Selasa, 04 Desember 2012

SUJUD LANTARAN MALU

Ketika mengingat hidayah dan karunia ilahi yang tercurah untuk manusia, aku merasa sangat malu. Aku seakan-akan sirna bagai debu yang tertiup angin ketika melihat semua kasih-sayang dan kebesaran Allah SWT. Dengan kesadaran ini dan menyaksikan semua kasih sayang-Nya, aku langsung tersungkur dan bersujud. Aku bertaubat di hadapan Allah SWT atas semua dosa yang telah kukerjakan dan meminta maaf dari-Nya. Hingga tanpa sadar aku menangis dan bergumam, "duhai Tuhanku yang maha besar, janganlah Engkau bawa aku dari dunia ini sebelum Engkau memaafkanku. Tubuhku yang penuh dengan dosa ini tidak akan sanggup menahan pedihnya siksa api neraka. Wahai Tuhanku yang maha tinggi, wahai yang maha mengasihi segala sesuatu, jadikan aku selalu dekat dengan-Mu."

"Wahai tuhan kami, berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka." (QS.Ali-imron:201)

"Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosaku, kedua orangtuaku, dan kaum Mukminin pada hari penghitungan amal kelak." (QS.Ibrahim:41).

"Wahai tuhan kami, sesungguhnya kami beriman kepada-Mu. Maka ampunilah dosa-dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka." (QS.An-Nisa:16).

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau menyiksa kami jika kami lupa (menjalankan perintah-Mu) atau kami berbuat kesalahan." (QS.Ali-imron:286).

"Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau maha pengasih lagi maha penyayang." (QS.Yunus:59).

Dalam kondisi aku bersimpuh diatas tanah dan bersujud dihadapan Allah, hatiku kembali terbuka bagi-Nya. Airmataku bagai hujan deras yang membasahi padang pasir. Kurasakan seolah-olah aku terlahir kembali. Aku merasakan ada sebuah tangan ghaib dan cahaya menakjubkan yang mengelus-elus hatiku dengan tangan penuh kelembutan cinta sehingga membuat dadaku terasa lapang dan lega. Tidak pernah kurasakan kenikmatan seperti ini sebelumnya. Aku pun kembali menangis terisak-isak mengingat bahwa semua ini pasti berasal dari Allah yang maha tinggi.


IBLIS TERSIKSA LANTARAN SUJUD YANG TULUS.


Pandangan penuh amarah iblis mengarah tajam kepadaku. Semua wujudnya seakan terbakar oleh api. Matanya seolah-olah hendak keluar karena marah. Dengan teriakan menakutkan iblis berkata, "terkutuklah kamu, hai wahai Adam! Begitu cepatnya kamu meninggalkan bermacam kesenangan dan sekarang kamu berfikir untuk meninggalkan dunia. Aku sangat tersiksa ketika melihat manusia bersujud. Aku tak kuasa menyaksikan sujud mereka, terutama manusia yang bersujud kepada Allah yang dengan ikhlas serta sujud yang lama semata-mata mengharap keridhaan ilahi, sehingga para malaikat memuji mereka.

Salah satu kejadian yang membuat seluruh tubuhku terbakar adalah sujudnya Adam dan anak cucunya yang penuh keikhlasan kepada Allah. Karena ketika manusia bersujud kepada Allah dengan penuh keikhlasan, perbuatan tersebut membuatku malu. Sebab, hal itu mengingatkanku ketika aku beribadah dengan sujud-sujudku yang lama dihadapan Allah. Seluruh tubuhku terbakar api panas dan jilatannya pun membakar anak-anakku. Oleh karena itu, aku sangat tersiksa dengan sujud yang tulus dan taubat murni kalian para manusia."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar