Selasa, 22 November 2011

WANITA SHALIHAH SELALU MENJAGA KESUCIAN AURATNYA

Islam memandang bahwa seluruh anggota tubuh selain wajah dan telapak dua tangan wanita adalah aurat. Karena itu adalah aurat,maka wajib bagi wanita untuk menyembunyikannya dari orang lain. Karena alasan ini pula islam menyarankan agar wanita tidak banyak melakukan aktifitas diluar rumah sebab hal itu akan banyak menimbulkan fitnah.
Sebagaimana yang ditulis oleh Abu al-Ghifari,aurat adalah sesuatu yang haram diperlihatkan. Aurat juga bisa berarti sesuatu yang memalukan jika diperlihatkan. Aurat juga bisa berarti kelemahan,artinya dalam tubuh tersebut ada kelemahan yang jika tidak bisa menutupinya atau tidak bisa menjaganya seorang wanita akan bisa celaka atau akan terjerembab pada lembah kehinaan dan akan dikuasai sepenuhnya oleh lawan jenisnya,yakni kaum laki-laki.

Adalah satu kenyataan yang harus di akui bahwa saat ini banyak wanita yang kurang begitu memperhatikan masalah auratnya. Bukan hanya itu,bahkan mereka malah dengan sengaja mempertontonkannya. Banyak wanita yang merasa bangga jika dikatakan sebagai wanita seksi. Sebagian banyak dari mereka pun berupaya untuk bisa tampil sebagai wanita seksi hingga mulai dari gaya pakaian sampai pada tindakan mereka selalu menampakkan diri sebagai wanita yang penuh birahi. Satu hal yang harus disadari betul oleh para wanita

adalah ketika mereka dengan sengaja menampakkan auratnya pada setiap orang,itu berarti wanita tersebut telah menjual murah mutiara tubuhnya. Dan ketahuilah bahwa akan ada banyak fitnah yang timbul jika wanita mengumbar auratnya.

Setidaknya ada 2 fitnah yang akan timbul pada saat wanita dengan sengaja mempertontonkan auratnya :

PERTAMA > Wanita akan kehilangan harga diri. Bagaimanapun juga wanita yang berpenampilan seronok dengan gaya pakaian yang ketat atau terbuka dan dengan tingkah laku yang menggairahkan birahi tidak akan menumbuhkan kewibawaan baginya. Bahkan sebaliknya wanita yang berpenampilan seperti itu secara sadar atau tidak telah memposisikan dirinya dalam deretan "Wanita murahan" yang harus siap diperlakukan tidak senonoh oleh lelaki. Tidak akan ada perasaan sungkan atau segan dalam diri lelaki bila melihat model wanita
yang seperti itu. Pandangan mereka pun selalu mengarah pada hal-hal yang negatif. Sadarlah bahwa pada saat kumbang melihat bunga yang berpenampilan menggairahkan,pasti kumbang akan tergoda untuk mencicipi madu sang bunga.

KEDUA > Akan menimbulkan kemaksiatan yang pada akhirnya memicu terjadinya tindak kejahatan. Bagaimanapun juga gairah adalah sebuah kekuatan yang bisa membangkitkan keberanian seseorang untuk melakukan hal-hal yang kurang kontrol.


Atas dasar inilah maka agama mengharamkan bagi wanita untuk mempertontonkan sesuatu yang paling berharga tersebut. Allah berfirman:

"Katakanlah kepada wanita-wanita muslimah,hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka,dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung kedada mereka,dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka. (QS.An-Nur:31)
Dalam ayat lain juga ditegaskan,"Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri orang mukmin,"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karen itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang". (QS.Al-Ahzab:59)

Satu-satunya cara untuk menyelamatkan efek negatif yang bisa ditimbulkan oleh aurat wanita adalah dengan menutupinya. Konsep menutupi disini bukan hanya dimaksudkan dengan hanya menutupi aurat dari pandangan mata supaya tidak terlihat secara langsung,namun juga secara tidak langsung. Dari konsep ini maka baru bisa dikatakan bahwa aurat itu ditutupi jika ia tidak terlihat 'wajahnya' juga tak terlihat bentuknya. Anda,misalnya baru bisa dikatakan telah menutupi aurat jika pakaian yang anda kenakan itu menutupi

semua aurat sekaligus tidak memperlihatkan bentuk tubuh anda. Namun anda masih belum bisa dikatakan telah menutupi aurat jika pakaian yang anda gunakan itu masih mempertontonkan bentuk lekuk tubuh walaupun jenis baju yang anda kenakan sudah menutupi semua tubuh. Jenis pakaian dalam kategori terakhir ini adalah pakaian yang ketat walaupun sudah menutupi seluruh tubuh.

Dalam perkembangan selanjutnya,satu-satunya pakaian yang dikategorikan bisa menutupi semua aurat adalah busana muslim. Bisa dikatakan demikian sebab busana muslim,apapun bentuk dan modenya tetap mengacu pada dua hal tersebut diatas,yakni menutupi "wajah" aurat sekaligus menyembunyikan bentuknya.


Di dunia modern,banyak wanita yang mengalami aliensi (keterasingan diri). Mereka mencari-cari identitas dengan menampilkan pakaian-pakaian yang sedang in atau yang telah menjadi mode pada saat itu. Seorang wanita yang sedang mengalami naik posisi atau pangkat juga terkena aliensi seperti itu. Untuk memperteguh identitas dirinya dia akan mencari model pakaian-pakaian tertentu yang melambangkan status barunya.


Menurut Jalaluddin Rahmad,busana muslimah,bagi seorang wanita islam sesungguhnya akan memberikan citra diri yang stabil. Ia mencerminkan sebuah tekad untuk berkata,"saya adalah wanita muslim!" Seorang muslimah,dengan jilbabnya,sesungguhnya ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa ia menolak seluruh sistem jahiliyah dan ingin hidup dalam sistem yang islami. Karena itu secara sadar atau tidak,lewat selembar kain yang menutupi kepala dan lehernya,wanita muslimah sebenarnya telah menjadi simbol keterlibatannya dengan islam.


Dari kenyataan ini busana muslimah sesungguhnya akan mendorong pemakainya untuk berperilaku sesuai dengan baju yang dikenakan. Dari sini baju sebenarnya juga bisa mempengaruhi perilaku. Seorang ABRI yang berpakaian seragam akan merasakan perilakunya berbeda dengan ketika ia berpakaian preman. Seorang santri yang menanggalkan sarung dan pecinya lalu menggantinya dengan celana blue jeans dan T-shirt akan merasakan perubahan perilaku. Pakaian juga mempunyai fungsi emosional. Pakaian mencerminkan emosi pemakainya dan pada saat yang sama juga bisa mempengaruhi emosi orang lain. Walaupun reaksi emosional pada pakaian bergantung pada latar belakang psikososial,pakaian telah lama digunakan untuk

menggelorakan emosi kelompok atau bangsa. Kita dapat berhipotesis,busana muslimah lebih-lebih kalau di ungkapkan secara massal akan mendorong emosi keagamaan secara kolektif. Emosi dan perilaku sebenarnya kembali pada fungsi pertama dari pakaian,yaitu deferensiasi.

Satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah ketika berjumpa dengan orang lain,pasti kita akan mengkategorikan orang tersebut dalam benak kita. Kita akan mengelompokkan orang itu,apakah ia seorang mahasiswa,cendekia,kiayi,guru atau buruh pabrik. Kita mengkategorikan orang tersebut dengan cara yang paling mudah dan paling singkat,yakni melalui busana yang dikenakan.


Dalam hubungannya dengan busana muslimah,wanita yang memakainya pasti akan dipersepsikan bahwa dia adalah seorang wanita yang teguh menjalankan perintah agama,atau paling tidak orang akan menganggapnya sebagai wanita muslimah yang baik. Pada saat bersamaan orang pun akan mempunyai konotasi positif terhadap wanita itu. Dari adanya persepsi ini pada giliran lain orang menata perilakunya.


Demikian islam menjelaskan perihal aurat wanita sekaligus memberikan satu solusi yang harus dilakukan. Yang jelas penetapan islam terhadap masalah aurat wanita yang terkesan lebih ketat dan kaku terhadap kaum wanita daripada pria bukan berarti agama telah membelenggu kebebasan wanita untuk mengekspresikan keindahan tubuhnya. Penetapan ini sesungguhnya lebih merupakan tindakan prefentif agar wanita selamat dari bahaya-bahaya sekaligus supaya harkat dan martabat kewanitaan mereka terangkat. Dan hal seperti ini disadari betul oleh para wanita shalihah. Wanita muslim yang benar-benar shalihah pasti mereka akan menjaga kesucian auratnya. Mereka tak akan mengumbar aurat kepada semua lelaki,kecuali terhadap suaminya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar