Kamis, 10 Januari 2013

SETAN DAN KESOMBONGAN FIRAUN TERHADAP ALLAH

Sombong memiliki berbagai tingkatan dan yang terparah adalah sombong kepada Allah. Seperti halnya Namrud dan Firaun yang berlaku sombong dihadapan Allah. Mereka menganggap dirinya sebagai Tuhan dan dengan kesombongan tersebut mereka telah melakukan seluruh kejahatan. Iblis berkata, "apakah kamu ingat Firaun? Dia adalah orang yang paling sombong. Sedemikian besar kesombongannya sehingga dia menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kaddang-kadang aku mengejeknya, supaya mereka mengetahui bahwa pengakuannya adalah omong-kosong dan tidak benar. Suatu hari seorang Mesir dari kaum Firaun datang kepadanya dengan membawakan setandan anggur yang sangat indah dan berkata, "aku ingin setandan anggur ini dengan bentuk yang sama engkau rubah menjadi permata dan mutiara yang besar. Karena engkau adalah Tuhan. Dan Tuhan mampu melakukan apa saja."
Firaun mengambil anggur tersebut dan berjanji akan mengabulkan permintaannya. Ketika malam menjelang dan gelap telah menyelimuti, Firaun menutup semua pintu-pintu dan terperangah atas permintaan orang itu. Dia berfikir apa yang harus dia lakukan? Ketika itu aku untuk membantunya mendatangi sisi istananya dan mengetuk pintunya. Firaun bertanya, 'siapa kamu yang mengetuk pintu?'
Spontan aku memaki-makinya, 'kamu Tuhan macam apa yang tidak mengetahui siapa yang berada dibalik pintu kamarmu? Jika kamu benar-benar Tuhan maka kamu akan mengetahui siapa yang berada dibalik pintu ini.'
Karena Firaun mengenalku dengan baik dan memahamiku bahwa aku datang untuk membantunya, dengan perasaan yang sangat senang sekali dia berkata, 'masuklah kemari wahai makhluk terkutuk.'
Akupun berkata, 'makhluk  terkutuk memasuki tempat orang terkutuk.'
Ketika memasuki kamarnya, aku melihat Firaun kebingungan lantaran permintaan sesorang dari kaumnya. Kemudian aku mengambil setangkai anggur itu darinya dan menyebut nama Allah dihadapannya. Seketika itu pula, setangkai anggur berubah menjadi permata dan mutiara. Pada saat itulah aku berkata kepadanya, 'wahai sahabatku, sadarlah! Aku yang memiliki semua ilmu dan kesempurnaan, ingin menjadi hamba Allah, tetapi Dia tidak menerimaku sebagai hamba-Nya dan malah mengusirku dari rahmat-Nya. Tetapi dengan kebodohanmu dan kelemahanmu, kamu masih berani mengaku Tuhan, berlaku sombong, dan menginginkan kedudukan yang sangat tinggi?!'
Firaun bertanya, 'hai iblis, katakan kepadaku, mengapa kamu enggan bersujud dihadapan Adam? Mengapa kamu menyombongkan diri? Apa yang menyebabkanmu terusir dari surga sehingga menjadi makhluk yang terkutuk?'
Aku katakan kepadanya, 'hai manusia terkutuk! Aku tidak bersedia bersujud karena aku mengetahui akan terlahir keturunan yang buruk sepertimu dari sulbi Adam. Oleh karena itu, aku enggan sujud dihadapannya." (kitab La'ali Akhbar juz 5, hal 367)
Aku berkata, "wahai iblis. Dalam hal ini kamu berkata benar. Kamu tidak menjalankan perintah Allah sehingga Dia marah kepadamu. Tetapi seorang terkutuk seperti Firaun, yang dibesarkan olehmu telah melampaui batas hingga mengaku sebagai Tuhan. Orang seperti dia telah ditunggu oleh azab yang sangat pedih dan tidak dapat terbayangkan. Bahkan kesombongannya telah jauh melampaui kesombongannya!"


SOMBONG TERHADAP PARA NABI ALLAH.


Orang-orang yang tertipu, mereka mendapati bahwa sesungguhnya sombong dihadapan para Nabi dan Rasul Allah karena menganggap dirinya lebih besar dari mereka sehingga mereka enggan mematuhi perintah utusan allah dan para Nabi, seperti halnya Abu jahal dan orang-orang kafir sepertinya. Abu Jahal merupakan orang yang pertama yang menyaksikan permulaan rahmat Nabi besar Islam Muhmmad SAW dan memahami wujud yang istimewa atas diri Nabi Muhammad SAW.
Tetapi terperdaya oleh iblis dan berlaku sombong terhadap Nabi Muhammad SAW dan menyerahkan dirinya kedalam jilatan api neraka. Orang seperti itu mempunyai logika yang lemah dan menganggap dirinya sama dengan para utusan Allah. Logika mereka seperti diisyaratkan dalam al-Qur'an, "Kalian adalah manusia seperti kami." (QS.Ibrahim:10)
Bagi orang seperti ini, azab yang pedih telah menunggu. Tentunya sombong kepada Allah dan Rasulullah tidak sama ketika sombong kepada orang lain. Tetapi sejumlah orang melakukannya, yaitu mereka yang selangkah demi selangkah menuju jalan yang sesat mengikuti iblis.


Sumber dari buku Semalam Bersama Setan.
Oleh Alieh Hamedani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar