Selasa, 04 Desember 2012

IBLIS, ANJING TUHAN

Aku melanjutkan, "beberapa ulama besar berpendapat: iblis adalah anjing tuhan. Tuhan pengatur alam semesta menciptakan dan mendidiknya untuk menyerang musuh-musuh-Nya disaat tertentu. Sama seperti anjing terlatih yang dididik majikannya untuk menyerang musuh disaat tertentu. Allah mencipta iblis untuk  menyerang siapa saja yang melanggar perintah-Nya. Sebagaimana anjing terlatih, iblis dilepaskan berdasarkan perintah-Nya untuk menangkap musuh dan membawanya ke hadapan-Nya. Siapa saja keluar dari kekuasaan Allah, niscaya dia masuk kedalam kekuasaan kekafiran dan iblis.

Dengan nada marah iblis berkata, "hai manusia terperdaya, silahkan sebut aku dengan julukan apapun, sebagaimana kamu menyamakan aku dengan seekor anjing. Kamu bebas menyebutku dengan beragam istilah. Tetapi aku tetap menyeret kalian ke arah kehancuran."

Aku menimpali, "hai iblis, ada perbedaan antara sifatmu dengan anjing. Anjing tidur pada siang hari dan berjaga pada malam hari. Tetapi kamu menghabiskan seluruh waktumu untuk menyesatkan dan menyerang manusia. Anjing dapat membedakan antara kawan dan lawan majikannya. Dia hanya menyerang siapa saja yang hendak mencelakakan atau berbuat jahat terhadap majikannya. Namun kamu tidak membedakan antara kawan dan lawan. Kamu serang semuanya.

Anjing tidak akan pernah menyerang majikannya. Tetapi kamu menyerang majikanmu, yaitu para nabi Allah. Sebagai buktinya, kamu melawan Nabi Adam as dan berteriak dihadapan Allah. Anjing penurut dan jinak. Namun, kamu tidak melihat yang lainnya lebih baik dari pada kamu. Dan kamu, hai  iblis, adalah makhluk sombong dan gemar berbangga diri.

Al-Qur'an menjelaskan, 'iblis menolak perintah dan menyombongkan diri. Sungguh dia termasuk golongan yang mengingkari.' (QS.Al-Hijr:38).

Anjing melahirkan banyak anak dan pada akhirnya mereka mati atau terbunuh. Sedangkan iblis melahirkan banyak keturunan dan mereka tetap hidup hingga hari kiamat.

Jika seseorang memberi roti kepada anjing, dia akan bersikap baik kepada orang tersebut dan mengenalinya. Dia akan menganggukkan kepala dan menggoyangkan ekornya sebagai tanda terima kasih. Meskipun seseorang menyayangi iblis, dia tidak akan membalas kebaikan orang itu. Bahkan permusuhan akan bertambah besar. Al-Qur'an menegaskan,'maka perumpamaannya (iblis) seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, dia mengulurkan lidahnya. Dan jika kamu membiarkannya, dia mengulurkan lidahnya juga. (QS.Toha:115).


MELUPAKAN PERJANJIAN DENGAN TUHAN.


Hai iblis, tujuanmu memperdaya Nabi Adam as dan anak cucunya adalah kamu menenggelamkan kami dalam kebodohan sehingga kamu lupa akan perjanjiann yang telah kami sepakati dengan Allah. Al-Qur'an menjelaskan, Dan ingatlah, ketika tuhan kalian mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman: "bukankah Aku ini Tuhan kalian?" Mereka menjawab, "benar, Engkau Tuhan kami dan kami menjadi saksi." Allah lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan: "sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke-Esaan Tuhan)." (QS.Al-A'raf:196).

Pada saat itu mereka mengatakan, "benar ya Allah. Kami bersaksi akan ke-Esaan Tuhan. Kami mengikat janji dengan Tuhan yang maha pengasih agar kami tidak terjatuh dalam kesesatan. Kami tidak melupakan Tuhan dalam setiap keadaan. Adapun kamu, hai iblis, bagai bendungan yang berdiri tegak dihadapan manusia sehingga kamu bisa menyesatkan mereka. Kamu jerumuskan mereka dalam kelengahan, kelalaian, dan bencana. Dengan memiliki iman kuat, manusia mampu menghancurkan bendungan iblis, sehingga hatinya memancarkan cahaya ilahi. Penolong dan pelindungnya hanyalah Allah SWT. Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan al-kitab (al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh." (QS.Al-A'raf:196).


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar