Selasa, 10 Januari 2012

MEREKA YANG TIDAK MATI KETIKA SANGKAKALA DITIUP

Siapakah orang-orang yang dikecualikan Allah dari kematian pada saat ditiupnya sangkakala itu? Para ulama berbeda pendapat tentang hal ini. Perkataan dan pendapat mereka bermacam-macam. Diantara mereka ada yang berkata,"mereka adalah para bidadari yang bermata jelita dan anak-anak". Ada juga yang berkata,"mereka adalah seluruh malaikat". Yang lain lagi berkata,"mereka adalah para malaikat terdekat".

Allah tidak memberitahukan dalam kitab-Nya siapakah orang-orang yang dikecualikan dari kematian ketika sangkakala kematian ditiup. Nabi juga tidak memberitahukan pada kita tentang siapakah mereka itu. Boleh jadi perkara mereka tidak diwahyukan kepada Nabi. Adapun dalilnya hadist riwayat Bukhari dari Rasulullah yang khusus dalam hal ini.

Abu Hurairah berkata berkata,Rasulullah telah bersabda,"Janganlah kalian mengutamakan aku dari Musa, karena sesungguhnya manusia itu akan mati dan aku adalah orang yang pertama bangun. Tiba-tiba Musa telah duduk disamping 'arsy dan aku tidak tahu apakah ia termasuk diantara orang-orang yang mati lalu ia bangun sebelumku, atau apakah ia termasuk yang dikecualikan Allah".

Hadist yang mulia tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah tidak diberitahu perkara gaib ini. Bila tidak, tentu ia akan menyampaikan kepada kita, siapa orang-orang yang dikecualikan oleh Allah tersebut. Oleh karena itu, ada perbedaan pendapat antara para ulama dan fuqaha (ahli fiqih) seputar orang-orang yang dikecualikan dari kematian tersebut.

Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa mereka adalah para syuhada dan nabi. Pada saat itu mereka pingsan dan bukan mati yang sebenarnya. Salah satu yang berpendapat seperti itu adalah Al-Baihaqi yang berkata,"dan maksudnya menurut saya, bahwa mereka itu tetap hidup disisi Rabb mereka, para nabi seperti para syuhada. Apabila sangkakala ditiup pertama kali, mereka akan mati, tetapi bukan kematian dalam arti keseluruhan melainkan perginya perasaan".

Ada satu pendapat yang cukup bagus dan masuk akal, yaitu pendapat Al-Hulaimi yang dinukilkan Al-Qurthubi. Ia menolak jika yang dikecualikan dari kematian pada tiupan sangkakala pertama itu adalah para pengemban 'arsy, jibril, Mikail, Izrail, anak-anak, ataupun bidadari yang bermata jeli di surga.

Ia menjelaskan bahwa ia mengingkari hal tersebut karena Allah berfirman,"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang dilangit dan dibumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah".QS.Az-Zumar:68.

Kematian yang dimaksud dalam ayat tersebut kematian bagi para penghuni langit dan bumi. Akan tetapi, mereka semua para pengemban arsy, malaikat yang terdekat, bidadari yang bermata jeli dan anak-anak bukanlah para penghuni langit ataupun bumi. Karena 'arsy itu berada diatas langit. Demikian juga surga. Mereka terpisah dari siapa saja yang Allah ciptakan untuk mati para penghuni langit dan bumi.

Inilah satu pendapat yang cukup baik dan mengandung pengetahuan dan analisa yang istimewa. Akhir kata kami ucapkan,"sebagian dari ahli ilmu berpendapat bahwa yang paling utama bagi seorang muslim adalah menahan diri mereka dari menentukan orang-orang yang Allah kecualikan. Karena tidak ada satu nash pun yang shahih yang menunjukkan pada maksudnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar