dosa-dosa yang telah dilakukan, rasa takut karena dosa-dosa yang telah dia kumpulkan dan dikarenakan terjatuh dalam sebuah sumur, secara ikhlas bertaubat."
Tangisanku yang tidak terhenti seakan-akan menutup rongga leherku dan aku tidak mampu lagi mengucapkan kata-kata dari dalam lubuk hatiku, "wahai Tuhanku siapa yang menerima cintaMu apakah Engkau memilih orang lain? Dan siapakah orang yang dekat dan mencintaiMu padahal dia menginginkan berpisah dariMu." Tetesan airmataku berjatuhan seperti sebuah badai yang berasal dari dalam diriku dan banjir airmata telah menggenangi wujudku. Aku akan berkata kepada Allah dari hatiku yang menangis di dalam ketenangan jiwaku. Aku mengetahui bahwa Dia memahami apa-apa yang tidak dikatakan, dan itu hanyalah suara tangisanku yang tidak terhenti.

Di kutip dari buku "Semalam bersama setan."
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar