Kamis, 19 Januari 2012

ALAM YANG DILALUI OLEH SETIAP MANUSIA

Menurut Islam sebagaimana yang telah diterangkan dan dikemukakan didalam al-qur'an dan Hadist dengan jelas dan tegas, bahwa fase-fase yang dilalui oleh setiap jiwa atau roh manusia itu terbagi menjadi 4 alam, setiap alam pasti lebih besar dan lebih luas keadaannya dari pada alam yang telah ditempati sebelumnya. Alam-alam yang dimaksudkan itu merupakan alam yang ditempuh manusia dan merupakan fase-fase atau tahap hidup manusia.

1. ALAM RAHIM

Sewaktu manusia masih dalam kandungan ibu, pada waktu itulah awal mula proses kejadian manusia, yaitu Allah menciptakan manusia dari sari pati tanah, dari sari pati itulah Allah menjadikan air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian Allah menjadikan air mani tersebut segumpal darah, lalu segumpal dari itu Allah jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Allah jadikan tulang, lalu tulang dibalut dengan daging.

Setelah itu barulah Allah menjadikan makhluk itu berupa manusia seperti kita ini. Jadi pada tahap pertama ini, manusia telah mengalami hidup didalam kandungan. Keadaan disana sangat sempit, terbatas, banyak kesulitan dan penuh kegelapan. Dan pada waktu itu manusia belum mengerti situasi dan keadaan.

Dalam hal ini Allah berfirman,
 Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka maha suci Allah pencipta yang paling baik".QS.Al-Mukminun:12-14.

 Kemudian disebutkan dalam sebuah hadist, bahwa pada awal mulanya Allah menghidupkan manusia dalam kandungan, yaitu permulaan Allah mengkaruniakan roh (nyawa) kedalam tubuh manusia itu, apabila ia telah berada didalam kandungan ibunya selama 120 hari, yaitu setelah berwujud sekerat daging. Pada waktu itulah Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh kedalam tubuhnya, dan ia diperintah dalam 4 perkara, yaitu :
1. Ketetapan rezekinya.
2. Ajalnya.
3. Amalnya.
4. Menjadikan ia orang yang sengsara atau bahagia.

Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah bersabda,"Bahwasannya seseorang dari kamu itu dikumpulkan kejadiannya dalam kandungan ibunya 40 hari, masih berujud air mani. Lalu jadilah segumpal darah selama 40 hari juga. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh kedalam tubuhnya dan diperintahkan dalam 4 perkara yaitu menuliskan ketetapan tentang rezekinya, ajalnya, amalnya dan menjadi orang yang sengsara atau bahagia". HR.Muslim.

Sesudah lebih kurang 9 bulan lamanya didalam rahim ibu, yang dikandungnya dengan susah payah dan penuh rasa perih, maka lahirlah manusia itu kedunia dalam keadaan yang masih kecil dan lemah, tidak mempunyai daya dan kekuatan, belum mempunyai ilmu dan harta, maka barulah manusia akan mengalami peringkat kehidupan yang kedua, yaitu kehidupan dialam dunia yang fana ini.  

2. ALAM DUNIA

Setelah manusia mengalami kehidupan dalam peringkat yang pertama, yaitu hidup dialam kandungan lebih kurang selama 9 bulan, maka setelah itu Allah melahirkannya dari kandungan ibu ke alam wujud yaitu alam dunia ini tanpa mengetahui apapun. Kemudian barulah Allah mengaruniakan pendengaran dan penglihatan serta hati.

Hal ini telah ditunjukkan dalam firman Allah :

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur". QS.An-Nahl:78.

Setelah manusia itu lahir dari kandungan ibu dan mengalami kehidupan yang kedua kalinya, yaitu hidup dialam dunia, maka mulailah manusia mengalami pertumbuhan yang pasti terjadi, dari kecil menjadi besar, dan dari muda menjadi tua. Ditahap yang kedua ini yaitu alam dunia yang fana, tujuan utamanya adalah untuk mengejar kebaikan bagi yang berakal sehat, tetapi bagi yang tidak sejahtera akalnya semakin menumpuk-numpuk kejahatan.

Oleh sebab itu, dunia ini dapatlah dianggap sebagai penyebab bisa diperolehnya kebahagiaan atau kesengsaraan. Kehidupan dunia hanyalah merupakan kenikmatan yang memperdayakan dan menipu.
Allah berfirman,
"Kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang memperdaya". QS.Ali-Imran:185

Mengapa kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdaya? Dapat dibuktikan tidak lain hanya dengan kelakuan-kelakuan dan hal-hal yang harus dilalui oleh setiap manusia. Sebagai bukti dan fakta, baiklah kami berikan beberapa contoh seperti adanya keadaan manusia yang dulunya kecil dapat menjadi besar, dahulu masih anak-anak sekarang sudah menjadi remaja, dahulu masih muda sekarang sudah mejadi tua bangka, dahulu dapat berjalan dan sekarang sudah lumpuh, dahulunya mata masih dapat melihat dengan jelas sekarang harus menggunakan kacamata dan banyak lagi contoh yang serupa.

Itu semua karena datangnya malakul maut kepada manusia dengan sedikit demi sedikit. Kemudian manusia hidup didunia ini akan mengalami kematian, jadi kehidupan pada tahap kedua yakni kehidupan dialam dunia hanyalah untuk sementara saja. Begitu pula segala kenikmatan dunia pun sifatnya hanya sementara.

KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH SEMENTARA

Kehidupan dunia hanyalah main-main dan senda gurau belaka, yakni bahwa kehidupan dan kesenangan-kesenangan duniawi itu hanay sebentar dan tidak kekal. Oleh karena itu janganlah seseorang terpedaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai untuk memperhatikan urusan akhirat.

Didalam Al-Qur'an Allah telah memberikan perinngatan-peringatan dan keterangan-keterangan mengenai sifat-sifat kehidupan dunia seperti dibawah ini : 
a. Firman Allah :
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka".QS.Al-An'am:32.

b. Firman Allah yang artinya :
  " Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermewah-mewah diantara kamu serta membanggakan tentang harta dan anak".

c. Firman Allah :
"Padahal kenikmatan hidup didunia ini (dibandingka dengan kehidupan di akhirat) hanyalah sedikit".QS.At-Taubah:38.

d. Firman Allah :
"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia".QS.At-Taubah:55.

e. Firman Allah :
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya tanam-tanaman dibumi karena air itu, diantaranya ada yang dimakan oleh manusia".QS.Yunus:24.

f. Firman Allah :
"Dan perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan dimuka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin".QS.Al-Kahfi:45.

g. Firman Allah :
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia".QS.Al-Kahfi:46.

h. Firman Allah :
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman".QS.Al-Baqarah:212.

i. Firman Allah :
Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara".QS.Al-Mukminin:39.

Itulah antara lain firman-firman Allah yang mengemukakan sifat-sifat dan hakekat kehidupan dunia yang fana ini, yakni yang sifatnya hanya merupakan kenikmatan dan kesenangan yang sebentar dan sementara, serta merupakan kenikmatan yang memperdayakan, permainan dan senda gurau.

Oleh karena itu, dalam kesempatan menempuh kehidupan pada tahap yang kedua ini, yaitu hidup didunia janganlah seseorang terperdaya oleh kemewahan, kemegahan, kesenangan dan kenikmatan dunia saja dan jangan pula tertipu oleh bujukan setan untuk tidak mentaati Allah. Akan tetapi kejarlah dan bersegeralah memperbanyak amal soleh dalam kesempatan yang telah dimodali dengan umur itu sebagai bekal untuk menempuh kehidupan dialam selanjutnya.

Kesimpulannya karena kehidupan dialam dunia ini merupakan kehidupan yang sifatnya hanya sementara, maka setelah ajal yang telah dicatat oleh malaikat sewaktu manusia diberi roh untuk hidup telah tiba, maka manusia mengalami kematian. Dan setelah mati manusia menempuh kehidupan yang selanjutnya, alam yang lebih luas lagi yaitu alam barzah.


3. ALAM KUBUR (BARZAH)

Setelah manusia itu mengakhiri kehidupannya dialam dunia, yakni ia telah mati, maka untuk selanjutnya mengalami perpindahan alam lagi yaitu menempuh kehidupan dialam kubur.

Sementara sifat dan keadaan alam yang ketiga atau alam barzah ini adalah lebih luas lagi dari keadaan dunia sekarang ini. Sebagai perumpamaan dapatlah dikatakan bahwa perbandingan antara alam barzah dengan alam dunia ini adalah sebagaimana perbandingan antara alam dunia sekarang ini dengan alam sewaktu masih dalam kandungan ibu.

ALAM SEMENTARA MENUNGGU HARI KIAMAT

Kehidupan di alam barzah ini sifatnya juga hanya sementara waktu, yaitu hingga datangnya hari kiamat sebab setelah datangnya hari kiamat nanti akan ada kehidupann lagi yaitu kehidupan tahap yang keempat (terakhir) yakni kehidupan dialam akhirat.

Kiranya uraian tentang dialam kubur pada halaman ini tidak akan kami jelaskan dengan panjang lebar, sebab sebenarnya kandungan dalam buku ini akan menguraikan alam kubur dari hal kematian, keadaan mayat, keadaan roh dan tubuh, keadaan kubur, siksa kubur, pahala kenikmatan kubur, kisah-kisah yang berkenaan dengan mayat dan kubur serta hal-hal yang berkaitan dengan mayat dan alam kubur itu sendiri, hingga dibangkitkannya manusia dari alam kubur.


4. ALAM AKHIRAT

Kehidupan yang akan ditempuh oleh manusia yang terakhir adalah kehidupan dialam akhirat. Alam akhirat ini merupakan alam yang kekal untuk selama-lamanya, yang terdiri dari surga dan neraka. Setelah itu tidak ada lagi alam yang lain. 

Alam kekal.

Didalam al-qur'an Allah telah banyak memberikan penjelasan tentang sifat akhirat yaitu bahwa kehidupan dialam akhirat itu adalah kehidupan yang lebih baik dan kekal. Dan sesuai dengan sebutannya "Alam Akhirat" adalah merupakan alam yang terakhir. Kehidupan akhirat adalah kehidupan setelah dunia berakhir. Percaya akan adanya kehidupan akhirat adalah sebagai ciri-ciri orang yang sempurna imannya dan bertakwa kepada Allah.

Allah berfirman :
"Serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat".QS.Al-Baqarah:4.

Sementara firman-firman Allah yang mengemukakan dengan jelas dan tegas mengenai sifat dan hakikat kehidupan dialam akhirat itu antara lain adalah sebagai berikut :
 "Dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal".QS.Al-Mukminun:39.

Juga firman Allah yang artinya :
"Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal". QS.Al-Alaa':17.

Itulah firman Allah yang mengemukakan sifat dan hakekat kehidupan dialam akhirat. Saat itu para manusia belum ada yang menempuh kehidupan dialam akhirat. Sementara para manusia yang telah mati mendahului kita, baru menempuh dialam yang ketiga yaitu alam barzah.

Sebab adanya kehidupan akhirat itu setelah datangnya dan terjadinya hari kiamat, dimana pada saat itu semua manusia dimatikan lagi oleh Allah. Dengan tanda tiupan sangkakala Israfil yang pertama. Lalu sangkakala Israfil ditiup yang kedua kalinya sebagai tanda kehidupan setelah mati. Dan itulah pembangkitan seluruh makhluk manusia sejak zaman Nabi Adam hingga manusia yang terakhir dari kuburnya.                     

1 komentar: