Kamis, 10 Januari 2013

PERLAKUAN TUHAN TERHADAP MANUSIA

Aku berkata kepada iblis, "perlakuan Allah SWT di dunia ini terhadap orang-orang beriman dengan orang-orang kafir dan fasik sama seperti perlakuan seseorang kepada dua kelompok yang berbeda. Kelompok pertama dicintai dan disayang semaksimal mungkin oleh orang itu. Sedang kelompok kedua, dalam pandangannya bagai duri dan hina. Tentu, akal sehat akan memutuskan, bahwa kelompok pertama harus dicegah dari bermain-main dan perbuatan sia-sia, menempatkannya dalam suatu ruangan, serta tidak memberikan kepada mereka makanan yang lezat (agar tidak lalai dengan tugas dan tanggung jawab). Akan tetapi, kelompok kedua dibiarkan berbuat sekehendak hati mereka. Mereka bebas melakukan apa saja yang mereka sukai. Siang dan malam berlalu tanpa tugas dan pekerjaan penting.
Iblis berkata, "jadi Allah lebih menyukai golongan yang kedua, karena apapun yang diinginkan diberi kepada mereka."
Dengan gusar aku berkata, "kamu keliru, hai iblis. Jika Allah memberikan kepada setiap orang, selagi mulutnya terbuka, maka Allah memberinya, hanya untuk menguji orang-orang seperti ini. Mereka adalah sekumpulan orang yang hanya menginginkan dunia, sebagian akan diberikan nikmat-nikmat Allah kepada mereka dan akan menyaksikan kenikmatan dunia. Sebaliknya Allah SWT juga memperhatikan orang-orang mukmin yang memerlukan, fakir, dan tidak mampu."
Untuk menyesatkan golongan pertama, iblis mendatangi mereka dan mengatakan bahwa Allah memperhatikan kalian secara khusus. Kasih sayang Allah kepadamu tidak dimiliki oleh orang miskin dan fakir itu. Dan bayangan ini muncul dibenaknya, yaitu jika Allah mmeperhatikan orang-orang miskin dan mukmin, maka kehidupan mereka pasti sama dengan kalian. Bisikan-bisikan ini akan terus dia hembuskan bahwa dia juga akan mendapatkan tempat yang layak di akhirat kelak.
Tetapi pada kenyataannya bayangan seperti ini adalah salah dan menyesatkan. Jika kita membuka mata hati ini sama dengan kehinaan dan bahaya, karena dunia dan kelezatannya semuanya membawa kearah kehaancuran, dan akan menyebabkan jauh dari Allah SWT. Allah dalam al-Qur'an berfirman, adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku." Adapun apabila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata : "Tuhanku menghinakanku." (QS.Al-Fajr:15-16). Dan ini adalah kesesatan yang disebarkan oleh iblis, sehingga orang semacam itu berani berbicara seperti itu dihadapan Allah yang maha pemberi rahmat. Maka kesempatan diberika Allah kepada manusia-manusia seperti ini setiap hari dan mereka akan ditenggelamkan dengan harta dan kekayaan.
Itu semua hanya untuk menguji mereka. Tetapi jika mereka mengingkari nikmat dan berbuat kesalahan, maka bersiap-siaplah menunggu azab Ilahi. Allah dalam al-Qur'an berkenaan dengan orang semacam ini berfirman, "dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan." (QS.Ali-Imron:178).
Sekelompok manusia terperdaya oleh tipuan iblis. Dan setiap dosa yang mungkin dilakukan maka dia akan melakukannya, dengan harapan bahwa Allah adalah maha kasih dan sayang dan akan mengampuni mereka.
Iblis berkata, "aku akan membuat dosa-dosa besar yang mereka lakukan dimata mereka menjadi kecil dan tidak bernilai, sehingga dia tidak lagi memperhatikan dosa-dosanya. Dan supaya mereka berfikir kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rahmat Allah yang tanpa batas. Dia akan berharap rahmat Allah. Dengan cara inilah aku menipu mereka, sehingga mereka melakukan berbagai maksiat dan kezaliman."
Aku berkata, "pada dasarnya orang-orang semacam ini adalah orang-orang bodoh yang hanya mengikuti hawa nafsunya belaka dan tidak takut atas amal perbuatannya. Mereka adalah hamba-hamba dari keinginan-keinginan nafsunya. Dalam kondisi seperti ini, apakah mereka akan meminta ampunan dan rahmat dari Allah? Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah dalam Al-qur'an berfirman, 'dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat atom pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.' (QS.Az-Zalzalah:8)
Oleh sebab itu, setiap perbuatan yang baik maupun yang buruk maka akan diberi balasannya oleh Allah. Dan ini adalah keadilan Ilahi yang memberikan kadar pembalasan seberat apa yang diperbuat. Allah dalam al-Qur'an berfirman, 'Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.' (QS.Al-Muddatsir:38)
Iblis berkata, "hai manusia bodoh yang terpedaya, jika kalian memperhatikan dengan perantara tertimpanya sebuah kaum dalam melakukan maksiat, Allah memberikan mereka berbagai azab di dunia. Atau sekumpulan orang yang terkena halilintar dan semuanya binasa atau sekelompok orang yang tenggelam karena badai. Sekecil apapun perbuatan tidak akan bisa disembunyikan dihadapan Allah dan balasan setiap amal perbuatan akan diberikan sesuai dengan tempatnya di dunia maupun di akhirat."
Kita manusia adalah seperti diberikan sepetak lahan sawah, jika disana kita menanam bunga, maka kita akan memanem bunga. Tetapi jika kita menanam duri maka yang akan kita dapatkan adalah duri dan api. Oleh sebab itu, agar kita jangan sampai salah jalan dan tidak tersesat, maka jadikanlah Allah sebagai pelindung kita. "Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, dia akan menjadi penolongnya." (QS.At-Thalaq:3)


Sumber dari buku Semalam Bersama Setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar