Rabu, 11 Januari 2012

KEADAAN ORANG-ORANG MUKMIN KETIKA MELINTASI SHIRATH

Keadaan orang-orang mukmin ketika mereka melintasi shirath berbeda-beda sesuai dengan perbedaan tingkat keimanan dan amal perbuatan mereka, atau kenifakan, kemaksiatan, dan dosa-dosa besar mereka. Diantara mereka ada yang selamat, berlalu seperti hembusan angin, adapula yang tercabik-cabik dan akhirnya selamat,  serta adapula yang disambar besi-besi berpengait kemudian jatuh kedalam neraka jahannam.

Abu Hurairah meriwayatkan dalam sebuah hadist yang panjang bahwa Rasulullah bersabda,"kemudian dibentangkan shirath diatas kedua punggung neraka jahannam.

Selain itu dalam satu riwayat,"dibentangkan shirath diantara dua punggung jahannam dan aku bersama umatku adalah yang pertama kali melewatinya, dan tidak ada seorangpun yang berbicara pada hari itu selain para rasul, dan do'a para rasul pada hari itu adalah,' ya Allah, selamatkanlah!' Dan dalam neraka jahannam itu ada besi-besi yang berpengait seperti duri sa'dan,'apakah kalian pernah melihat duri sa'dan'? Mereka menjawab,'ya wahai Rasulullah'. Beliau bersabda,' seperti itulah besi-besi dalam jahannam hanya saaj tidak ada yang mengetahui ukuran besarnya selain Allah, yang akan menyambar manusia karena amal perbuatan mereka".HR.Al-Bukhari.

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah bersabda,"kemudian diletakkanlah shirath diatas neraka jahannam dan diperkenankanlah syafaat. Mereka berkata,'ya Allah, selamatkanlah! selamatkanlah!' Lalu, ditanyakan kepada Rasulullah,'wahai Rasulullah, apakah shirath itu'? Beliau bersabda,'tempat yang menggelincirkan, didalamnya ada besi-besi yang berpengait serta duri-duri.

Pada tempat yang paling tinggi ada duri kecil yang dinamakan dengan as-sa'dan. Maka orang-orang mukmin pun melewatinya, ada yang laksana kedipan mata, ada ynag laksana kilat, ada yang laksana angin, ada yang laksana burung, ada yang laksana kuda yang berlari kencang juga ada yang laksana onta yang berjalan, maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu dilepaskan, dan ada juga yang ditimbun dalam neraka jahannam. Setelah orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, sungguh demi zat yang jiwaku ada ditangan-Nya, tidak seorangpun dari kalian yang lebih kuat sumpahnya kepada Allah dari orang-orang mukmin dihari kiamat, dalam menyelediki kebenaran (untuk memberi pembelaan) bagi saudara-saudara mereka yang berada di neraka.

mereka berkata,'wahai Rabb kami, dahulu mereka melaksanakan puasa, shalat dan haji'. Maka, dikatakan pada mereka, 'keluarkanlah siapa saja yang kalian kenal, telah diharamkan tubuh-tubuh mereka atas neraka'. Maka mereka pun mengeluarkan orang-orang dalam jumlah yang banyak yang telah dimakan api, sebagian diantara mereka hingga separuh kedua betisnya dan juga hingga kedua lututnya".HR.Muslim

Imam 'an-'nawawi dalam menjelaskan hadist yang mulia ini berkata,"sesungguhnya manusia diatas shirath itu ada tiga kelompok :

1. Satu kelompok diselamatkan, maka ia pada dasarnya tidak mendapatkan sesuatupun.

2. Satu kelompok dicabik-cabik, kemudian dilepaskan dan diselamatkan.

3. Satu kelompok dibelenggu, dan dilemparkan hingga jatuh kedalam neraka jahannam.

Maka orang-orang mukmin yang benar akan melintas diatas shirath dalam keadaan aman serta selamat dengan cahaya keimanan dan amal shalih yang menerangi mereka, memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka". Allah berfirman,"pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama ia, sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan,'ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu".QS.At-Tahrim:8.

Sahl bin Sa'ad menuturkan bahwa Rasulullah bersabda,"berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid-masjid dalam kegelapan dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat".HR.Ibnu Majah.

Diatas shirath, setiap mukmin akan berjalan diatas cahaya keimanannya yang sempurna, baik dalam perbuatan, keyakinan dan perkataan. Kekuatan cahaya mereka itu tergantung pada kekuatan iman mereka.

Qatadah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda,"diantara orang-orang mukmin ada yang cahayanya lebih terang dari cahaya yang mampu menyinari dari Madinah hingga Aden dan Shan'a. Dan adapula yang kurang dari itu, hingga ada dari orang-orang mukmin yang cahayanya hanya menerangi tempat kedua kakinya".

Mengenai firman Allah,"sedang cahaya mereka bersinar dihadapan dan disebelah kanan mereka," ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud,"mereka melintas diatas shirath sesuai dengan kadar keimanan mereka. Diantara mereka ada yang cahayanya seperti gunung, ada pula yang cahayanya seperti pohon kurma, ada pula yang cahayanya seperti orang yang sedang berdiri. Dan cahaya mereka yang paling rendah adalah orang yang cahayanya ada dijari jempolnya yang sesekali menyala dan sesekali padam".

Al Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dari nabi, beliau bersabda,"shirath itu setajam pedang dan sangat menggelincirkan". Beliau melanjutkan,"lalu, mereka melintas sesuai dengan cahaya yang mereka miliki. Maka, diantara mereka ada yang melintas secepat meteor, adapula yang melintas secepat kedipan mata, adapula yang melintas secepat angin, adapula yang melintas seperti orang berlari, dan adapula yang berjalan dengan cepat. Mereka melintas sesuai dengan amal perbuatan mereka, hingga tibalah saat orang yang cahayanya ada dijari jempol kedua kakinya melintas, satu tangannya jatuh dan satu tangannya lagi menggantung, satu kakinya jatuh dan satu kakinya lagi menggantung, kedua sisinya terkena api neraka".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar