Selasa, 22 November 2011

" KEMUDAHAN DAN KELUASAN DI ALAM KUBUR "

Abu Hurairah r.a menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Didalam kuburnya,seorang mukmin berada dalam sebuah taman berwarna hijau. Kuburnya meluas hingga tujuh puluh depa serta diberi penerangan seperti cahaya bulan purnama pada malam hari". (HR.Ibnu Mundah).

Muadz sebagaimana diceritakan oleh Ali ibn Ma'bad,bernah bertutur,"aku pernah berkata pada Aisyah r.a,"beritahulah kami tentang kuburan apa yang diberikan dan apa pula perlakuan terhadapnya"? Aisyah menjawab,"jika dia seorang mukmin akan dilapangkan kuburnya seluas empat puluh depa".
Al-Qurthubi mengatakan bahwa yang demikian itu berlaku setelah adanya penyempitan kubur dan pertanyaan yang diajukan malaikat Munkar-Nakir. Sedangkan kuburan orang kafir akan senantiasa sempit baginya. Mengenai sabda Rasulullah SAW,"sesungguhnya kuburan itu bias merupakan salah satu taman surga atau salah satu lubang neraka,menurut kami hal itu suatu hal yang hakiki dan bukan metafora belaka. Dipenuhinya kubur seorang mukmin dengan warna hijau itu memang benar adanya,yaitu dengan tumbuhan rumput. Ibn Umar sendiri menyebutnya sebagai tumbuh-tumbuhan rayhan.

Sebagai ulama berpendapat bahwa hal itu hanyalah metafora saja. Maksudnya,bagi orang mukmin hal itu adalah keringanan pertanyaan,kemudahan jawaban,kesejahteraan,kehidupan baik dan keleluasaan didalamnya hingga dia dapat melihat sejauh jangkauan pandangan matanya.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dia menceritakan bahwa Isa as pernah berdiri dihadapan sebuah kuburan. Bersamanya para Hawariyyun (sahabat-sahabat setia). Mereka menyebut-nyebut keseraman,kegelapan dan kesempitan kubur. Mendengar itu Isa berkata,"Dulu kalian berada ditempat yang lebih sempit daripada kubur,yaitu di rahim ibu kalian. Jika Allah berkehendak untuk melapangkannya,dia akan melapangkannya".
Dari Abu Gahalib bertutur,"ada seorang pemuda di Syam yang sedang menghadapi sakaratul maut,lalu dia berkata kepada pamannya,"apakah paman tahu seandainya Allah menerahkan diriku kepada ibuku,lalu apa yang akan dilakukannya terhadapku? Pamannya berujar,"Demi Allah,ibumu akan memasukkanmu ke surga". Dia bertutur,'demi Allah,dia lebih sayang kepadaku daripada ibuku'. Setelah itu,pemuda itupun meninggal. Selanjutnya aku masuk kedalam kuburnya bersama pamannya tersebut. Kami kemudian meletakkan batu bata,menaburkan tanah diatasnya. Tiba-tiba batu itu terjatuh. Pamannya melompat mundur. Lalu aku bertanya,"apa yang terjadi dengan anda"? Dia menjawab,"kuburnya telah dipenuhi dengan cahaya dan dilapangkan seluas pandangan mata".

Ibn Maryam menceritakan bahwa ada seorang yang soleh. Dia mempunyai keponakan (yang masih muda) yang berteman dengan para penyanyi. Syaikh itu sangat memperhatikannya. Lalu pemuda itu meninggal. Ketika pamannya membawanya masuk kekuburnya,lalu menutupnya dengan tanah,tiba-tiba dia meragukan beberapa hal pada diri keponakannya tersebut. Diapun membongkar sebagian batu-batunya dan melihat kedalam kuburnya. Ternyata dia melihatnya lebih luas dari pandangan mata,sedangkan dia berada ditengah-tengahnya.
Setelah itu dia mengembalikan tanah dan batu bata itu seperti semula,lalu bertanya kepada istrinya mengenai apa yang terdengar seruan muadzin,dia berucap,Asyhadu an laa ilah ha illa Allah wa asyhadu anna Muhammad ar-Rasulullah".
Kemudian dia berkata,"aku juga mengucapkan apa yang diucapkan itu dan mengajarkan kepada orang yang menentangnya".
Ummu Salamah mengatakan bahwa ketika Abu Salamah meninggal dunia,Rasulullah SAW berdoa,"ya Allah,lapangkanlah baginya kuburnya serta terangilah dia di alam kuburnya". (HR.Muslim)
Sedangkan dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah telah bersabda bagi penghuninya dan sesungguhnya Allah akan meneranginya dengan shalatku atas mereka". (HR.Muslim)
Ad-Daylami menuturkan hadist dari Anas ibn Malik. Dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,"tertawa dimesjid merupakan kegelapan dialam kubur".
Ibn Abi ad-Dunya menuturkan bahwa Nabi pernah bersabda kepada Abu Dzar,"jika engkau hendak bepergian jauh,pasti engkau akan mempersiapkannya dengan baik. Lalu bagaimana jalnya dengan bepergian menuju hari kiamat? Wahai Abu Dzar,maukah engkau aku beritahu mengenai sesuatu yang bermanfaat bagimu pada hari itu"?
"Tentu,demi ayah dan ibuku",jawabnya.
Lalu beliau bersabda,"Berpuasalah pada hari yang sangat panas sebagai bekal nanti pada hari kebangkitan dan shalatlah dua rakaat pada gelapnya malam sebagai bekal ketika menghadapi seramnya kubur".
Ali bin Abi Thalib r.a menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa saja yang mengucapkan La ilaha illa Allah al-Malik al-Haqq al-Mubin setiap hari sebanyak seratus kali,baginya keselamatan dari kefakiran,kebahagiaan dalam menghadapi seramnya kuburan,dan pintu-pintu surga yang terbuka". (HR.Ad-Daylami dan al-Khathib)
Sedangkan dari Ibn Abbas diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Jika seorang alaim meninggal dunia,Allah akan menggambarkan ilmunya didalam kuburnya,diberikan kesenangan hati sampai hari kiamat,serta diselamatkan dirinya dari binatang bumi". (HR.Ad-Daylami)
Imam Ahmad menuturkan riwayat dari Ka'ab. Dia mengatakan bahwa Allah SWT telah mewahyukan kepada Musa as. "Pelajarilah kebaikan dan ajarkan kebaikan itu kepada manusia,karena sesungguhnya aku menerangi kuburan para pengajar dan orang yang mencari ilmu sehingga mereka tidak merasa takut dengan tempat (kuburan) mereka itu".
Ibn Asakir mengatakan,"Demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya,tidaklah seseorang meninggal sementara dalam hatinya masih terdapat kecintaan terhadap pembunuhan Ustman meski hanya sebesar biji sawi,melainkan akan diikuti Dajjal,jika Dajjal itu mengetahuinya. Jika tidak mengetahuinya,dia selamat dari Dajjal dalam kuburnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar