Kamis, 13 Desember 2012

TAKUTNYA SETAN TERHADAP KEMARAHAN KARENA ALLAH

Setan berkata, "tentu saja, aku akan takut kepada amarah yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena amarah seperti ini merupakan sifat mulia, tanda-tanda iman dan tauhid."
Hai setan, untuk mengetahui amarah semacam itu yang diniatkan untuk Allah dan dalam rangka iman juga merupakan pekerjaan yang sulit. Ku pikir, tipu dayamu dalam hal ini juga masih banyak, sehingga engkau masih bisa membuat orang berbuat dosa.
Tetapi orang yang dapat menekan taraf amarahnya menjadi sekecil mungkin, maka dalam hati orang seperti ini bukan hanya takkan ditemukan amarah yang tak benar atau tak pada tempatnya, baik lahir maupun batin, tetapi sama sekali takkan ditemukan amarah dalam diri orang seperti ini.
Orang-orang seperti ini, yang berpegang kepada Allah dan hukum-hukum-Nya,kan berperang menghadapi orang-orang kafir, orang-orang zalim, orang-orang musyrik, orang-orang yang suka berbuat maksiat, dan orang-orang yang menghinakan kesucian Allah serta merendahkan Islam dan al-Qur'an. Orang-orang seperti ini akan melawan mereka yang ingin menginjak-injak kesucian Islam dan menebarkan kemungkaran, kefasikan, dan pembumihangusan nilai-nilai kemanusiaan dan Ilahi.
Sementara, mereka yang tak marah serta acuh tak acuh akan hal-hal seperti ini, justru dengan memilih diam saja sebenarnya telah memilih jalan yang ditentukan setan. Contoh orang yang harus diperangi adalah penulis buku "Ayat-ayat Setan", yakni Salman Rushdie yang terkutuk. Dihadapan konspirasi seperti ini, dimana kaki-tangan iblis sedang beraksi, maka setiap muslim yang yakin kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah SAW harus marah dan mempersenjatai diri.
Dimanapun orang-orang terkutuk seperti ini datang, maka hukum Allah harus ditegakkan, sehingga menjadi pelajaran bagi orang-orang munafik lainnya. Orang-orang munafik ini adalah perwujudan setan untuk menghinakan kesucian Islam dan merupakan pedang setan dalam menghancurkan norma-norma Islam. Hanya mereka yang mencintai risalah dan ke-imamah-an yang dapat mengunci pedang setan dari misi setani mereka.
Rasa marah dalam diri muslimin harus membara saat menghadapi seseorang yang menyerang Tuhannya, Rasulnya, dan agama Islam dengan tuduhan dusta dan fitnah keji yang direkam dari lisan iblis. Kita harus bersuara lantang dalam mematahkan segala konspirasi mereka yang menjadi bala tentara setan. Disamping pula, telah ada fatwa dari seorang alim yang berpegang teguh kepada agamanya. Karena itu, kita harus bangkit dalam menghadapi orang semacam ini.


PENULIS YANG MENJADI ANTEK-ANTEK SETAN.


Setan berkata, "engkau mengingatkanku kepada Salman Rushdie. Dia salah seorang diantara sahabat lamaku yang merupakan tentara terbaikku. Aku telah tumpahkan segala dendam kesumatku melalui tulisannya, sehingga aku dapat membalas dendam terhadap Islam dan Rasulullah.
Dan untuk generasi baru muslimin dunia, telah kuciptakan keraguan dan sesuatu yang mirip agama. Aku mempunyai banyak sekali orang-orang seperti ini, yang menyerang keyakinan-keyakinan masyarakat dengan tulisannya, sehingga aku dan bala tentaraku bisa berenang di laut kebodohan manusia dan kuhantarkan mereka pada kesesatan."
Aku berkata, "hai setan terkutuk. Hingga muslim terakhir yang ada di muka bumi ini, mereka akan berperang denganmu dalam menghadapi penghinaan terhadap Allah, Rasulullah SAW, Ahlul Bait Nabi, dan Islam yang benar."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar