Selasa, 22 November 2011

KETENTUAN QADAR

Ada kisah yang menceritakan : Setiap malam pertengahan bulan syaban,malaikat maut duduk dan dihadapannya terdapat sebuah buku catatan. Pada malam ini dipisahkan segala urusan-urusan besar seperti rezeki dari ajal. Hal tersebut berdasarkan pendapat sebagian ulama seperti ikrimah dan yang lain. Malam yang memisahkan segala urusan besar itu adalah malam lailatul Qadar,seperti yang terdapat dalam firman Allah SWT (yang artinya): Haa miim. Demi kitab (al-qur'an) yang menjelaskan,sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi (malam lailatul Qadar) dan sesungguhnya kami-lah yang memberi peringatan". (Ad-Dukhan:1-3)

Ibnu Abbas r.a berkata,"Allah menetapkan suatu keputusan pada malam pertengahan bulan syaban,lalu keputusan tersebut diserahkan kepada yang berhak menerimanya pada malam lailatul Qadar". Apabila telah datang ajal seseorang maka sebuah daun yang bertuliskan nama seorang tersebut akan jatuh dari Sidratul
Muntaha. Hal tersebut,menandakan bahwa ajal dan rezeki orang tersebut telah diputuskan.
Ada riwayat yang menceritakan : Malaikat maut berada dibawah arsy dan apabila ada seorang yang akan meninggal dunia maka catatan yang berisi nama orang tersebut jatuh kebawah arsy. Catatan disini maksudnya adalah daun yang berasal dari pohon sidrah.
Dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah SAW menceritakan tentang peristiwa yang terjadi ketika beliau melakukan Isra Mi'raj. Beliau berkata,"Aku melewati malaikat yang sedang duduk,yang seluruh dunia serta isinya terletak diantara kedua lututnya,ditangannya terdapat sebuah papan yang ada tulisannya. Malaikat itu
tidak menengok kiri dan kekanan,matanya hanya tertuju pada papan tersebut. Aku kemudian bertanya kepada Jibril,"Wahai jibril,siapakah dia"? Jibril menjawab,"Dia malaikat maut".
Aku kemudian bertanya kepada malaikat maut,"Bagaimana cara engkau mencabut nyawa para makhluk yang ada didarat dan dilaut"? Malaikat maut menjawab,"Tidakkah engkau memperhatikan bahwa bumi dan isinya berada diantara kedua lututku? Semua makhluk berada diantara kedua mataku dan kedua tanganku sanggup
menjangkau timur sampai barat. Apabila ajal seorang hamba telah sampai,maka aku akan melihat kearahnya. Apabila aku telah menengok kearah hamba tersebut maka malaikat yang membantuku tahu bahwa nyawa hamba itu harus dicabut. Apabila nyawa hamba tersebut telah sampai kerongkongan maka tidak ada sesuatu pun yang tidak aku ketahui mengenai hamba tersebut. Tanganku kemudian mencabut dan membawa roh hamba itu keluar dari jasadnya".

Abu Hamid menceritakan (dalam sebuah riwayat) bahwa ada empat malaikat datang menghampiri seorang hamba yang akan meninggal tersebut. Malaikat pertama mencabut nyawa hamba itu dari kaki kanannya,malaikat kedua mencabut nyawanya dari tangan kanannya,malaikat ketiga mencabut nyawanya dari kaki kirinya,dan
malaikat keempat mencabut nyawanya dari tangan kirinya. Kadangkala orang yang akan mati mengetahui dunia alam malakut sebelum sakarat,lalu malaikat maut memperlihatkan hakikat amalnya sehingga mayat itu mengetahui dunia malakut yang akan ia huni. Sedangkan bila lidahnya masih terbebas maka ia akan menceritakan hal-hal yang disaksikannya. Kadangkala ia bimbang menyaksikan pemandangan tersebut sehingga ia menyangka bahwa semua itu perbuatan setan,lalu ia akan diam,sedangkan para malaikat mencabut roh mereka melalui ujung jari kaki dan tangan. Nyawa terlepas bagaikan tercurahnya air dari tong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar