Kamis, 10 Januari 2013

BIJAKSANA DAN SABAR

Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada manusia. Untuk menghadapi sifat tercela amarah, Allah memberikan sifat utama bijaksana dalam hati manusia, sehingga pada saat terakhir, yang mana setan telah mengikatkan rantai-rantainya kepada jasad manusia yang terluka dan menariknya kearah neraka, maka para malaikat rahmat dengan membawa sebuah hadiah dari surga yang bernama bijaksana, dapat menyelamatkannya dari kejatuhan yang menyengsarakan. Celakalah bagi orang yang tidak mengindahkan malaikat rahmat dari Allah dan tetap dengan amarahnya yang mengundang api kepadanya. Orang-orang seperti ini saat di padang mahsyar nanti akan gigit jari dan akan menyesali perbuatannya.
Sifat bijaksana adalah keyakinan pada diri sendiri dalam menekan gejolak amarah dan tidak mudah memunculkannya, sehingga iblis tidak mudah untuk mempengaruhinya dengan makar dan tipu dayanya. Jika makar iblis yang dikutuk Allah ini akan terwujud dan hasutan-hasutan setan mulai menguasai alam pikirnya, maka sesegera mungkin dia berlindung kepada Allah agar terbebas dari godaan setan, sehingga dengan kehendak Ilahi segala luka yang ada dalam hati akan berteriak "Audzu billahi minasyaithoni rajim" dan tali kekang kemarahannya dapat diambil alih dan terlapangkan dadanya dan kemudian menghilangkan amarahnya, sehingga kita dapat menggagalkan tipu daya setan dan membuatnya pesimis.
Nabi besar Islam Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang bisa menghilangkan amarahnya atas sesuatu yang membuatnya marah, maka Allah SWT akan memenuhi hatinya dengan kesenangan dan kebahagiaan."
Imam Muhammad Baqir as berkata, "tidak ada seorang hamba yang dapat menghilangkan amarahnya kecuali allah SWT akan memperbanyak kemuliaannya di dunia dan akhirat."
Jika kita bisa menjauhkan amarah yang tidak pada tempatnya dari kita, sehingga kita meiliki sifat-sifat terpuji seperti bijaksana dan lapang dada, maka Allah SWT melalui sifat ini akan menjaga kita dari bahaya-bahaya setan, hawa nafsu, dan kesesatan-kesesatan lain. Jika batin kita memiliki sifat ini akan selalu dalam perlindungan Ilahi dan kita akan aman dari semua campur tangan setan, hawa nafsu dan bahaya-bahayanya.
Allah dalam al-Qur'an menganggap baik sifat hamba-hamba-Nya, dengan menyebut sifat bijaksana dan lapang dada: "yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS.Ali imron:134)
Dengan meninggalkan sifat-sifat setani, manusia dapat mengambil langkah ke arah sifat-sifat sempurna dan dalam menapaki jalan ini mereka tidak akan pernah terperdaya oleh konspirasi-konspirasi setan.


Sumber dari buku Semalam Bersama Setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar