Selasa, 04 Desember 2012

IBLIS MENGUTUK DIRI SENDIRI

Suara desau angin seolah membawaku terbang. Panas aneh menjalar dalam diriku. Kupandang ke sekelilingku. Iblis hanyut dalam diam penuh makna. Udara terasa tak bersahabat. Angin bertiup keras menyelinap diantara dahan pepohonan. Setiap hembusan angin yang bertiup kencang menjatuhkan beberapa ranting pohon dan menimbulkan suara menyeramkan.

Sebuah apel jatuh dari pohon dan hanyut disungai. Keadaan ini mengingatkanku pada keindahan surga. Lalu aku bertanya kepada iblis, "bagaimana kamu memperdaya Nabi Adam a.s dan Siti Hawa, serta menciptakan keraguan dihati mereka?"

Sambil berfikir sejenak iblis berkata, "kejadian ini terkembali sebelum penciptaan Nabi Adam a.s. Saat terusir dari rahmat Allah, aku memikirkan masa laluku. Dan aku tidak melihat apapun kecuali kesombongan dan egoisme. Ketika dilangit ketujuh, aku memiliki sebuah mimbar untuk memberi nasihat kepada para malaikat. Aku sangat menikmati kedudukan tersebut dan enggan menyerahkan kedudukan ini kepada yang lain.

Suatu hari, malaikat mendatangiku dan menjelaskan, di Lauh al-Mahfud tertulis bahwa sebentar lagi salah satu dari makhluk terdekat Allah akan dikutuk selamanya. Mereka memintaku untuk mendoakan agar tak satupun dari mereka yang tertimpa bencana itu. Aku menjelaskan kepada mereka bahwa kejadian ini sama sekali tidak berhubungan denganku dan mereka. Tetapi mereka tetap memaksa. Akupun mendoakan mereka dan berkata, 'wahai Tuhanku, karuniakan keimanan kepada mereka."

Sampai disini, aku berkata kepada iblis, "diamlah sejenak! Disebabkan rasa iri dihatimu, kamu tidak berdoa untuk keselamatan dirimu sendiri. Dan kamu beranggapan bahwa kamu tidak akan berbuat salah."

Iblis berkata, "suatu hari, aku melihat diatas pintu surga tertulis, yang kurang lebih maknanya adalah : Di sisi Kami terdapat seorang hamba yang selalu memanfaatkan semua Karunia yang Allah berikan. Tetapi, jika kami berikan perintah padanya, hamba itu akan menolaknya. Sikapnya akan menyebabkannya terkutuk selama-lamanya. Dan Kami sendiri telah melaknatnya selama seribu tahun."

Aku berkata, "Aku pernah membaca, sebelum dia membangkang perintah Tuhan, setiap kali dia bersujud dan mengangkat kepala, dia melihat sederetan tulisan yang berbunyi : 'Semoga Allah melaknat iblis.'

Oleh karena itulah dia disebut Azza Azzil. Namun, saat itu dia tidak menyadari bahwa kutukan itu diperuntukkan bagi dirinya."

Iblis berkata, "suatu hari, di Lauh al-Mahfud yang terletak di sisi Arsy Allah tertulis kalimat yang berbunyi: 'Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.' Sehingga aku dapat membinasakannya secepat mungkin.' Kemudian terdengar suara, 'Dia adalah seorang hamba yang Aku limpahkan padanya pelbagai karunia, namun pada akhirnya dia akan melanggar perintahku. Dia menjadi terkutuk dan sengsara. Sampai saat ini dia belum melanggar perintah-Ku yang mendatangkan balasan."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar