Selasa, 15 Januari 2013

MEMBICARAKAN ORANG ADALAH HIDANGAN SETAN

Iblis berkata, "aku memiliki sebuah perjamuan yang dihadiri oleh orang-orang yang suka berbohong, yang membicarakan orang lain. Mereka akan dilayani oleh para pelayan dalam perjamuan ini menghidangkan kepada mereka makanan-makanan dari daging busuk dan minuman dari darah. Dan yang menyenangkan adalah perjamuan ini ada di setiap rumah-rumah dan disetiap pembicaraan-pembicaraan, terutama kaum perempuan yang disetiap tempat semakin banyak yang membicarakan orang lain."
Celaka bagi kita yang telah membuka pintu sehingga jatuh ke pangkuan iblis, dan memakan daging busuk yang dihidangannya. Aku meminta perlindungan Allah dari kejahatan iblis yang terkutuk sehinggaa aku tidak jatuh dalam perbuatan membicarakan orang lain (ghibah). Jika seseorang mengetahui batasan dan kehinaan membicarakan orang lain maka mustahil dia tercemar hatinya dengan perbuatan tercela ini. Rasulullah SAW bersabda, "membicarakan orang lain adalah menyebutkan kelemahan saudara-saudaranya yang menyebabkan dia tidak senang dan jika sifat ini ada pada dirinya maka dia tidak akan senang jika dibicarakan." Menggunjing orang lain atau ghibah adalah seperti engkau memakan daging saudaramu yang telah meninggal. Bayangkanlah seseorang yang duduk dalam majlis ghibah atau sibuk membicarakan orang lain atau mendengarkan aib orang lain. Jika mata batin kita dibuka maka kita akan menyaksikan mereka tangan-tangan dan mulut-mulut mereka berlumuran darah dan potongan-potongan daging busuk berceceran di kepala dan diatas bajunya dan tentunya kita akan merasa takut dengan pemandangan ini. Nabi besar Islam bersabda, "pada malam mikraj, aku melewati sebuah kaum yang menyakar wajah-wajah mereka sendiri dengan kukunya. Aku bertanya kepada Jibril siapa mereka ini. Dia menjawab, "orang-orang yang membicarakan orang lain."
Berkenaan dengan orang-orang yang selalu membicarakan orang lain, Allah dalam al-Qur'an berfirman, "janganlah kalian membicarakan orang lain, karena tidak satupun dari kalian yang suka memakan daging saudaranya yang telah meninggal, maka jauhilah perbuatan itu."(QS.Al-Hujarat:12)
Walupun kita tidak suka memakan daging saudara kita yang telah meninggal tetapi kenapa masih terperdaya oleh setan dan tetap membicarakan aib orang lain? Kita telah memberikan kebebasan kita kepada iblis, sehingga membawa kita kemanapun dia suka, dan kemudian melumuri kita dengan semua perbuatan buruk.
Jika kita hanya melihat kepada al-Qur'an dan mengikuti perintah-perintahnya, maka mustahil kita seperti manusia yang terhipnotis dan dengan mudahnya mengikuti iblis dengan menyakiti orang lain demi kesenangan iblis. Kapanpun, ketika kita ingin membuka aib orang lain, maka berkacalah di depan cermin dan pertama benahilah aib-aib kita dahulu. Kita bersihkan debu dan kotoran dalam hati kita dan cucilah dengan air taubat tempat sarang setan dihati kita dan untuk masuknya cahaya Allah kita terangi hati kita dengan pelita dan untuk kecintaan kelezatan maknawi ini, kita sembelih hawa nafsu kita sehingga Allah menguasai hati kita dan menjadi raja dihati kita dan kita hanya dalam mendengarkan perintah-Nya dan hanya menginginkan keridhaannya dalam hati kita.

Sumber dari buku Semalam bersama setan.
Oleh Alieh hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar