Senin, 25 Februari 2013

PINTU-PINTU TAUBAT TERBUKA

Aku berkata, "hai iblis, engkau tidak akan ada apa-apa dihadapan Allah, Allah sangat sayang kepada hamba-hambanya, makanya pintu taubat Dia selalu terbuka, sehingga manusia bisa masuk kesana dan terbebas dari tipu daya engkau wahai iblis." Allah juga telah berjanji kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya, "wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian semua, kembalilah kepada Allah, supaya kalian menjadi orang-orang yang selamat."(QS.An-Nur:31)
Dan taubat terbaik adalah taubatan Nasuha, yang mana setan tidak akan bisa masuk dan mempengaruhinya. Allah dalam al-Qur'an berfirman, "wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah, dengan taubat yang penuh keikhlasan, mungkin Allah kalian akan mengampuni semua dosa-dosa kalian." Taubat Nasuha adalah taubat yang pantang kembali lagi kepada dosa.
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata, "taubat adalah penyesalan dalam dosa dan kembali kepada Allah dan taubat membersihkan hati-hati dari dosa.
Maka anak cucu Adam harus mengetahui, supaya jangan mengulur-ulur taubat Nasuha mereka dan mengambil manfaat dari nasehat Luqman kepada anaknya, yang berkata kepada anaknya, "wahai Anakku, janganlah engkau mengulur-ulur taubat, karena kematian datangnya mendadak. Barangsiapa yang mengulur-ulur taubat, maka dia akan mendapatkan dua bahaya besar. Jika dia masih hidup, maka hatinya akan diwarnai dengan kemaksiatan, akan hitam pekat dan tidak lagi merasa dalam melakukan perbuatan dosa. Jika waktu meninggalnya telah tiba, maka tidak ada waktu lagi untuk kembali.


KESEMPATAN YANG HILANG.


Seseorang yang jika mendengar suara hatinya, dia akan memahami pengumuman detik-detik berlalunya waktu, bahwa dia dalam keadaan lalai dan dalam kebodohan. Waktu terus berjalan tanpa memperhatikan permintaan-permintaan kita, dan menjalankan tugasnya untuk menyadarkan manusia dan mengingatkannya, bahwa waktu terus berjalan seperti angin kencang agar kita dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Waktu itu dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sehingga tidak ada kerugian sedikitpun ketika datang kematiannya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bagaimana kondisi manusia ketika akan meninggal, "ketika seorang hamba menghadapi kematian dan disingkapkan tirai-tirai yang menutupi matanya dan dia yakin akan kematiannya, dia akan memohon kepada Malaikat Maut, agar memberinya kesempatan satu hari lagi, sehingga bisa melakukan kebaikan. Dan memohon ampunan dihadapan Allah dan kembali kejalan yang benar. namun Malaikat Maut berkata, "celakalah engkau, celakalah engkau, waktumu telah habis, kesempatanmu telah berlalu." Kemudian manusia dalam pengharapannya berkata, " berilah kesempatan kepadaku satu jam saja." Malaikat Maut berkata, "waktumu telah habis dan tidak ada waktu lagi." Dalam kondisi seperti ini, pintu taubat telah tertutup dan ruhnya akan keluar dengan sangat pedih, nafasnya tersengal, kesedihannya telah mencekiki lehernya dan kerugian yang akan dia rasakan dalam menyia-nyiakan umurnya."
Disaat-saat kematian, umur manusia akan berhenti selamanya dan tidak bisa lagi menggerakkan jarum-jarum jam. Suara-suara gerakan jam menandakan berlalunya waktu, yang tidak akan pernah kembali dan jarum jam terus bergerak tanpa memperhatikan sekeliling kita dan kehendak kita. Harapan kita berlalu dengan berlalunya umur ataukah umur kita habiskan dengan kokoh dijalan ketaatan kepada Allah. Harapan kita dihadapan Allah adalah bertaubat kepada-Nya. Harapan kita adalah kita masih diberi jalan untuk membawa bekal dari waktu yag tersisa. Tangan Allah selalu terbuka untuk kita. Kita manusia harus mensucikan ruh dan batin kita dengan air taubat dan mengangkat kedua tangan kita ke langit dan dengan tawadzu' dan penuh pengharapan memohon kepada Allah pemilik Arsy, "wahai pemilik dunia dan Akhirat, kasihilah orang yang tidak memiliki dunia dan akhirat."
Setan merasa tersiksa dari taubat manusia yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dia akan mengerahkan beribu-ribu cara untuk menyimpangkan manusia dan menyibukkan manusia dengan perbuatan dosa. Sampai waktu yang tersisa dan putaran roda umur kita yang belum berhenti, kita harus kembali kepada Allah yang maha pemurah dan janganlah kita tinggalkan rumah kekasih kita, sehingga jlan kebebasan dan keselamatan tersedia buat kita.
Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, "waktu akan merampas umur dan mengembalikan mereka dari kefanaan." Maka kita harus memahami nilai waktu, janganlah kita sia-siakan umur kita yang pendek ini. Umur manusia akan berlalu dengan sangat cepat dan setiap detik yang terlewati akan memperpendek umur kita. Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, "waktu-waktu umur adalah sebentar dan cepat berlalu." Imam Ali dalam membimbing umat Rasulullah bersabda, "kematian adalah berlalunya kesempatan."
Kesempatan akan berlalu, pergerakan roda dunia tidak berhenti dan berjalan begitu cepat, hari-hari dan malam-malamnya terlewati, sedang orang-orang yang lalu tengah tidur, orang-orang sombong tenggelam dalam kesombongannya dan orang-orang dzalim sibuk berbuat kedzaliman.

Kutipan dari buku "Semalam bersama setan."
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar