Kamis, 13 Desember 2012

SAAT TERPISAHNYA MUKMIN DARI KERANGKENG RAGA

Imam al-Shadiq as berkata, "ketika saat kematian seorang mukmin telah tiba maka Rasulullah SAW dan Ahlul Baitnya, Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib as, Sayyidah Fatimah al-Zahra, al-Hasan dan al-Husain, serta seluruh imam suci as hadir dihadapannya. Para malaikat muqarrabin seperti Jibril, Izrafil, Israfil dan Mikail as juga hadir. Dalam situasi seperti itu, Imam Ali as berkata,"wahai Rasulullah, apakah orang ini termasuk pecinta kita dan berwilayah kepada kita dalam hatinya? Aku mencintainya. Jibri, Mikail dan Izrafil pun mengungkapkan hal yang sama.'
Bersamaan dengan itu, semuanya berkata kepada malaikat maut, 'wahai Izrafil, orang ini mencintai Muhammad dan keluarganya serta berwilayah kepada Ali dan keluarganya  dihatinya. Maka berhati-hatilah saat mencabut nyawanya.'
Malaikat maut berkata, 'aku bersumpah atas nama Tuhan yang memilihmu, dan memuliakanmu. Dan memberikan kenabian kepada Muhammad SAW dan risalah-Nya hanya di khususkan untukmu, maka aku akan lebih sayang dari ayahnya terhadap orang ini dan akan menjaganya melebihi saudaranya.'
Kemudian malaikat maut mendatangi orang yang menanti kematian tersebut, dan berkata, 'wahai hamba Allah, apakah engkau telah mendapatkan kebebasan? Apakah engkau telah menerima catatan amalmu?'
Orang tersebut berkata, 'ya.'
Malaikat maut berkata, 'dengan perantara apa?'
Dia menjawab, 'Dengan perantara kecintaanku kepada Muhammad SAW dan keluarga Muhammad SAW dan karena berwilayah kepada Imam Ali bin Abi Thalib as dan keturunannya.'
Kemudian mereka berkata kepadanya, 'janganlah engkau takut akan azab Allah.Sesungguhnya Allah telah memberikan inayah-Nya kepadamu. Bukalah kedua matamu dan lihatlah apa yang ada di hadapanmu.'
Kemudian dia membuka sedikit kedua matanya, maka dia menyaksikan wajah suci Rasulullah SAW dan para imam suci satu-persatu. Tiba-tiba terbuka untuknya sebuah pintu surga. Tiada rasa takut dihatinya. Lantas malaikat maut berkata kepadanya, 'inilah yang telah dijanjikan Allah SWT kepadamu dan mereka adalah sahabat yang selalu menyertaimu. Apakah engkau ingin bergabung dengan mereka? Ataukah engkau berharap kembali lagi ke dunia?"
Adapun sehubungan dengan proses pencabutan nyawa orang kafir dan para pengikut setan, Imam Shadiq as berkata, "disaat menjelang kematian dan ruhnya akan dicabut dari jasadnya, malaikat maut datang dengan wajah yang paling menakutkan muncul dihadapan mereka dan setan-setan penggoda yang selama ini menggodanya mengelilingi orang tersebut. Malaikat maut berkata kepadanya, 'wahai orang yang kafir kepada Allah, yang mengingkari Rasulullah SAW dan kepemimpinan Imam Ali bin Abi Thalib as serta para Imam penggantinya, semoga laknat Allah tertimpa padamu.'
Kemudian dia berkata, 'sekarang angkat kepalamu dan lihatlah keatas!'
Pada saat itu dia akan melihat Rasulullah, Imam Ali bin Abi Thalib as dan para imam suci berada diatas balai di depan Arsy (singgasana) Allah. Dia menyaksikan surga-surga Allah yang pintu-pintunya terbuka. Terlihat pula istana-istana, pohon-pohon, dan rumah-rumah yang belum pernah seorang pun memikirkannya. Beberapa saat kemudian malaikat maut berkata, andai saja dulunya engkau mencintai para kekasih Allah, niscaya ruhmu sudah terbang bersama mereka, dan tempat kembalimu adalah surga. Tetapi engkau adalah ahli maksiat dan pendosa.'
Setelah itu malaikat maut membuka tirai penutup neraka. Orang kafir itu menyaksikan berbagai macam siksaan, bencana, azab, dan kesengsaraan. Kemudian dikatakan kepadanya, 'inilah tempat tinggalmu. Demikian pula setan-setan yang selalu mendekap dan menyesatkanmu yang kamu selalu mematuhi perintah mereka.'
Dalam kondisi terantai, dia menyaksikan proses pencabutan nyawa hingga akhir kematiannya. Saat itu, dia benar-benar merasakan kerugian besar dan ketakutan mencekam."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar