Selasa, 04 Desember 2012

RAHASIA POHON TERLARANG

Aku melanjutkan, "setelah penciptaan Nabi Adam a.s dan Hawa, Allah berfirman kepada keduanya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, 'wahai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di surga. Makanlah makanan yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah sekali-kali kalian berdua mendekati pohon ini, yang menyebabkan kalian berdua termasuk orang-orang zalim."(QS.Al-A'raf:19)

Iblis tertawa terbahak-bahak. Sambil mengejek dia berkata, "aku tahu, jika Nabi Adam a.s dan isterinya memakan buah dari pohon terlarang ini, mereka juga akan diusir dari surga. Sehingga aku dapat mulai menimbulkan keraguan dihati mereka. Demi mencapai tujuan tersebut, telah kulakukan pelbagai cara untuk memperdayai mereka. Aku memanfaatkan kecintaan dan sifat dasar manusia yang menginginkan peningkatan dan kesempurnaan hidup. Aku hembuskan keraguan dihati mereka berdua. Sesungguhnya Nabi Adam a.s tidak terperdaya oleh godaanku.

Tatkala aku berputus asa merayunya, kudatangi Hawa berkata padanya, 'tahukah kamu mengapa Allah melarangmu memakan buah pohon tersebut? Allah melarangmu memakannya lantaran siapa saja menyantap buah pohon itu, niscaya dia menjadi malaikat atau umurnya panjang dan hidupnya abadi.' Pada akhirnya, mereka memakan buah pohon terlarang itu. Dengan demikian, seluruh busana surgawi dan mahkota mulia ditubuh mereka menjadi sirna dan tubuh mereka nampak telanjang dihadapan para malaikat. Mereka menggunakan dedaunan untuk menutupi tubuh agar bisa menutupi aurat mereka. Namun, dedaunanpun tidak menuruti kehendak mereka.

Semua dedaunan beterbangan dari tubuh mereka dan mereka pun kembali telanjang. Siti Hawa terduduk diatas tanah lantaran malu. Dengan sekuat tenaga aku berupaya balas dendam kepada Nabi Adam a.s dan Hawa. Melalui sejahat-jahatnya tipu daya dan semanis-manisnya keraguan, aku pastikan bahwa akulah makhluk terbaik Allah."


SUMPAH PALSU ATAS NAMA ALLAH.


Dengan penuh amarah dan dendam yang berkecamuk dihatiku, kutatap iblis dan menyesalkan sikapnya. Aku mengutuknya lantaran dia telah menggunakan tipu daya keji terhadap Nabi Adam a.s. Aku berkata kepada iblis, "kamu telah memperdayai Nabi Adam a.s dan Hawa. Mereka mempercayai ucapanmu lantaran kamu menyatakan sumpah palsu atas nama Allah, bahwa kamu berkata benar. Jika mereka memakan buah pohon itu, maka mereka bakal hidup abadi selamanya. Setelah memahami kesalahannya, siti Hawa langsung bersujud bersama Nabi Adam a.s seraya berkata, "Wahai Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni dosa-dosa kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar