Senin, 25 Februari 2013

SEBUAH LUBANG CAHAYA

Aku berkata, "cukup hai iblis, aku akan ceritakan kepadamu cerita tentang manusia, yang sampai kepada puncak wujudnya dengan tawakal dan kesadarannya dan setan tengah menggodanya, supaya manusia terpenjara olehnya. Manusia ini berhasil lari dari cengkeraman para setan dan berkali-kali jatuh tersungkur, seluruh badan dan wajahnya penuh dengan benda-benda najis dan tercium bau busuk darinya. Akhirnya dia sampai ke lift, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk menaikinya.
Hatinya menengadah ke langit, dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, dia memanggil Allah, dan ketika itu dia jatuh ke tanah dan pingsan. Ketika dia sadar, dia menyaksikan sebuah kebun, yang bibit-bibit pohonnya baru ditanam dan terdapat sebuah sungai dalam dirinya dan suara aliran air yang terdengar merdu, seakan-akan berkata, "wahai Allah." Burung-burung beterbangan dan para bidadari membawakannya sebuah nampan yang penuh dengan buah-buahan dan makanan-makanan surga kepadanya. Bidadari yang lain tengah mengobati luka-lukanya dan terpancar cahayanya dari sebuah lubang dalam dirinya dan menerangi seluruh wujudnya.
Dia mendekati bidadari tersebut dan bertanya, "dari mana asal rahmat, keindahan dan bau wangi ini? Siapa kalian sebenarnya?" Bidadari tersebut tersenyum dan berkata, "ini semua dari Allah dan aku diperintahkan oleh-Nya untuk menjagamu. Allah mmeberikan rahmatnya kepadamu." Dia berkata, "bagaimana hal ini bisa terjadi? Padahal aku telah melanggar semua perintah Allah SWT dan aku masih mendapatkan anugerah rahmat dan lutf Nya?" Bidadari tersenyum dan berkata, "pintu taubat selalu terbuka bagi manusia dan engkau telah memasuki pintu tersebut dan engkau disambut oleh Allah.
Allah selalu membukakan kedua tangannya kepada manusia yag bertaubat. Jalan untuk kembali selalu terbuka dan engkau cepat sadar dan engkau telah bersihkan wujudmu dari setan dan kehelapan." Dengan rasa heran dia memandang ke sekelilingnya dan melihat banyak sekali  bidadari yang tengah sibuk merajut tirai-tirai dari cahaya dan sifat-sifat baik dalam hati dan dia bersujud dan berterima kasih kepada Allah dan berkata, "wahai Tuhanku, berilah aku hidayah seperti Engkau berikan kepada orang-orang yang telah Engkau beri hidayah, dan berilah aku keselamatan, seperti halnya Engkau beri keselamatan kepada orang-orang yang telah Engkau selamatkan, dan bimbinglah aku, seperti halnya Engkau bimbing orang-orang yang telah Engkau bimbing dan berilah aku kebaikan dan berkah disana, dan jagalah aku dari bencana yang telah Engkau tentukan kepadaku dan sesungguhnya Engkau yang menentukan segala sesuatu dan tidak ada yang menghukumiMu. Sungguh Engkau maha suci wahai Allah, aku mohon ampun kepadaMu dan aku kembali kepadaMu. Aku beriman kepadaMu dan aku bertawakal kepadamu. Tidak ada sesuatu dan kekuatanpun kecuali milikMu, wahai Allah yang maha pengasih."(mala Yahdurul faqih, juz 1, hal 48)
Hati dicuci dengan air mata taubat dan dimulailah perjalanan menuju cahaya dan membawa bekal pengalaman mengenal pos-pos setan.


KETAKUTAN SETAN DARI TAUBAT.


Iblis berteriak, "taubat! Taubat! Taubat! Aku sangat tidak suka kepada taubat dan orang yang bertaubat, dengan mendengar dan melihatnya aja seluruh badanku sangat tersiksa dan sekarang engkau tengah menyiksaku. Berhentilah. Aku mengerti bahwa jalan taubat tetap terbuka bagi manusia sampai saat nyawanya berada di tenggorokannya. Tetapi aku juga tidak akan tinggal diam dan setiap hari aku akan terus menyesatkan manusia. Aku akan duduk di pos-pos kelalaian kecil, sehingga aku akan membenamkan manusia ke dasar neraka dan aku akan menari-nari girang diatas tubuhnya dan aku memenuhi cawan minumanku dari api neraka karena keberhasilan ini."


Dikutip dari buku "Semalam bersama setan".
Pengarang oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar