Kamis, 13 Desember 2012

RUH AMARAH

Amarah juga dapat memiliki ruh kebinatangan, yang dari dalam hati dapat muncul keluar menjelma menjadi gerak jasmani manusia untuk menundukkan (orang lain) dan melakukann aksi balas dendam. Namun, dia juga bisa memiliki sifat ruh malakuti yang bersumber dari kemarahan Allah dan muncul dalam bentuk upaya memerangi kekotoran, kekufuran, dan dosa. Amarah seperti ini dibenarkan oleh agama, karena akan mengangkat derajat manusia menuju cahaya.
Rasulullah SAW tak pernah marah demi kepentingan dunia, tetapi amarah beliau hanya untuk membela kebenaran dan keadilan. Saat beliau marah lantaran membela hak dan kebenaran, kemarahan beliau  tak pandang bulu dan hanya merasa tenang jika pertolongan dan pembelaan terhadap hak dan kebenaran itu dapat dilakukan.
Sementara, amarah untuk setan sama seperti perahu yang terjebak dalam gelombang laut yang luar biasa dahsyatnya, yang hanya akan berhenti jika perahu itu hancur dan tenggelam dalam kegelapan laut. Rasulullah SAW bersabda, "amarah dapat merusak iman, seperti cuka merusak madu."
Setan berkata, "seseorang yang sedang dalam keadaan marah, dia akan keluar dari (pengaruh) akal dan rasa keadilannya, dan akan berkata kasar kepada mentari, awan, angin, pohon, benda mati, hewan,dan lain-lain. Bahkan dia akan memecahkan mangkok dan piringnya sendiri, untuk kemudian berkata kasar kepada bumi dan waktu. Lantaran tangannya menjadi pendek di semua tempat, maka kepalanya akan menjadi sakit dan dia akan memukuli kepala dan wajahnya serta berkata kasar kepada ayah dan ibunya.
Dia akan terus melakukan itu hingga dia tega melakukan kejahatan dan menyakiti orang lain. Atau, karena mengamuk, maka dia akan mengalami pingsan. Pada saat itulah, kami akan mengelilinginya dan bersuka ria sambil menari-nari serta memenuhi cawan-cawannya dengan minuman keras. Kami akan mabuk dalam kelezatan lantaran melihat manusia terjerembab dalam jurang amarah yang menakutkan."
Andai saja manusia membuka mata hatinya, tentu dia takkan merasa senang melihat setan-setan bersuka ria diatas jasad kematiannya. Ya, mereka semua akn merasa senang apabila ada seorang manusia yang berhasil ditarik kearah kehancuran.
Kita harus berbelas kasih kepada manusia seperti ini, bersedih dengan kesedihan yang mendalam. "Hai setan, sesungguhnya Allah telah membukakan jalan yang banyak sekali bagi orang-orang yang sedang tertimpa amarah, sehingga mereka dapat terbebas dari kungkungan segudang dosa dan amarah setan." Bak seekor kupu-kupu yang dengan susah payah keluar dari kepompongnya, mereka akan dapat dengan riang gembira terbang kesana kemari, saat dia berhasil menghancurkan kerangkeng dosa dan amarah itu. Dia akan terbang dengan mengepakkan kedua sayapnya yang berwarna warni. Dalam kelembutan cahaya mentari pagi yang menggambarkan cinta Ilahi, dia akan mulai membentangkan kedua sayapnya yang mempunyai ujuh warna dan mengembara ke tujuh kota cinta Ilahi, sehingga tujuh pintu cahaya akan dibukakan dihadapan mereka.



Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar