Kamis, 13 Desember 2012

SAHABAT SETAN DIANTARA UMAT RASULULLAH SAW

Setan berkata, "Suatu hari, aku mendatangi Nabi Muhammad SAW dan beliau bertanya kepadaku, 'berapa jumlah sahabatmu diantara umatku, hai setan?' Aku menjawab, 'wahai Rasulullah, sahabat-sahabatku diantara umatmu ada 12 kelompok. Kelompok pertama adalah para pemimpin, para gubernur, para komandan, para bupati, para lurah, orang-orang yang zalim dan lain-lain. Mereka semua adalah para raja, para pemimpin yang zalim dan diktator, karena kezaliman adalah kecintaanku dan zalim adalah sahabatku. Jika mereka sudah menjadi raja-raja dan para pemimpin yang zalim, maka para menteri, pejabat pemerintah, para pemegang kepemimpinan, para jenderal dan semua budak-budaknya akan menjadi zalim.
Kelompok kedua adalah orang-orang kaya dan individualistis. Mereka adalah orang-orang kaya dan para pejabat. Karena sombong merupakan salah satu diantara sifat asliku dan karena sifat sombong inilah aku diusir dari surga dan semua amal ibadahku hancur, maka aku adalah sahabat manusia yang kaya dan dia mencintaiku. Khususnya, orang yang baru mendapat kekayaan yang melimpah dan dalam semalam mampu mengumpulkan kekayaan eperti bekerja selama seratus tahun.'
Kelompok ketiga adalah orang yang tak mempunyai rasa takut, dari mana datangnya harta dan kemana mesti digunakan. Orang semacam ini tak peduli; mana yang halal dan mana yang haram. Jika mengetahui dalam hidupnya ada sesuatu yang haram, mereka akan bertambah senang.
Kelompok keempat, adalah orang-orang alim yang menjual diri, yang membenarkan perbuatan penguasa yang otoriter dalam berbuat zalim.  Para ulama semacam ini hanya melihat harta dan kenikmatan duniawi, dan untuk mencapainya mereka tak segan-segan menghalalkan kezaliman.
Kelompok kelima adalah para pedagang yang berkhianat, yang transaksinya menipu orang lain. Padahal, orang lain memercayakan harta mereka untuk bertransaksi dan dititipkan kepadanya guna disimpan, tetapi dia mengkhianati mereka dan menggunakan harta titipan itu serta menghalangi sang pemilik harta itu dalam memintanya kembali.
Kelompok keenam adalah para tengkulak dan orang-orang yang membeli murah hasil tani dan ladang orang lain. Untuk menaikkan harga, maka barang-barang itu dsimpan dan disembunyikan dalam gudang. Dengan jalan ini, dia mendapat keuntungan yang berlipat.
Kelompok ketujuh adalah para pezina, baik laki-laki maupun perempuan. Perbuatan kelompok ini selalu membuat hati kami gembira.
Kelompok kedelapan adalah para pengambil riba dan orang-orang yang memakan harta orang-orang miskin. Mereka memberikan pinjaman kepada orang-orang miskin, dan setelah beberapa lama, mereka meminta uang yang lebih besar dari orang-orang miskin itu. Sehingga, orang yang miskin menjadi lebih miskin lagi, sementara harta mereka bertambah besar, hari demi hari.
Kelompok ke sembilan adalah orang-orang yang pelit dan kikir, yang bakhil untuk menginfakkan sebagian hartanya dan tak pernah memberi kepada orang lain sedikitpun.
Kelompok ke sepuluh adalah orang-orang yang yang shalatnya dikerjakan dengan bermalas-malasan dan tak pernah  peduli dengan shalat dan tujuan mendirikan shalat.
Kelompok ke sebelas adalah mereka yang suka menggunjing orang lain dan ulah mereka ini terkadang dapat membahayakan nyawa orang lain.
Kelompok kedua belas adalah orang-orang mabuk dan tak sadar. Mereka adalah para peminum khamar  dan setelah minum, mereka mengerjakan segala macam dosa yang mungkin mereka lakukan.
Mereka semua adalah para pengikut kami dan jumlahnya telah kusebutkan. Mereka selal tersesat dan jatuh kedalam pangkuanku dan mereka tak lain adalah pengikutku.


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar