Selasa, 15 Januari 2013

LAUTAN TANPA BATAS HARAPAN KEPADA ALLAH


Selain Rasulullah SAW, para imam suci dan para malaikat akan memohon ampunan kepada Allah bagi orang-orang beriman. Dalam surat Asy-Syuura ayat 5, Allah berfirman, "hampir saja langit itu pecah sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang."
Oleh karena itu, manusia tidak boleh membiarkan rasa putus asa berada dalam hatinya. Sebab, jika terjadi seperti itu maka hatinya akan sedih. Dan sebaliknya akan menyenangkan hati setan karena dia berhasil mencapai tujuannya. Maka putuskanlah hubunganmu dengan setan sehingga mendapatkan kasih sayang Allah. Dengan mencintai Allah kita akan mendapatkan ketenangan hati, Allah dalam al-Qur'an berfirman, "apakah kalian mencintai sesuatu selain Allah? Cinta sesungguhnya hanya Allah dan Dialah yang menghidupkan orang mati dan Dia dapat melakukan apa saja."(QS.Asy-Syuro:9)
Cinta kepada Allah dapat menghilangkan kesedihan dan dendam dalam hati seorang mukmin, Allah dalam al-Qur'an berfirman, "barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan jalan keluar dari setiap masalah, dan akan memberikannya rizki, dari tempat-tempat yang dia tidak sangka."(QS.At-Talaq:2-3)
Dan Allah tidak pernah mengingkari janjinya. Firman Allah yang menyenangkan hati kaum mukminin adalah ayat al-Qur'an yang berbunyi, "orang-orang yang beriman dan hati-hati mereka tenang dengan menyebut nama Allah. Ketahuilah sesungguhnya berdzikir kepada Allah dapat menenangkan hati."(QS.Ar-Ra'd:13)
Untuk mendapatkan ketenangan dan menjauhi keputus asaan, hati kita harus mendatangi rumah kecintaan kita, dan menenggelamkan kita dalam lautan cinta dan kasih sayang Allah, kita dapat berenang di samudra tanpa batas kesempurnaan Allah, sehingga kita mendapatkan setetes dari samudra tanpa batas rahmat Allah dan kemudian kita akan mencapai kebahagiaan.


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar