Senin, 02 Januari 2012

AMAL AKAN MENAMPAKKAN DIRINYA SESUAI DENGAN KADARNYA MASING-MASING

Allah berfirman,"pada hari ketika tiap-tiap diri menempati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat penyayang kepada hamba-hamba-Nya". QS.Ali-Imran:30.

Maksud ayat suci ini ialah bahwa amal itu dapat disaksikan dengan mata kepala. Ayat diatas menunjukkan bahwa kelak Allah akan mendatangkan seluruh amal perbuatan itu, bukan sekedar berupa catatan yang dapat dibaca saja. Akan tetapi, akan diwujudkan dengan bentuk sehingga setiap orang bisa menyaksikan amalnya dalam sebuah bentuk. Manusia saja yang hanya memiliki sedikit dari ilmu Allah sebagaimana firman-Nya:Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". QS. Al-Isra:85.

Telah mampu sebagaimana yang kita saksikan hari ini menggunakan peralatan visualisasi yang bisa menggambarkan gerakan manusia serta pekerjaannya dan perkataannya, baik dalam bentuk ucapan maupun gambar audio visual.

Begitu pula dengan internet yang bisa meringkas berbagai macam info dan data, baik yang berupa gambar maupun peristiwa yang saya tidak tahu berapa besarnya. Namun, yang jelas jumlahnya mencapai milyaran. Kalau manusia yang kemampuannya sangat terbatas saja bisa berbuat demikian, bagaimana dengan Allah yang maha pencipta, maha mengetahui, dan maha kuasa atas segala sesuatu. Allah-lah yang telah menciptakan manusia yang membuat ini semua.

Maka sudah pasti, Allah mampu untuk memperlihatkan amal seseorang didepan mata kepalanya dengan sebuah bentuk aslinya. Sebab, Allah juga telah mencatat seluruh amalnya dengan sangat detail dan rinciannya dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Sehingga, ia akan mendapatinya hadir didepannya pada hari kiamat. Ia tidak mungkin bisa memungkirinya, menolaknya, dan berlepas diri darinya.

Abu Malik Al-Asy'ari meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,'kebersihan ialah setengah dari keimanan, dan alhamdulillah akan memenuhi timbangan, dan subhanallah wal hamdulillah akan memenuhi atau keduanya akan memenuhijarak antara langit dan bumi. Shalat ialah cahaya, kesabaran ialah pelita, dan sedekah ialah  burhan(keterangan). Sedangkan Al-Qur'an bisa jadi saksi untuk membelamu atau memberatkanmu". HR.Muslim.

Semua amal yang disebutkan dalam hadist diatas akan menampakkan diri dalam bentuk-bentuk nyata, dengan kekuasaan Allah. Sebagaimana al-qur'an, akan berdiri menjadi pembela yang akan memberikan kesaksian yang meringankan jika anda mengamalkannya, dan akan menjadi seteru yang memberatkan bila anda tidak mengamalkannya.

Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,"bacalah Al-Qur'an! Karena kelak ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi yang melaksanakannya. Bacalah dua surat Az-Zahrawain, al-baqarah dan ali imran! Sebab keduanya akan datang pada hari kiamat seperti dua awan, atau dua buah cahaya matahari atau keduanya seperti kumpulan burung yang terbang membentangkan sayapnya yang akan memberikan hujjah untuk membela orang yang mengamalkannya. Bacalah surat al-baqarah! Karena mengambilnya ialah berkah dan meninggalkannya ialah kerugian dan tidak akan bisa dipengaruhi dengan sihir".HR.Muslim.

Maksudnya, barangsiapa yang membacanya secara rutin, ia akan memperoleh berkah dalam umurnya, amalnya, rezekinya, keluarganya, dan rumahnya. Selain itu, Allah akan menjaganya dari tenung, santet atau sihir.

Nuwas bin Sam'an berkata,"aku mendengar Rasulullah bersabda,'pada hari kiamat kelak Al-Qur'an akan didatangkan bersama para ahlinya yang selalu mengamalkannya didunia, yang akan didahului oleh surat al-baqarah dan ali imran yang mana Rasulullah telah memberikan tiga perumpamaan yang tidak akan pernah kulupakan selamanya. Keduanya seperti dua gumpalan awan atau dua naungan hitam. Diantara keduanya ada kilatan cahaya atau sinar, atau seperti dua kumpulan burung yang membentangkan sayapnya yang akan membela orang yang mengamalkannya".

Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, puasa dan Al-qur'an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa akan  mengatakan,'Ya Rabb, aku telah menghalanginya dari makanan pada siang hari. Karenanya wahai Rabb, izinkanlah aku memberikan syafaat untuknya'. Sementara Al-Qur'an akan berkata,'Wahai Rabb, aku telah menghalanginya untuk tidur pada malam hari. Maka, izinkanlah aku memberi syafaat untuknya'. Keduanya pun memberikan syafaat".HR.Ahmad.

Allah juga telah berfirman,"Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna". QS.An-Najm:39-41.

Dalam ayat ini, Allah telah menetapkan bahwa as-sa'yu (usaha dan amal) mengandung dua hal. Pertama, amal itu akan diperlihatkan. Kedua, pelakunya akan mendapatkan balasan setimpal. Dengan demikian, usaha atau amal seseorang akan dilihat oleh pelakunya dan orang yang lain secara kasat mata dalam bentuk yang sesuai dengan masing-masing amal. Sehingga, tidak tepat bila ada pendapat yang mengatakan bahwa manusia akan melihat balasan dari amalnya. Sebab, pada ayat setelahnya disebutkan firman Allah yang menyatakan:"kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna".QS.An-Najm:41.
"Dan katakanlah,' bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu".QS.At-Taubah:105.

Demikian pula, dengan amal perbuatan yang jahat dan penyimpangan. Hal itu juga akan diperlihatkan pada hari kiamat dengan bentuk penjelmaan yang sesuai dengan amal masing-masing. Allah berfirman,"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka bahwa kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dileher dihari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan yang ada dilangit dan dibumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". QS.Ali-Imrna:180.

Maksudnya, janganlah orang yang tidak mau membayar zakat mal, mereka mengira bahwa kebakhilannya baik bagi mereka. Begitu pula, janganlah mereka menyangka bahwa itu merupakan cara untuk memelihara harta serta memperbanyak dan menjaganya agar tidak berkurang. Sebaliknya, sebenarnya perbuatan bakhil itu jelek bagi mereka, didunia maupun akhirat. Sebab, tak akan ada kebaikan dalam harta yang tidak ditunaikan zakatnya. Selain itu, hendaknya mereka mengetahui". harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya dihari kiamat.

Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud berkata dalam menafsirkan ayat tersebut,"harta yang tidka ditunaikan zakatnya akan diubah menjadi seekor ular yang membelit leher pelakunya pada hari kiamat. Ular itu akan menggigitnya dari atas kepalanya sampai kakinya".

Imam muslim juga telah meriwayatkan dari Abu Dzar bahw ia berkata,"saya berjumpa dengan Rasulullah ketika beliau sedang duduk dibawah naungan Ka'bah. Tatkala melihatku, beliau pun bersabda,'Demi Allah, Zat pemilik Ka'bah, sungguh mereka ialah orang-orang yang paling rugi'. Maka aku pun datang kepadanya hingga duduk didekatnya, dan tanpa menunggu lagi aku langsung berdiri dan bertanya,'wahai Rasulullah siapakah orang-orang yang paling merugi'?

Beliau bersabda,' mereka ialah orang-orang yang memiliki banyak harta, selain orang yang begini, begini dan begini, yang banyak bersedekah dari depan belakang samping kanan dan kiri, dan jumlah mereka itu sangatlah sedikit. Dan tidak ada seorangpun pemilik unta, sapi dan kambing yang tidak menunaikan zakatnya, kecuali kelak pada hari kiamat hewan-hewan tersebut akan datang dalam bentuk yang paling besar dan paling gemuk yang pernah terjadi dulu. Kemudian, akan menanduknya dengan kedua tanduknya dan akan menginjak-injak dengan kukunya. Setiap kali yang paling terakhir telah habis melewatinya, maka akan diulang dari yang paling depan sampai seluruh manusia diadili".HR.Muslim.

Dengan demikian binatang ternak yang tidak dizakati, kelak akan dikembalikan dalam keadaan yang paling besar dan paling gemuk yang pernah terjadi dulu. Kemudian, akan menanduk pemiliknya serta menginjak-injaknya. Adapun emas, perak dan harta lain yang tidak dizakati yang biasa disebut harta simpanan, kelak akan menjelma menjadi seekor ular besar sebagaimana yang disebutkan dalam hadist sebelumnya.

Tsauban meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,"Barangsiapa yang meninggalkan harta sepeninggalannya kelak pada hari kiamat harta itu akan tergambar untuk menjadi seekor ular yang besar dan botak yang memiliki dua taring penuh bisa yang akan mengikutinya. Lalu ia pun bertanya,'siapa kamu'? Ia menjawab,'aku ialah harta simpananmu yang kau tinggalkan'. Ia akan terus mengejarnya sampai bisa menelan tangannya dan mematahkannya dengan ujung giginya, kemudian menyusul seluruh anggota tubuhnya yang lain'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar