Kamis, 13 Desember 2012

SAAT PERPINDAHAN

Jika mata hati dan akal kita terbuka, maka kita akan memahami dengan baik dari mana (sumber) aktivitas provokasi-provokasi iblis dan sampai dimana kita didorong untuk melakukan dosa.Andai kita bisa mengeluh dan meminta, sehingga kita diperbolehkan untuk kembali ke dunia dan dari sana kita bisa beribadah kepada Allah dan melakukan taubatan nasuha. Namun, saat itu waktu kita telah habis dan kehidupan kita tak lagi berputar.
Semua manusia, pada suatu saat, akan mendengar suara-suara ketika saat hijrah (ke alam berikutnya) telah ditetapkan. Suatu saat nanti, dengan pukulan terakhir, terputuslah sudah perjalanan hidup kita didunia yang fana ini. Harta, kekayaan, istri, dan anak-anak sama sekali tak bermanfaat dalam detik-detik terakhir ini. Disaat-saat terakhir seperti itu, mata hati kita akan terbuka, tirai dan hijab akan dibuka, dan kita akan melihat apa saja yang telah dijanjikan Allah.
Orang yang beriman kepada Allah akan sampai pada janji-janji Allah disaat-saat kematiannya. Mereka menunggu saat-saat itu agar mereka dapat memulai kehidupan hakiki di sisi Allah yang maha tinggi dengan nikmat-nikmat yang telah dijanjikan kepada mereka. Sebaliknya, orang-orang yang mengikuti setan, pada saat-saat seperti itu, akan cemas dan takut. Dihadapan janji-janji Allah, mereka akan merasa malu dan waswas. Dengan tangan-tangan yang berlumur dosa dunia dengan segala kenikmatannya, mereka meminta agar jangan dimatikan. Tetapi semua itu adalah khayalan yang sia-sia. Kita semua akan merasakan manis pahit saat-saat kematian.
Namun, orang-orang yang melupakan Allah dan menjadi tawanan setan, disaat-saat terakhir pun iblis takkan membiarkan mereka dengan tenang. Dia akan terus menjaga agar di detik-detik terakhir, mereka tak bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Setan ingin memastikan bahwa mereka beanr-benar akan tenggelam dalam neraka dan tak beroleh nikmat dan bahagia. Kendati dengan sedikit keimanan (kepada setan) dan setengah pandangan setani di hati, mereka akan beroleh janji-janji dusta dari setan, agar mereka selalu dalam dekapannya.


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar