Kamis, 26 Januari 2012

ALAM KUBUR ADALAH PERMULAAN BAGI KEHIDUPAN AKHIRAT

Dalam sebuah cerita tentang Uthman, ketika dia berada diatas sebuah pekuburan. Ia menangis sampai jenggotnya basah.
Dikatakan kepadanya;"Engkau biasa menyebut surga dan neraka, tetapi engkau tidak menangis, justru engkau menangis disini". Ia berkata,"Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda,"sesungguhnya alam kubur itu merupakan permulaan dari perumahan akhirat, jika seseorang telah selamat darinya, maka setelah itu akan lebih ringan, dan jika tidak selamat darinya, maka setelah itu akan lebih berat lagi".

KISAH QABIL

Orang yang pertama kali melakukan pendurhakaan adalah Qabil bin Adam, sebagaimana telah disebutkan dalam Al-qur'an:
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak untuk menggali dibumi unutk memperlihatkan kepadanya (Qabil), bagaimana ia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata:aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Karena itu jadilah ia seorang diantara orang-orang yang menyesal".QS.Al-Maidah:30-31.

Penyesalannya bukan karena membunuh, tetapi karena kebingungan dalam menguburkannya. Dikatakan bahwa setelah ia membunuhnya, ia duduk menangis pada kepala mayat saudaranya ketika datang dua ekor burung gagak yang saling bertempur, hingga gagak yang satu membunuh gagak yang lain, kemudian ia menggali tanah dan menguburkannya dan si pembunuh saudaranya juga berbuat demikian. Maka ditetapkanlah cara itu sebagai ketentuan yang harus dijalankan oleh keturunan Nabi Adam.

Didalam Al-qur'an surat Abasa ayat 21 yang artinya:
"Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya kedalam kubur".

Yaitu, dibuatkan sebuah lubang untuk menguburkannya sebagai penghormatan kepadanya, tidak dibiarkan diatas tanah hingga dimakan burung dan binatang-binatang yang lainnya.

Pekuburan itu hendaknya agak ditinggikan dari permukaan bumi, tetapi jangan dibangun menggunakan tanah, batu dan kerikil, sebab hal ini dilarang. Didalam hadist shahih muslim disebutkan, yang artinya:"Rasulullah melarang membuat lantai pekuburan, mendudukinya dan membangunnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar