Selasa, 15 Januari 2013

MENGAPA KITA MEMBICARAKAN ORANG LAIN?

Iblis berkata, "seseorang yang hendak membicarakan aib orang lain, sesungguhnya dia tengah mengikuti salah satu dari beberapa sifat setan. Dia membicarakan orang lain disebabkan kemaarahannya  kepada orang lain dan dengan tindakan ini dia ingin hatinya tenang. Dia membicarakan orang lain karena dia bermusuhan dan dendam kepada orang lain, kemudian membicarakan orang lain karena ingin sekedar bercanda dan menghabiskan waktunya dengan sia-sia dan dalam kemungkaran dengan mengolok-olok orang lain atau membicarakan orang lain karena ingin berbangga diri.
Orang membicarakan orang lain untuk meninggikan dirinya dengan menganggap kecil atau remeh orang lain. Bisa jadi semua tersebut diatas tidak termasuk alasan untuk membicarakan orang lain dan orang hanya untuk menyertai atau untuk mengimbangi temannya dia kemudian membicarakan orang lain. Dalam semua hal tersebut, anak-anak setan mendorong untuk berbicara dan mengeluarkan fitnah-fitnah dari mulut orang-orang yang sering membicarakan aib orang lain, sehingga dia tidak sadar bahwa seluruh badannya diatur oleh setan yang akhirnya akan menenggelamkannya kedalam lumpur dosa. Aku, anak-anakku dan bala tentaraku sangat menikmati kejatuhan manusi dari derajat kemanusiaannya menjadi ke derajat binatang."


MENDZALIMI DIRI SENDIRI DAN TUHANNYA.


Aku berkata, "orang-orang seperti ini pada dasarnya seperti seekor singa yang duduk dengan makanan yang sedikit. Dia tidak akan lupa untuk menyerang makanan tersebut dan mencabiknya. Dia menancapkan kuku-kuku dan taring-taringnya yang tajam dan memisahkan potongan-potongan dan makanannya tanpa belas kasih. Sifat singa adalah mencakar dan mencabik, sedangkan sifat manusia  adalah mendapatkan cahaya didunia dengan mendapatkan nasihat dan bimbingan untuk akhirat. Allah yang berada didalam jiwa manusia yang suci maka orang ini tidak akan mendzalimi dirinya dan Allahnya. Dan ini adalah modal yang besar yang membawanya kepada kesalehan.
Tetapi sangat disayangkan beberapa golongan dari manusia menjadi tawanan dan hamba sahaya setan yang melupakan esensi dirinya dan merubah dirinya menjadi esensi binatang. Dan ini adalah tujuan daripada setan. Allah SWT menyadarkan manusia akan akibat yang ditimbulkan karena bersahabat dan mengikuti setan. Allah berfirman, "setan adalah musuh kalian. Jadikanlah dia musuh kalian. Dia akan memanggil bala tentaranya sehingga semuanya menjadi teman baiknya."(QS.Al-Fatir:6)
Dengan mengikuti setan maka kita menjadi alat kepanjangan tangannya dan akan menjadikan manusia sampai ke jurang kejatuhan setan dan bala tentaranya. Membicarakan orang lain adalah salah satu alat perang setan yang akan menjerumuskan manusia."

Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar