Selasa, 22 November 2011

PENGHUNI NERAKA MEMOHON DIKEMBALIKAN KEDUNIA

Dalam kehidupan dunia sebelum akhirat,sesuai dengan masanya yang lama,Allah mengutus para Rasul untuk memberikan kabar gembira dan peringatan,serta menurunkan kitab-kitab langit bersama mereka. Tujuannya agar manusia beriman kepada Allah. Dan Allah tidak mengutus seorang Rasul,kecuali agar ia ditaati dengan seizin Allah. Bukan ditinggalkan kaumnya tanpa beriman kepada Allah,tanpa beriman kepada risalahnya,dan tanpa beriman kepada hari akhir.

Allah berfirman,"Dan kami tidak mengutus seorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu,lalu memohon ampun kepada Allah,dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka,tentulah mereka mendapati Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang". (QS.An-Nisa:64)


Sehingga tidak ada suatu desa,kota atau kaum manapun,kecuali Allah telah mengutus para Rasul kepada mereka. Rasul itu memberi peringatan kepada mereka tentang perjumpaan dengan Allah dihari kiamat. Demikian itu agar manusia tidak lagi mempunyai hujjah (alasan) pada hari kiamat,bahwa tiada seorang pemberi peringatan pun yang datang kepada mereka.

Allah berfirman,"Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan". (QS.Faathir:24)

"Wahai ahli kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul kami,menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) Rasul-Rasul agar kamu tidak mengatakan:tidak ada datang kepada kami,baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah maha kuasa atas segala sesuatu". (QS.Al-Maidah:19)


Sebaliknya,Allah memberi peringatan kepada mereka melalui lisan para Nabi dan Rasul,juga melalui kitab-kitab samawinya. Allah juga menyuruh para Nabi dan Rasul bersabar terhadap kaumnya dan menguatkan kesabarannya,meski mereka mendakwahi kaumnya dalam waktu yang lama. Bersabar dalam memberikan pengarahan maupun memberikan petunjuk kepada mereka.


Mari kita lihat Nabi Nuh. Beliau tinggal bersama kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Yang demikian itu agar manusia tidak beralasan bahwa para Rasul Allah tidak bersabar terhadap mereka dan tidak memberi mereka waktu yang cukup untuk mendapat hidayah dan kembali kepada Allah.


Tak seorang Rasul pun yang diutus Allah kecuali yang disampaikannya pertama kali adalah memberikan kabar gembira sebelum memberikan peringatan. Mereka memberikan kabar gembira dengan kemurahan dan kebaikan Allah serta apa-apa yang disediakan bagi orang-orang beriman berupa besarnya kenikmatan,kesenangan,dan kehidupan yang abadi dalam surga yang kekal.


Diantara hal-hal yang difirmankan Allah dalam al-qur'an tentang perkataan para Nabi ketika mendakwahi kaumnya adalah mereka menggunakan pengarahan,dorongan,dan nasihat adalah firman Allah berikut ini:

"Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata,"Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam Ƙɐɑϑɑɑπ kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta".Hud berkata,"Wahai kaumku! Tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun,tetapi aku ini adalah utusan dari tuhan semesta alam. Aku menyampaikan amanat-amanat tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat ¥ªπğ terpercaya bagimu". (QS.Al-A'raaf:66-68)

Jika orang-orang kafir melihat jahannam secara langsung,mereka berdiri diatasnya kemudian terjatuh kedalamnya,melihat siksaan yang dijanjikan Allah kepada mereka,melihat kebenaran janji-Nya bahwa neraka adalah benar sebagaimana surga juga benar bagi para penghuninya,mereka memohon kepada Allah dikembalikan sekali lagi kedunia agar mereka beriman kepada-Nya,beriman kepada hari akhir,dan mengerjakan amal shalih.


Allah sudah menjelaskan kepada kita,permohonan orang-orang kafir itu dan orang-orang yang bermaksiat mulai muncul saat mereka sekarat. Atau ketika melihat kematian dan yakin bahwa kematian itu mendatangi mereka. Kemudian tiada tersisa diantara mereka dengan kematian itu selain hanya sebentar. Pada saat itu mereka memohon kepada Allah untuk diberi tenggat waktu agar beramal shalih,bersedekah,dan menjadi orang-orang yang shalih.


"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu. Lalu ia berkata,"Ya Rabbku,mengapa engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat,yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih"? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Sesungguhnya Allah maha mengenal apa yang kamu kerjakan". (QS.Al-Munafiqun:10-11)


"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan keneraka,lalu mereka berkata,"Kiranya kami dikembalikan (kedunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat tuhan kami,serta menjadi orang-orang yang beriman. (Tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan)". (QS.Al-An'aam:27)


"Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Allah berfirman,"Bukankah (kebangkitan itu benar)?" Mereka menjawab,"sungguh benar,demi tuhan kami". Allah berfirman,"karena itu rasakanlah adzab ini,disebabkan kamu mengingkarinya". (QS.Al-An'aam:30)


"Jika sekiranya kamu melihat mereka,ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya dihadapan tuhannya,(mereka berkata),"ya tuhan kami,kami telah melihat dan mendengar,maka kembalikanlah kami (kedunia),kami akan mengerjakan amal shalih,sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." Dan kalau kami menghendaki,niscaya kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk,akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaku:Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal,disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan". (QS.As-Sajdah:12-14)


"Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu,hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka,dia berkata:"ya tuhanku kembalikanlah ªќu (kedunia).Agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari itu dan tidak ada pula mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,mereka kekal didalam neraka jahannam. Muka mereka dibakar api neraka,dan mereka didalam neraka itu dalam keadaan cacat". (QS.Al-Mukminun:99-104)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar