Selasa, 10 Januari 2012

KONDISI MANUSIA KETIKA SANGKAKALA KEMATIAN DITIUP

Kondisi manusia yang hidup ketika kiamat terjadi dan ketika ditiupnya sangkakala pertama telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Itulah sebaik-baik gambaran yang dijelaskan Rabb yang maha bijaksana dan maha mengetahui yang telah menciptakan, menyempurnakan, menentukan kadar masing-masing, dan memberikan petunjuk, juga mengetahui rahasia. Yang lebih tersembunyi, ditangan-Nya lah ilmu yang telah berlalu, saat ini, dan yang akan datang. Dan Dia maha mengetahui apa yang akan terjadi pada manusia ketika ditiupnya sangkakala dan diperkenankan terjadinya kiamat.

Allah berfirman, yang terjemahan maknanya,"hai manusia, bertakwalah kepada Rabb-Mu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yanng sangat besar(dahsyat). Ingatlah pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu. Lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk. Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras". QS.Al-Hajj:1-2.

Sasaran ayat ini berlaku umum bagi seluruh manusia, tidak khusus kepada orang-orang yang beriman saja. Karena peringatan dan pemberitahuan akan adanya guncangan serta terjadinya kiamat mencakup seluruh makhluk ciptaan Allah, baik kafir maupun yang mukmin, yang taat maupun yang bermaksiat, meskipun diketahui bahwa orang-orang yang masih hidup ketika kiamat terjadi adalah orang-orang musyrik, kafir, dan sesat, bukan dari golongan orang-orang beriman.


Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu. Bagi Allah-lah hak ketaqwaan, maka bertaqwalah dan takutlah kepada-Nya, karena kalian tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, sedangkan kiamat adalah akhir yang pasti bagi seluruh manusia dimuka bumi sedikitpun, juga peristiwa apa yang akan terjadi didalamnya.

Sesungguhnya guncangan yang akan terjadi ketika terjadinya kiamat dimana bumi akan meledak serta mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya berupa lava lahar, gunung berapi, batuan yang menyala-nyala, gunung yang beterbangan setelah hancur dan menjadi seperti bulu yang dihambur-hamburkan yang beterbangan diudara, langit akan terbelah hingga tampak seperti bunga mawar dari kilapan minyak yanng berwarna merah marun. Jika kalian menyaksikan guncangan ini, seorang ibu akan melemparkan bayinya, padahal bagi seorang ibu, tidak ada yang lebih ia cintai dan lebih dekat dengannya dari bayinya. Namun, ia melemparkannya dan melarikan diri mengikuti angin karena ketakutan. Jika ia melakukan hal tersebut pada bayinya sendiri, bagaimana dengan orang lain?

Karena ketakutan yang sangat hebat yang memecahkan punggung dan menjadikan jantung berada dipangkal tenggorokan, wanita yang hamil sampai tega menggugurkan kandungan yang ada didalam perutnya. Ia akan terus lari tanpa menoleh lagi pada sesuatupun. Kemana? Ia tidak tahu.

Wahai manusia...jika kalian melihat manusia pada saat itu, kalian akan dapati mereka seperti orang-orang yang sedang mabuk, mereka bergoyang kekanan dan ke kiri, dalam keadaan berlarian dan berjalan tanpa tahu arah dan tempat tujuan. Karena ketakutan yang sangat hebat pula, langkah kaki mereka tidak tegap, kaki-kaki mereka tidak sanggup menopang dan membantu mereka. Mereka berlari kencang lalu terjatuh, berdiri lagi, berjalan kemudian berlari lagi dengan kencang. Mereka tidak menoleh pada sesuatupun, seolah mereka dalam keadaan mabuk berat, akan tetapi wahai manusia, mereka bukanlah dalam keadaan mabuk, namun ini adalah adzab dari Allah. Allah berfirman,"Dan mereka berkata,'Bilakah terjadinya janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang ynag benar'? Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya".QS.Yasin:48-50.

Ayat-ayat dalam surat yasin tersebut menunjukkan bahwa ketika kiamat terjadi, manusia berada dalam kondisi sosial yang tidak buruk karena mereka berada dalam kondisi jual beli dan pertengkaran dalam perdagangan, (ketika mereka sedang bertengkar), yaitu mereka bertengkar dalam persoalan jual beli. Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa manusia saat itu berada pada kondisi seperti hari-hari biasanya yang dipenuhi dengan aktifitas dan pekerjaan, sedangkan aktifitas mereka tersebar diantara jalanan, pasar-pasar, dan rumah-rumah.

Oleh karena itu, jika kiamat terjadi secara tiba-tiba pada mereka, tidak ada seorangpun dari mereka yang dapat menutup tempat usahanya lalu kembali ke keluarganya atau rumahnya. Mereka juga tidak dapat menemui keluarga mereka. Setiap orang tetap berada ditempatnya masing-masing dengan diliputi rasa takut, lalu mati setelah mengangkat kepalanya dan mengulurkan lehernya untuk dapat mengetahui suara yang dahsyat itu (teriakan), yaitu tiupan sangkakala kebangkitan yang membinasakannya juga membinasakan semua yang ada disekitarnya baik orang-orang kafir ataupun orang-orang sesat.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah telah bersabda,"Dan kiamat benar-benar akan terjadi disaat dua orang laki-laki telah menggelar pakaian mereka diantara mereka, tetapi mereka tidak menjualnya dan tidak melipatnya. Dan kiamat benar-benar akan terjadi disaat seorang laki-laki pergi membawa susu yang telah diperasnya, lalu ia tidak sempat meminumnya. Dan kiamat benar-benar akan terjadi disaat ia memplester kolamnya lalu ia tidak memberi minum dari kolam itu, dan juga kiamat benar-benar akan terjadi disaat ia telah mengangkat makanan kemulutnya lalu ia tidak sempat memakannya".HR.Al-Bukhari.

Dalam kondisi ini, hanya ada dua kemungkinan dan tidak ada yang ketiga. Pertama, ketika manusia telah sampai kenegeri Syam, setelah pengumpulan manusia dipadang Mahsyar melalui perantara api yang telah dikirim Allah dari Yaman, keadaan akan menjadi tenang selama beberapa saat. Pada saat itulah, mereka akan tinggal dirumah-rumah mereka dan berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Setelah itu, datanglah kiamat secara tiba-tiba sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat dari surat yasin. Kiamat akan mendatangi mereka pada saat mereka sedang bertengkar diapsar-pasar, sehingga mereka tidak dapat melakukan sesuatupun, tidak dapat menutup kios-kios mereka dan tidak dapat kembali kerumah mereka sekedar untuk melihat keluarga, istri serta anak-anak mereka.

Kedua, sebagaimana telah disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya dan dikuatkan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, As-Safarini, dan seorang faqih dari madzhab Maliki yang bernama Ibnu Al-Arabi. Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya tentang firman Allah,"Dan ingatlah hari ketika ditiup sangkakala. Maka terkejutlah segala yang dilangit dan segala yang dibumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri".QS.An-Naml:87.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar