Selasa, 04 Desember 2012

KEBODOHAN MANUSIA, JEMBATAN KEMAJUAN IBLIS

Aku berkata kepada iblis, "wahai iblis terkutuk, tidakkah kamu punya tujuan lain kecuali menyesatkan makhluk Allah? Kamu memanfaatkan hamba-hamba Allah layaknya hewan ternak yang mengikuti hasratmu. Merekalah orang yang suka hura-hura dan lemah iman yang tunduk kepadamu. Tujuanmu adalah menciptakan keraguan dan penyimpangan. Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, 'waspadalah terhadap meusuh ini! Dia mampu bersembunyi di relung hati kalian dan membisikkan kejahatan dengan lemah lembut ke telinga kalian.' (lihat bab: Pertemuan dengan iblis) (kitab Qorul Hikam). Hai iblis terkutuk, kamu menjerumuskan manusia ke dalam dunia yang diwarnai dengan khayalan semu dan angan-angan panjang, sehingga mereka lupa untuk mengingat akhirat, surga dan neraka. Dengan menipu mereka, kamu pertahankan kebodohan mereka melalui perbuatan sesat mereka. Hingga pada masa kini, terdapat beberapa orang menyembah tikus, sapi, api, dan iblis lantaran kebodohan dan bayangan hitam iblis.

Semua ini bersumber dari kebodohan. Mereka yang terkungkung dalam kebodohan, menjadikan idola masa depan mereka dari kalangan artis sinetron dan film, penyanyi muda, para penari, kaum homoseksual, dan idola palsu lainnya. Kamu menjadikan manusia terjatuh dalam keterpurukan. Kemanusiaan, kemuliaan, dan keimanan terkubur di dunia. Iman dan hakikat kemanusiaan dihancurkan oleh sumber kesesatan, yaitu setan yang terkutuk. Umat manusia terbuai dalam jerat nafsu. Iblis sangat senang memiliki pengikut setia seperti mereka.


KEHERANAN IBLIS.


Pada hari kiamat yang semua makhluk Allah berkumpul di suatu tempat untuk diperhitungkan amal perbuatan mereka satu persatu. Iblis yang terkutuk akan melewati padang mahsyar dengan mulut terikat tali kendali yang terbuat dari api. Di sisi lain, ada seorang yang melewati padang mahsyar dengan memikul beban dosa-dosanya dan mulut terikat tali kendali. Para malaikat penjaga neraka mengelilinginya. Iblis nampak heran. Dia geleng-geleng kepala dan bertanya, 'siapa kamu? Mengapa siksa yang menimpamu lebih berat daripada aku? Sedangkan akulah makhluk pertama dan terakhir yang sesat. Tapi aku tidak disiksa seperti itu.'

Manusia terkutuk itu berkata, 'Akulah orang yang selalu mendengarkan perkataanmu, sehingga aku tenggelam dalam keraguan. Aku tidak mematuhi perintah Allah, melainkan patuh pada perintahmu, hai iblis. Semua siksa ini merupakan akibat aku mematuhi semua perintahmu. Aku tunduk dibawah kakimu. Hari ini adalah hari pembalasan bagiku. Para pendosa dan orang-orang kafir pada hari kiamat akan berada dalam siksaan yang pedih dan merintih dengan rintihan yang menyayat. Sehingga mereka mengatakan, Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.' (QS.An-Naba:40).


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar