Selasa, 22 November 2011

BERTAUBAT KEPADA ALLAH

Taubat ialah menghentikan perbuatan dosanya dan menyesal serta mempunyai tekad yang bulat untuk tidak mengulangi lagi buat selama-lamanya. Taubat menurut para ulama hukumnya wajib. Jika dosa atau maksiat itu terjadi antara manusia dengan Allah yang tidak ada kaitannya dengan manusia
lain,maka untuk menghilangkan dosa itu deperlukan tiga syarat :
1. Harus menghentikan perbuatan dosanya.
2. Harus menyesal atas perbuatan itu.
3. Harus mempunyai tekad yang bulat untuk tidak mengulanginya lagi buat selama-lamanya.
Jika salah satu dari tiga syarat itu kurang,maka taubatnya dinilai tidak sah. Tetapi jika perbuatan dosa itu ada hubungannya dengan orang lain,maka disamping tiga syarat diatas ditambah satu syarat lagi,yaitu :
4. Harus ada pernyataan bebas dari hak kawan yang dirugikan itu,tapi kalau hal tersebut dirasa berbahaya,misalnya perzinaan,maka syarat yang keempat ini tidak usah.

Ayat al-qur'an atau hadist Nabi banyak sekali yang menerangkan wajibnya bertaubat,sebagaimana firman Allah,"Taubatlah kamu semua kepada Allah,hai orang-orang mukmin,supaya kamu beruntung". (QS.An-Nur:31)
Firman Allah dalam surat Hud ayat 3 yang artinya,"Mintalah ampun kepada Tuhanmu,kemudian taubatlah kepada-Nya,maka ia memberimu kesenangan yang baik sampai masa yang telah ditentukan,dan tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan akan diberi keutamaan,tetapi jika kamu berpaling,maka
sesungguhnya aku (Muhammad) sangat mengkhawatirkan azab dihari yang besar itu akan menimpamu". (QS.Hud:3)

Firman Allah surat At-Tahrim:8 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman ! Bertaubatlah kamu semua kepada Allah dengan taubat semurni-murni nya,mudah-mudahan tuhan kamu akan mengampuni kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,
pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia,sedang cahaya mereka,memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka,sambil mereka mengatakan,"Ya tuhan kami,sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya engkau maha
kuasa atas segala sesuatu". (QS.At-Tahrim:8)

Ayat-ayat al-qur'an diatas menjelaskan dan mewajibkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertaubat,dengan harapan agar mendapat kebahagiaan. Demikian pula hadist Rasulullah SAW telah menuntun umatnya agar selalu meminta ampun dan bertaubat,sebagaimana sabda beliau yang artinya,Dari
Abu Hurairah ra berkata,Aku mendengar Rasulullah bersabda,"Demi Allah bahwa aku benar-benar minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadanya dalam setiap hari lebih dari tujuh puluh kali". (HR.Bukhari)
Dalam hadist diatas Nabi SAW mendahului keterangannya dengan sumpah adalah untuk meneguhkan para pendengarannya,sekalipun pada pendengarnya itu tidak meragukannya,guna memberi penjelasan,bahwa demikian itu dibolehkan dan supaya pendengarannya itu segera mau melaksanakan apa yang
disampaikan itu yakin minta pengampunan kepada Allah serta bertaubat kepadanya.
Nasai meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah mengucapkan bacaan istighfar sebanyak seratus kali. Maka yang dimaksud beristighfar lebih dari tujuh puluh kali itu ialah seratus kali. Rasulullah meminta ampun dan taubat sebanyak sekian kali setiap hari itu tidak berarti beliau
pernah melakukan dosa,karena telah jelas bahwa Nabi adalah Ma'sum (terpelihara dari berbuat dosa). Istighfar dan taubatnya Nabi itu tidak lain hanya sebagai teladan bagi umatnya. Kalau Nabi masih meminta ampun dan bertaubat sebanyak seratus kali setiap hari,apalagi orang yang
bukan Nabi. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya,"Dari Agharr bin Yasar al-Muzani ra ia berkata,"Rasulullah SAW bersabda,"Hai manusia! Taubatlah kamu kepada Allah dan mintalah ampun kepadanya,karena sesungguhnya aku sendiri biasa bertaubat kepada Allah
dalam sehari sebanyak seratus kali". (HR.Muslim)

Dan hadist diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya,"Dari Abu Hamzah,Amas bin Malik al-Malik al-Anshari pembantu rumah tangga Rasulullah SAW ra ia berkata,"Rasulullah SAW bersabda,"Sungguh Allah sangat gembira melihat taubat hambanya,melebihi kegembiraan seseorang di
antara kamu yang tiba-tiba menemukan kembali ontanya yang hilang meninggalkan dia ditanah belantara". (HR.Bukhari & Muslim)
Dari hadist-hadist diatas kita dapat mengambil beberapa pelajaran,yaitu :
1. Setiap orang mukmin hendaknya mau mengadakan penelitian terhadap dirinya sendiri,lalu beristighfar kepada Allah atas segala kesalahannya.
2. Setiap orang mukmin wajib taubat dan meninggalkan semua sifat tercela menuju sifat terpuji,dan dari maksiat kepada Allah menuju taat kepada-Nya dengan perasaan takut kepada-Nya.
3. Beristighfar dan taubat itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar jiwanya menjadi bersih dari dosa yang tidak diketahuinya dan agar cepat mendapatkan rahmat dan kasih Allah serta menambah perasaannya untuk taat dan beribadah kepada Allah.
4. Bertaubat itu harus dengan ikhlas,tidak boleh main-main.
5. Membebaskan hak orang lain yang pernah diganggunya itu,yaitu dengan mengembalikan barang yang dicuri,dan sebagainya atau minta maaf kepada pihak yang bersangkutan tanpa diharuskan berbahaya,misalnya tentang perzinaan,dan sebagainya.
Rasulullah bersabda,Dari Abu Musa,Abdullah bin Qais al-Asy'ari ra dari Nabi SAW ia bersabda,"Sesungguhnya Allah SWT selalu membuka tangan-Nya diwaktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan disiang hari. Ia membuka tangan-Nya diwaktu siang hari untuk menerima taubat
orang yang salah dimalam hari. Begitulah hingga matahari terbit dari barat". (HR.Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar