Selasa, 04 Desember 2012

SEGI TIGA CINTA

Pada hari kiamat kelak, sebagian manusia di padang mahsyar berbahagia dan sebagian lain bersedih hati dan menderita. Dalam al-Qur'an, Allah SWT berfirman, 'wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.' (QS.Al-Qiyamah:22-23). Dapat dipastikan bahwa orang-orang yang berbahagia pada hari kiamat, ketika hidup di dunia tidak mempunyai tujuan lain kecuali kecintaan kepada Allah. Mereka mencintai Tuhan dan mempraktekkan Al-Qur'an dalam setiap aspek kehidupannya, serta tidak pernah terpisah dari ajaran al-risalah (kerasulan) dan al-imamah (kepemimpinan). Inilah cinta segi tiga yang tidak pernah diabaikannya. Yang pertama dan paling utama adalah cinta Allah.

Berikutnya adalah cinta pada al-risalah dan al-imamah. Dia senantiasa berusaha terbang dengan sayap-sayap al-Qur'an dan berpegang teguh kepada cahaya hidayah ilahi, serta menyiapkan jiwa dan hatinya untuk mencintai Allah dan untuk tujuan hidupnya. Kecintaan kepada Allah mampu mengobati seluruh keburukan moral. Disaat yang sama, cinta itu juga melahirkan pelbagai macam sifat baik. Cinta ini seperti seorang pecinta yang tertarik kepada sang kekasih. Dia akan putuskan hubungan dengan siapa dan apapun kecuali dengan Allah SWT. Imam Ali Zainal Abidin as berdoa, 'Duhai Tuhanku, siapakah orang yang telah merasakan manisnya cinta-Mu, kemudian dia akan mencari kekasih pengganti selain-Mu? Siapakah orang yang telah merasakan nikmatnya kedekatan dengan-Mu, kemudian dia berharap berpisah dari-Mu?'


WAJAH ORANG KAFIR DAN PENGIKUT IBLIS.


Kelompok lain adalah orang-orang yang Allah sebutkan dalam al-Qur'an: 'Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram. Mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.' (QS.Al-Qiyamah:24-25). Hai iblis, pada hari itu sekelompok orang yang dahulu mengikutimu akan berada disana. Seluruh janji bohongmu tidak terbukti. Tiada jalan keluar sedikitpun untuk kembali dan bertaubat. Padahal, pintu-pintu taubat tadinya terbuka lebar selama masih ada kehidupan bagi manusia. Saat kematian akan menjemputnya, masih ada kesempatan bagi manusia untuk bertaubat. Tetapi ketika sudah berada dalam genggaman kematian, saat-saat akhir usia, mata hampir terpejam selamanya, hati telah terbuka untuk dunia lain, dihadapan terbentang alam akhirat, surga dan neraka nampak jelas didepan mata, dan ratapan kian meninggi, maka pintu taubat telah tertutup rapat dan tibalah hari pembalasan yang tiada habisnya.

Al-Qur'an menjelaskan, 'dihari itu terlihat wajah-wajah ketakutan. Para pelaku kejahatan menanti nasibnya.' (QS.Al-Ghosyiah). Wajah orang-orang tertunduk lesu lantaran pedihnya siksa. Mereka tenggelam dalam kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan. Mereka merasa terasing dikarenakan kesalahan dan dosa yang dilakukan. Mereka melihat bahwa janji Allah benar dan berbuat baik. Sedangkan neraka dipersiapkan bagi iblis dan pengikut setianya. Hari itu, semua makhluk merasakan kemuliaan dan kewibawaan Allah SWT. "Barangsiapa menghendaki kemuliaan, maka seluruh kemuliaan hanya milik Allah."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar