Kamis, 26 Januari 2012

BEBERAPA FITNAH YANG DIHADAPI OLEH ORANG YANG AKAN MATI SEBELUM MELEPASKAN ROHNYA

Manusia yang akan mati disibukkan dengan perkara-perkara yang menyibukkannya pada waktu hidup. Ia akan dibayangi oleh bayang-bayang kehidupannnya. Misalnya, jika orang yang akan mati itu sedang dilanda asmara, niscaya ia akan menceritakan tentang kekasihnya, sebagaimana dalam kisah berikut ini :
Ada seorang laki-laki yang sedang berdiri didepan rumahnya, lalu seorang gadis cantik melintas dihadapannya lalu bertanya kepadanya,"manakah jalan ke kamar mandi"? Ia menunjuk kerumahnya sendiri, sambil mengatakan: ini kamar mandi". Masuklah gadis itu dan masuk pula laki-laki itu dibelakangnya.
Ketika gadis itu sadar bahwa ia telah tertipu, dan bahwa ia telah memasuki rumah bukan kamar mandi, ia diperlihatkan kepada laki-laki itu keceriaannya, rasa cinta dan kegembiraannya bersama-sama dengannya, dan ia berperilaku terhadapnya selayaknya perilaku seorang wanita kepada laki-laki.

Ia berkata kepada laki-laki itu,"hubungan kita akan baik jika terpenuhi semua apa yang kita inginkan, engkau akan menyempurnakan aroma kita dan menyedapkan pandangan mata". Laki-laki itu menjawab,"saya akan datang untuk membawa yang engkau inginkan". Keluarlah laki-laki itu meninggalkan gadis itu dirumahnya dengan satu keyakinan, bahwa ia akan memenuhi semua keinginannya.

Tidak lama kemudian, ia mendapatkan apa yang dicarinya dan pulang dengan segera. Setelah ia masuk kedalam rumahnya, ternyata gadis itu telah pergi keluar dan menghilang. Ia kehilangan jejak. Ia jatuh cinta kepadanya. Ia selalu mengingatnya. Ia hiba kepadanya. Akhirnya, ia pergi jalan-jalan sambil mengingatnya. 

Bertambahlah kecintaannya dan semakin kuatlah semangatnya. Demikian seterusnya, sampai ia meninggal dunia. Tidak sedikit manusia yang seperti ini, yaitu yang terbuai dengan hal-hal dunia yang menyibukkan dan membingungkannya. Itulah yang akan menjadi bahan pembicaraannya ketika akan melepaskan nyawanya.

Dikatakan kepada seseorang yang akan meninggal dunia. Katakanlah, Laa ilaaha illallah; tapi ia menjawab dengan jawaban yang bukan-bukan. Umpamanya,"Perbaiki rumah yang itu, kerjakan ini, tanamkan itu, dan sebagainya", sesuai dengan kesibukannya yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar