Kamis, 10 Januari 2013

SUATU HARI SEMUA TIRAI AKAN DIBUKA

Jika kita menyaksikan peristiwa yang terjadi pada zaman Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad as, ketika beliau mendatangi para jamaah haji, maka kita akan menyaksikan, kita tidak akan menemukan banyak orang yang menjalankan hajinya dengan benar. Secara lahir mereka berwajah manusia, namun batin mereka binatang. Sangat sedikit manusia yang lahir dan batinnya benar-benar manusia. Sebab, mereka mempunyai tujuan lain kepada selain Allah. Oleh sebab itu kita harus takut ketika tirai-tirai dibuka dan wujud sebenarnya dari setiap orang akan ditampakkan diantara teman-temannya. Mereka akan menyaksikan dirinya sendiri dengan wajah yang sifatnya sama dengan binatang dan karena malu mereka akan menundukkan kepala.
Kebanyakan orang-orang yang ketika membaca al-Qur'an dilakukan dengan sombong. Orang-orang ini akan secepatnya mengkhatamkan al-Qur'an dalam satu hari dan menganggapnya sebagai salah satu kesempurnaannya. Padahal ketika membaca al-Qur'an hatinya sibuk dengan bisikan-bisikan iblis. Sekelompok orang lainnya yang sombong karena shalat malam atau mandi setiap hari jumat atau membaca wirid, doa-doa dzikir usai shalat, dan amalan lainnya. Dia menganggap dirinya sebagai orang yang zuhud tetapi kebanyakan amal perbuatannya adalah untuk menarik perhatian orang lain dan sama sekali tidak ada tujuan kepada Allah.
Kelompok lain yang terjerembab dalam penyakit sombong adalah ahli tasawuf dan darwish. Mereka diumpamakan sebagai gelapnya dunia. Padahal mereka tidak mengenal agama Allah dan Rasulullah. Mereka habiskan usia untuk meminta-minta kepada orang lain dan nama sufi dilekatnya untuk dirinya. Sebagia kelompok ini berdandan ala sufi dan mengenakan pakaian yang memalukan dan menari dengan tarian sufi. Padahal mereka tidak mengenal sedikitpun tentang hakikat tauhid dan kecintaan kepada Allah.
Sebagian kelompok orang-orang sombong, mereka berlepas tangan kepada syariat dan menganggap dasar-dasar agama dan bangsa telah hancur dan menginjak-injak hukum Allah. Mereka tidak mengetahui halal dan haram dan tidak pandang bulu dalam mendapatkan harta. Mereka berfikir itu semua mereka dapatkan dengan usaha mereka sendiri dan tidak mendapatkan apa-apa jika mendekat kepada Allah. Mereka berdalih kenapa mereka tidak perlu beribadah kepada-Nya. Sesungguhnya mereka salah besar. Pada hakikatnya Allah tidak memerlukan ibadah kita. Kita beribadah kepada Allah demi meningkatkan derajat kemanusiaan kita. Maka kita akan seperti berenang di sungai sehingga kita sampai ke hulu sungai yang tenang.
Sekelompok lainnya dari orang-orang sombong adalah para sultan, para penguasa, dan pemilik kekuasaan. Dalam memerintah dan memberikan larangan, kesombongan mereka sangatlah banyak dan mereka tertipu dengan hal ini, yang kepadanya dikatakan mereka adalah penguasa yang adil dan punya nama yang baik. Orang adil harus jelas dalam perbuatan, bukannya sekedar mendapatkan pujian dari orang-orang yang berada di sekitarnya.


Sumber dari buku Semalam Bersama Setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar