Selasa, 04 Desember 2012

SHALAT SEORANG HAMBA

Shalat yang sebenarnya bukan yang lahirnya ditujukan kepada Allah, sedangkan batinnya mengikuti hawa nafsu. Iblis sangat menginginkan agar shalat kita seperti ini. Yaitu shalat yang dikerjakan hanya untuk menarik perhatian orang-orang disekelilingnya dan demi meraih kedudukan dihadapan makhluk Allah. Shalat seperti ini bukan hanya tidak akan mendapat cahaya, tetapi justru menenggelamkan kita dalam kegelapan dan kesesatan.

Shalat yang sebenarnya adalah dzikir kepada Allah, yang dapat mendekatkan kita kepada-Nya dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya. Seorang hamba yang menyesal, merasa malu, dan mengutuk semua perbuatannya di masa lalu, dia tidak akan pernah mengulangi perbuatan tercelanya, enggan untuk memikirkan amal buruknya, dan bersikap tegas terhadap orang-orang yang melakukan perbuatan tercela. Penyesalan seperti ini akan menyalakan api cinta dihatinya. Tatkala api cinta menyala dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia akan menjauhi orang-orang yang mengotori ruh dan jiwanya, serta bersiap untuk pergi ke tujuan akhir, yaitu perjalanan menuju ke jalan Allah hingga dia melebur dalam cinta-Nya. Api penyesalan adalah api yang penuh berkah yang akan membawa manusia ke jalan yang benar.

Iblis berkata, "ketika aku di surga, aku miliki sebuah mimbar untuk memberikan nasehat kepada para malaikat. Aku selalu membicarakan rahasia-rahasia ibadah. Mereka semua mendengarkan pembicaraanku. Aku tenggelam dalam kenikmatan yang indah, yang tidak mungkin aku gambarkan rasa kenikmatan tersebut. Kata-katamu membuat aku ingat akan masa laluku. Sedemikian gigih usahaku dalam  beribadah, sehingga tiada yang mampu menandingiku dalam beribadah kepada Allah."


PERTANYAAN IBLIS.


Setan berkata, "hai manusia, jika iblis merupakan sumber kejahatan yang menyebabkan kalian tersesat dan tertipu, dan Tuhan mengetahui bencana apa yang akan kulakukan dimasa datang, lantas mengapa Dia menciptakanku? Kini, setelah Dia menciptakanku, mengapa Dia paksa aku untuk mengenal-Nya dan mematuhi perintah-Nya? Padahal ibadah, ketaatan, pembangkangan, dan keras kepalaku tidak merugikan-Nya. Mengapa aku diwajibkan untuk bersujud kepada adam? Padahal bersujud kepada Adam tidak menambah apa-apa buat aku? Aku yang tidak bersujud karena rasa permusuhan, kenapa Allah melaknat aku dan akan menyiksaku? Kenapa Allah mengusirku dari surga? Padahal aku sudah berkata kepada Allah, 'bahwa seluruh ketaatan, penghambaan, dan sujudku hanya dan hanya untuk Dzat Allah yang maha suci.'

Pada saat Dia menciptakanku, kemudian Dia memaksaku untuk mematuhi perintah-Nya dan bersujud dihadapan Adam; akupun menolak dan Dia mengusirku dari surga. Mengapa Dia kembali membuka jalan ke surga sehingga aku bisa menipu Adam dengan kecerdikanku, dan pada akhirnya dia memakan buah pohon terlarang?! Akibatnya, aku dan Adam sama-sama terusir dari surga. Apa hikmah semua kejadian ini ?! Mengapa aku dan anak-anakku mampu melihat anak keturunan Adam, sedangkan mereka tidak bisa melihat kami? Mengapa makar dan tipu dayaku bisa mempengaruhi mereka? Mengapa Allah memberikan penangguhan kepadaku? Hikmah apa yang tersembunyi dibalik semua ini? Aku mampu menyimpangkan perjalanan kehidupan manusia dan menghembuskan keraguan dihati mereka. Apa rahasia yang terkandung didalamnya?"


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar