Selasa, 04 Desember 2012

LUPA MENGINGAT ALLAH

"Wahai setan yang terkutuk, semua permusuhan terhadap Ahlul Bait Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib as bersumber darimu. Dengan kebodohan dan ketidaktahuannya, sebagian mereka terjatuh dalam pangkuanmu. Tiada balasan bagi mereka kecuali disatukan denganmu dan dikumpulkan bersamamu dalam neraka. Inilah kerugian yang besar bagi mereka yang termakan tipu dayamu dan terjerumus dalam kekhilafan."

Ketika berbicara kepada manusia, Allah berfirman, "hai anak keturunan Adam, betapa banyak pelita yang padam karena angin. Betapa banyak hamba yang rusak karena 'ujub (berbangga diri) dan dengki. Betapa banyak orang miskin yang menjadi sesat karena kemiskinannya. Betapa banyak orang kaya yang tersesat karena kekayaannya. Betapa banyak orang sehat yang tersesat karena kesehatannya.

Dan betapa banyak orang pandai yang tersesat karena ilmunya. Orang-orang semacam ini berada dalam kesesatan, dan karena kesesatan telah menguasai wujudnya. Wahai anak cucu Adam, berbuat baiklah kalian. Ambillah teladan, agar jangan sampai kalian termasuk orang-orang yang sesat."

"Wahai setan terkutuk, siapa saja yang lupa kepada Allah, mereka yang menjerumuskan diri ke dalam jurang kekhilafan dan tenggelam dalam kenikmatan-kenikmatan duniawi nan fana, sebenarnya telah menatap sebuah jalan dihadapannya, yang menyebabkannya tenggelam dalam setiap dosanya. Ketika tenggelam dalam lumpur dosa, mereka seperti seseorang yang terjungkal kedalam lumpur hisab; semakin banyak bergerak, semakin cepat pula tenggelam. Orang-orang semacam ini akan meninggalkan cahaya, dan kemanapun melangkah, mereka akan berada dalam pelukan setan dan kesesatan."

"Hati dan ruh manusia seperti ini telah dikuasai setan. Dengan kesalahan kecil pun, hatinya akan menjadi milik setan, yang akan memerintah hatinya untuk berbuat dosa. Dengan sebuah tirai, dia menutupi mata, telinga, dan hatinya dengan kebodohan. Maka, mereka pun seperti seekor kelelawar yang tak mampu menatap cahaya, sehingga tenggelam dalam lautan kegelapan. Hitamnya hati mereka akan bersatu dengan hati setan.

Saat di akhirat pun mereka tak mempunyai pelindung kecuali setan. Orang-orang semacam ini, ketika akan dimasukkan kedalam neraka, masing-masing dari mereka yang mengikuti setan ini akan diikat dengan rantai bersama setan dan di neraka pun mereka takkan terpisahkan."

Allah berfirman, "Barangsiapa yang lupa mengingat Allah, maka setan akan menyesatkannya, sehingga dia akan selalu bersama setan." (QS.Az-Zahraf:36).


MURKA SETAN ATAS TAUBAT.


Jika manusia selalu mengingat Allah dan akhirat, serta memahami bahwa dunia ini bersifat fana dan singkat masanya; bahwa satu-persatu diantara kita akan dipeluk oleh kematian dan akan mereguk air kematian serta akan meninggalkan dunia yang fana ini, maka (kita akan berkesimpulan) bahwa satu-satunya yang tersisa dari dunia yang fana ini yang merupakan tempat ujian kita adalah amal perbuatan kita. Amal perbuatan ini akan menjadi sebuah hiasan di persemayaman abadi kita di akhirat nanti. Jika manusia selalu mengingat Allah dan akhirat, serta selalu membayangkan kematian, maka nafsu amarah dan setan akan menggoda dan berkata, "perintah Tuhanmu masih panjang rentang waktunya dan sekarang usiamu masih panjang bersisa. Sekarang, pikirkan pekerjaan-pekerjaanmu dan kumpulkan mainan duniawi serta reguklah segala kenikmatan dunia hingga engkau tua nanti. Setelah itu, barulah engkau bertaubat dan persiapkan dirimu untuk akhirat."

Manakala engkau telah mencapai usia tua, maka setan terkutuk ini akan berkata, "sekarang masih ada pekerjaan-pekerjaan yang tersisa. Kerjakan itu dahulu, baru setelahnya engkau bertaubat. Katakanlah, 'Insya Allah kalau rumah ini sudah berdiri, atau ladang ini telah berambah luas, atau setelah anak-anakku kawin semua, baru setelah itu aku akan beribadah dan aku pasti akan bertaubat."

Ya, mereka akan berkata, "hari ini atau esok," hingga sang waktu telah hilang dari genggaman. Padahal, jika manusia mau berpikir, mungkin saja esok hari tiada lagi kesempatan untuk bertaubat. Dan, boleh jadi peti mati kita hari ini tengah berada di tangan para tukang kayu. Atau, kain kafan kita saat ini tengah dirajut oleh para penjahit, dan batu nisan kita tengah di pahat oleh si tukang batu. Karenanya, sebelum terlambat, bangunlah kalian dari tidur lalai itu dan marilah kita menuju ke pintu gerbang taubat.

Setan berkata, "cukup! Engkau telah menyiksaku dengan perkataan tentang taubat itu. Seakan, engkau berniat melawanku. Semua ucapanmu telah menyebabkan kemarahanku. Aku seperti sebuah bendungan yang akan menghalangi setiap taubat kalian dan aku akan meminta semua setan agar sampai kesempatan terakhir hidup kalian, kelalaian akan menggerogoti umur kalian dengan sia-sia. Hingga, tak bersisa bagi kalian kecuali penyesalan dan kerugian. Modal umur kalian telah sirna dan kalian takkan beroleh apa-apa dari dunia ini kecuali sesal. Dunia adalah wilayah teritorialku dan akulah yang berkuasa disitu. Dengan semua pasukan dan pengawalku, aku akan berdiri tegar dalam menghadapimu."


Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar