Selasa, 22 November 2011

MEMATIKAN HATI DENGAN BANYAK MAKSIAT

Setan adalah musuh bagi manusia,ia bersumpah akan menjerumuskan manusia semenjak Allah meniupkan ruh kepada Adam dan memerintahkan  kepada para malaikat untuk sujud kepadanya,akan tetapi setan yang terlaknat itu sombong dan takabur sehingga Allah menjauhkannya dari curahan rahmat-Nya. Kemudian iblis bersumpah bahwa tujuannya di dunia untuk menjerumuskan manusia dari jalan yang lurus,menghiasi perbuatan maksiat dan menggodanya untuk selalu berbuat maksiat/dosa.

Allah berfirman yang artinya : "Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". Berkata Iblis,"Ya tuhanku,(kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman : "(kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,sampai
hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. Iblis berkata,"Ya tuhanku,oleh sebab engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi,dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (QS. Al-Hijr:35-39)

Dengan janji dan sumpah iblis di atas bukan berarti kita membiarkan hati kita terbuka dirusak musuh yang terlaknat,akan tetapi kita harus membentengi diri kita dengan dzikir,bersuci dan beramal sesuai yang diperintahkan dalam al-qur'an,kemudian hendaklah kita bersegera bertaubat dari dosa yang kita lakukan.

Disebutkan dalam sebuah atsar bahwa iblis yang terlaknat berkata kepada Allah,Demi kemuliaan dan keagungan-Mu,sekali-kali saya tidak membiarkan adam selama mereka hidup'. Kemudian Allah menjawab kepadanya,'Demi kemuliaan dan keagunganKu,sekali-kali aku tidak akan menutup pintu taubat bagi mereka selama mereka
memiliki nyawa.

Rasulullah bersabda yang artinya : "Bertaqwalah kalian dimanapun berada,kemudian ikutilah perbuatan burukmu dengan kebaikan niscaya ia akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.

Waspadailah wahai saudariku tipu daya setan dan bentengilah dengan dzikir,kemudian ketahuilah bahwa sesungguhnya kebaikan dapat menggugurkan keburukan,jangan engkau menyerah kepadanya,karena mereka akan menjerumuskanmu dengan melakukan dosa-dosa kecil sampai kamu selalu melakukannya,dan terus menerus
melakukan dosa kecil akan menjerumuskan kalian melakukan dosa besar. Jagalah kedua matamu karena sesungguhnya allah besertamu,dan mencatat amalanmu dan di hari pembalasan allah akan menghitungnya. Allah berfirman,"Barang siapa melakukan kebaikan walaupun seberat zarrah,niscaya ia akan melihatnya(mendapat ganjarannya), dan barangsiapa melakukan kejahatan walaupun seberat zarrah niscaya ia akan melihat (merasakan siksanya). (QS.Al-Zalzalah:7-8)

Diriwayatkan dari Fadhalah bin ubaid dari Rasulullah bahwa beliau bersabda pada haji wada,yang artinya :"Maukah aku jelaskan kepada kalian orang mukmin, muslim,mujahid dan muhajir? Orang mukmin adalah orang yang mengamankan harta dan jiwa orang lain. Orang muslim ialah orang yang menjadikan saudaranya aman dari tangan dan lidahnya. Sosok mujahid ialah orang yang bersungguh-sungguh
terhadap dirinya dalam ketaatan kepada allah,sedangkan orang muhajir ialah orang yang meninggalkan dosa dan kesalahan'. (HR.Ahmad:6/21,Ibnu Hibban & Al-Hakim)

Abu hurairah meriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda,'Perumpamaanku dengan kalian seperti seorang yang menyalakan api,kemudian kupu-kupu beterbangan menghampirinya,maka aku pencegah kalian agar tidak terperosok masuk kedalam kobaran api itu. (HR.Al-Bukhari Muslim)

Hitunglah diri dan amalmu didunia setiap hari yang kau lalui sebelum kamu dihisab di akhirat,jika dari amalan itu termasuk amalan yang baik maka bersyukurlah kepada Allah,namun jika termasuk perbuatan buruk maka bersegeralah bertaubat kepada-Nya,kemudian perbaharui kualitas imanmu dengan mengerjakan
ketaatan.

Ibnu Abi Ad-Dunya meriwayatkan ucapan Fudhail bin Iyadh tentang taubat,beliau berkata,'Perbuatan dosa kecil yang kamu anggap remeh,bisa menjadi besar dimata Allah,dan perbuatan dosa yang engkau itung sangat besar,bisa menjadi kecil di sisi Allah.

Ahli hikmah ditanya,'kenapa kami mendengar ilmu namun kami tidak mendapatkan manfaat darinya? Ahli hikmah menjawab,'Karena liima perkara,yaitu :Pertama :
Allah telah memberi nikmat,namun kalian tidak mensyukurinnya. Kedua : Jika berbuat dosa kalian tidak beristighfar. Ketiga : Kalian tidak mengamalkan ilmu yang kalian ketahui. Keempat : Kalian bergaul dengan orang baik namun kalian tidak bisa meniru mereka. Kelima : kalian menguburkan mayat,namun kalian tidak memikirkan akan kematian dan orang yang mati.(Tanbihul Ghafilin)

Hendaklah kita iringi dosa kita dengan beristighfar,dan keburukan dapat terhapus dengan melakukan kebaikan,karena tidak ada seorang manusiapun yang terbebas dari salah dan dosa. Sehingga Allah memberikan sifat kepada orang yang beriman dengan firman-Nya,'Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,mereka ingat akan Allah,lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan kejinya itu,sedang mereka mengetahui. (QS.Ali Imran:135)

Rasulullah menasihati ibunda Aisyah dengan bersabda,'Wahai Aisyah,hindarilah olehmu amal-amal remeh ('al mubiqat adalah perbuatan durhaka). Karena ada yang akan menuntut dari Allah terhadap amal-amal itu. (HR.Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar