Selasa, 22 November 2011

UTUSAN SEBELUM KEMATIAN

Diceritakan bahwa para Nabi bertanya kepada Malaikat maut,"Apakah kamu mempunyai utusan yang memberi peringatan kepada manusia agar mereka bersiap-siap menerima kedatanganmu?" Malaikat Maut menjawab,"ya aku telah memberi peringatan kepada manusia dengan mengirim utusan yang sangat banyak,diantaranya :

1. Tenaga yang sudah melemah.
2. Penyakit.
3. Uban yang mulai tumbuh.
4. Usia yang sudah tua.
5. Serta berubahnya pendengaran dan penglihatan.

Apabila orang itu belum juga bertaubat,padahal aku telah mengirim utusan-utusan yang banyak kepadanya. Maka ketika aku mencabut nyawanya,akan kukatakan  kepadanya,"Bukankah aku telah mengirimkan kepadamu setelah datang para Rasul dan memberikan peringatan kepadamu setelah datang pemberi peringatan? Aku adalah utusan dan pemberi peringatan terakhir".

Selama matahari tetap terbit dan terbenam maka malaikat maut selalu berseru,"Wahai orang-orang yang berumur empat puluh tahun,ini saatnya bagi kalian untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya,karena pikiran serta kekuatanmu masih kuat. Wahai orang-orang yang telah berumur lima puluh tahun,waktu menuai telah dekat. Wahai orang-orang yang telah berumur enam puluh tahun,engkau telah lupa dengan siksaan dan tidak mengindahkan panggilan maka tidak seorangpun yang akan menjadi penolongmu.

"Dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan". (QS.Fathir:37)

Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda,"Allah memberikan kemudahan kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya hingga berumur enam puluh tahun. Kemudahan paling besar yang diberikan Allah kepada Bani Adam adalah mengutus para Rasul untuk menyempurnakan ajaran agama."Dan kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang Rasul". (Al-Isra:15)

Ibnu Abbas berkata,"Asy-Syuaib maksudnya adalah orang yang umurnya antara 30-50 tahun. Usia itu merupakan tanda untuk memisahkan usia muda (usia yang penuh dengan senda gurau dan penuh permainan) dengan usia dewasa,seperti terdapat didalamm syair berikut :
Aku sudah saksikan uban
sebagai pengingat maut bagi pemiliknya
dan itu sudah cukup sebagai penegur!

Diceritakan bahwa malaikat maut datang menemui Nabi Daud,dan ketika bertemu Nabi Daud bertanya,"Siapakah engkau"? Malaikat maut berkata,"Tidak ada seorang pembesar yang aku takuti,tidak ada satu benteng yang sanggup mencegahku dan tidak ada seorangpun yang bisa menyuapku". Daud kemudian berkata,"Jadi engkau adalah malaikat maut"? Malaikat maut menjawab,"Benar".

Daud kemudian berkata,"kenapa engkau mendatangiku sedangkan aku masih belum siap". Malaikat maut lalu bertanya,"dimana si fulan temanmu itu? Dimana tetanggamu si fulan? Daud menjawab,"Dia telah meninggal". Malaikat maut berkata,"mereka merupakan peringatan bagimu agar kmau siap menghadap mati".

Al-Azhari berkata,"Demam merupakan utusan kematian,maksudnya mengingatkan kita tentang adanya kematian".
Ada juga yang berkata,"kematian keluarga,sahabat,karib-kerabat serta keluarga merupakan peringatan untuk kita disetiap waktu".

Usia enam puluhan merupakan peringatan yang penghabisan,karena usia ini takdir Allah telah mendekati seseorang. Sudah saatnya seseorang pada usia ini menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan bersiap menerima takdir serta perjumpaan Allah.

Dua pemberi peringatan :
1. Peringatan yang disampaikan oleh Nabi SAW.
2. Usia tua,yaitu usia yang telah mencapai enam puluh tahun.

Allah SWT berfirman,"Dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa,"Ya tuhanku,tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat engkau". (Al-ahqaf:15)

Orang yang telah mencapai umur enam puluh tahun sudah waktunya untuk mulai menghitung nikmat Allah dan bersyukur kepada kedua orangtuanya. Malik berkata,"Aku melihat orang-orang berilmu yang tinggal didaerahku selalu bekerja keras untuk kehidupan dunia dan selalu bergaul satu sama lain,tapi apabila telah berumur empat puluh,maka mereka mengasingkan diri dari orang banyak".

Diceritakan oleh beberapa orang ulama,bahwa ada seorang ahli ibadah yang berisitirahat ditaman. Orang yang boleh berada ditaman itu hanyalah sesama ahli ibadah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang masuk ketaman itu dengan menyelinap diantara pohon-pohon. Lelaki tersebut tertangkap dan akan dihadapkan pada hakim.  Namun,penyelinap berkata,"mengapa kamu ingin langsung menghukumku,sedangkan Allah telah menangguhkan hukumanmu?"

Ulama itupun sadar dan berkeringat,mengingat umurnya yang sudah tua. Setelah ditanya dan diselidiki,ternyata laki-laki penyelinap itu orang yang tidak dikenal dinegeri tersebut,karena penjaga pintu taman tidak melihat ada orang yang keluar masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar