Selasa, 04 Desember 2012

KEBAIKAN IBLIS

Aku layangkan pandanganku pada kebenaran dan kucoba memahaminya. Lalu aku berteriak, "kamu adalah iblis. Allah telah peringatkan manusia tentang makar dan tipu dayamu. Para Nabi dan Nabi besar Muhammad SAW berwasiat kepada kami agar berhati-hati terhadap tipu dayamu. Banyak sekali ayat al-Qur'an yang berbicara tentang dirimu dan menyarankan kepada kami agar menjauhimu. Aku selalu berlindung kepada Allah SWT dari kejahatanmu."

Aku melihat kemarahan di raut wajahnya. Lantas dia berkata, "benar, wahai sahabatku. Akulah iblis. Aku selalu mengharapkan kebaikan bagimu,sebagaimana kebaikan yang aku harapkan bagi moyang kalian, Nabi Adam a.s akulah yang menyuguhkan kenikmatan dunia. Akulah yang menawarkan padamu kesenangan. Akulah yang menambah uang dan hartamu. Akulah yang mengajarkan kepadamu bagaimana menjadi orang kaya. Akulah yang memberikan kepadamu keuntungan lebih besar, harta melimpah, rumah mewah, emas dan permata, kehidupan dan keluarga, canda dan senda gurau, wanita-wanita cantik, berbagai kenikmatan seksual, dan lain sebagainya. Kini, kamu hendak mengatakan bahwa aku adalah musuhmu?! Hai manusia, bagaimanapun juga kalian adalah teman baikku, meski kamu menganggapku musuhmu. Namun, cukup dengan satu isyarat saja kamu bakal kembali menjadi pengikutku. Kecuali sedikit dari kalian, yaitu manusia-manusia mulia.


Mereka itulah yang selalu berperang melawanku. Tidak hanya secara lisan, tetapi mereka berperang melawanku dengan perbuatan nyata. Lihatlah luka-luka disekujur tubuhku ini! Luka-luka ini merupakan hasil peperanganku dengan mereka. Manusia-manusia seperti mereka telah merobek hatiku dan mereka berada di barisan terdepan dalam peperangan melawanku. Tahukah kamu bahwa aku telah bersumpah untuk menyesatkan seluruh umat manusia? Dan demi kemuliaan-Mu aku bersumpah, akan aku sesatkan mereka semua. (QS.Shot:82)Dan aku akan simpangkan mereka dari jalan yang benar. Kecuali hamba-hamba-Mu, yaitu orang-orang yang dimurnikan niatnya. (QS.Shot:83)Aku adalah musuh besar bagi orang-orang yang berdiri di barisan depan dalam berperang melawanku. Tetapi aku akan menjadi teman bagi orang yang menjadikanku sebagai penghiburnya. Sebagaimana halnya ketika aku tunjukkan hamparkan dunia di hadapanmu, aku nyalakan gemerlapnya, lalu aku dorong kalian untuk bermain-main didunia ini, sehingga menjauhkan kalian dari makna kehidupan sebenarnya dan tujuan penciptaan manusia. Aku jadikan kalian tenggelam dalam angan-angan panjang tanap batas di dunia ini sehingga kalian akan mengerahkan segenap daya upaya demi meraihnya. Namun, aku tinggalkan bekas noda hitam di hati kalian.


Melalui penglihatan kalian, aku jadikan kalian menikmati keindahan dunia sehingga kalian melupakan akhirat. Aku berupaya keras menguasai seluruh umat manusia dengan sekuat tenaga agar mereka berada dalam genggamanku dan aku beroleh tempat dihati mereka. Kemudian aku akan melonggarkan dan melepaskan ikatan-ikatan cahaya Allah, rantai-rantai tawakal dan keimanan dalam hati kalian sehingga hawa nafsu kalian akan berlari mengejar dunia dengan segala kenikmatannya. Aku akan mendorong mereka di setiap lembah-lembah curam nan gelap, agar aku bisa semakin menjauhkan mereka dari kedudukan sebagai manusia dan khalifah Allah diatas muka bumi. Aku berbuat sedemikian rupa sehingga mereka tidak mengetahui arah tujuan hidup. Aku akan tenggelamkan mereka semua dengan kebodohan, kesalahan, dan hitamnya hati."


MELUPAKAN WASIAT AMIRUL MUKMININ, ALI BIN ABI THALIB A.S.


"Mereka adalah musuh-musuhku. Pemimpin mereka Imam Ali bin Abi Thalib a.s pernah meratap dan berdoa, 'wahai Tuhanku, jadikanlah bagiku masyarakat manusia yang lebih baik dari mereka sebagai ganti mereka.' (Nahjul Balaghoh, Imam Ali as)Ditempat lain, Imam Ali bin Abi Thalib a.s berteriak, meratap, dan menuturkan nasihat, 'sesungguhnya sesuatu yang aku khawatirkan bakal menimpa kalian adalah dua perkara, yaitu : mengikuti hawa nafsu dan angan-angan panjang. Maka, dengarlah nasihat ini di dunia, niscaya kalian terbebas dari marabahaya.' (Nahjul Balaghoh, Imam Ali as)Kalian pasti belum pernah mendengar nasihat ini. Sebab, telinga kalian telah dipenuhi bisikan-bisikanku sehingga tiada ruang untuk mendengar nasihat Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Menyaksikan manusia-manusia sepertimu yang bersedia menjadi bala tentaraku, aku akan tertawa senang. Dan tiada kesenangan yang dapat kurasakan melebihi hal ini."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar