Kamis, 13 Desember 2012

IMAM ALI BIN ABI THALIB AS MENCELA PARA PENGIKUT SETAN

Imam Ali bin Abi Thalib as, dalam sebuah khutbah di kitab Nahj al-Balaghah, menghina para pengikut setan seraya mengatakan, "mereka menjadikan setan sebagai tolak ukur dalam urusan mereka. Dan mereka jadikan diri sendiri sebagai mitra setan. Kemudian setan bertelur dan menetas diatas dada-dada mereka. Telur itu pecah dan tumbuh besar dipangkuan mereka.
Setan melihat dengan perantaraan mata mereka, berbicara dengan lisan mereka, menggelincirkan mereka, dan menghiasi mereka dengan keindahan semu. Barangsiapa menjadikan setan sebagai mitra dalam kekuasaannya, niscaya dia mengucapkan perkataan bathil dengan lisannya."
Setan selalu turut serta dengan para pengikutnya dan memosisikan mereka sebagai gembalaannya. Pada setiap jalan yang ingin dia tempuh, maka hal itu akan dipaksakan kepada mereka. Ini adalah bahaya besar.
Kita harus benar-benar hati-hati dari kemungkinan masuknya setan secara perlahan kedalam diri kita. Jika kita melihat adanya sedikit saja pengaruh hal itu dalam diri kita, segeralah meminta pertolongan kepada Allah dan bangkitlah untuk berhadapan dengan iblis.


LINGKAR KEKUASAAN SETAN.


Tak mungkin setan menguasai seluruh manusia. Al-Qur'an menerangkan secara gamblang hal ini : setan tidak akan mampu menguasai orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah. Dia hanya menguasai orang-orang yang menyukainya dan menjadikannya pemimpin dan orang-orang yang syirik karenanya.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman : apakah akan aku beritakan kepada kalian, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. (QS. Asy-Syuaro:221-222)
Sebagai akibat karena mengikuti jejak langkah serta bujuk rayu ibis, maka pada hari kiamat mereka akan seperti yang difirmakn dalam Al-qur'an : dan bala tentara iblis semuanya. Mereka berkata sedang mereka bertengkar didalam neraka : "Demi Allah; sungguh kita dahulu (didunia) dalam kesesatan yng nyata. Karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam. Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. Maka kami tidak mempunyai memberi syafaat seorangpun dan tidak pula mempunyai teman yang akrab. Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (kedunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman. (QS.Asy-Syuaro:95-102)


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar