Selasa, 04 Desember 2012

IBLIS SIMBOL KENIKMATAN SEMU

Iblis kehilangan kesabarannya dan berteriak lantang. Dia mengepalkan kedua tangannya. Lalu mengancamku seraya berkata, "Aku lelah mendengar ocehanmu. Kamu permainkanku dengan kata-katamu. Tapi aku lebih pandai darimu."

Tangan kanannya menyelempangkan baju yang terbuat dari berbagai kain warna-warni dan berkata, "inilah contoh kenikmatan duniawi yang telah kupersiapkan untuk anak keturunan Adam. Aku akan mengikat mereka dengan rantai besi. Aku mengikat sebagian mereka kelezatan lahir duniawi seperti wanita, minuman keras, harta, kekayaan, dan kesuksesan. Demi meraih itu semua, manusia tidak perlu memperhatikan mana yang benar dan yang salah."


RIYA, NODA HITAM DI TANGAN DAN KAKI PARA AHLI IBADAH.


Iblis menambahkan, "sebagaimana kamu lihat, pakaian sebelah kananku kumuh dan compang-camping. Penampilan ini mampu memperdaya siapa saja yang selalu menjalankan ibadah dengan baik serta menghabiskan umurnya untuk beribadah kepada Allah. Aku masuk kedalam hati mereka dengan cara lembut dan halus. Aku bersemayam didalamnya selama beberapa masa. Sebagian mereka tidak menyadari keberadaanku hingga akhir hayatnya.

Mereka menghabiskan usia dengan berdiri ke arah kiblatku dan beribadah demi kesenanganku.Aku menaburkan sifat riya (pamer) dalam setiap ibadah mereka. Sebab, riya merupakan noda hitam yang mengotori hati mereka dan terus berkembang. Aku jadikan kiblat mereka mengarah kepadaku. Mereka tengah bersusah payah menghabiskan usia untuk menyembah Allah. Tetapi, pada hakikatnya mereka menyembah aku. Setiap dzikir yang dilantunkan dari lisan manusia yang terperdaya hanya untuk riya dan berbangga diri. Orang-orang yang terperdaya seperti ini sebenarnya menipu dirinya sendiri.

Orang semacam ini merupakan butiran tasbih apiku. Saat mereka sibuk berdzikir, pada hakikatnya mereka menggerakkan tasbih apiku. Ketika mereka pergi ke Mekkah, mereka melakukan thawaf mengelilingi Baitullah dan mengerjakannya demi kepentingan dunia mereka. Melalui sifat riya, aku turut andil dalam setiap gerak ibadah mereka. Hingga masa hati manusia tidak dibersihkan semata-mata karena Allah, mereka tidak akan pernah mencapai tujuan tertinggi kemanusiaan. Nabi Besar Muhammad SAW bersabda, "jika iblis tidak menembus hati manusia, niscaya manusia mampu menyaksikan alam malakut (alam spiritual)." (Kitab Biharul Anwar juz 67, hal 59)


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar