Minggu, 29 Januari 2012

NASIHAT-NASIHAT MULIA DARI SEORANG IBU YANG TERDIDIK

Ada 1 nasihat bagus yang diwariskan oleh seorang wanita Arab, yaitu, nasihat Umamah binti Harits kepada putrinya, Ummu Iyas binti Auf pada malam pernikahannya. Beberapa nasihatnya waktu itu adalah sebagai berikut :

"Putriku, engkau akan meninggalkan suasana yang telah melahirkanmu, dan engkau pun akan berpisah dengan kehidupan yang selama ini membesarkanmu. Seandainya seorang wanita tidak membutuhkan seorang suami karena kekayaan kedua orangtuanya dan kebutuhan mereka terhadapnya, maka engkau adalah orang yang paling tidak membutuhkan suami. Namun, kenyataannya mengatakan bahwa wanita itu diciptakan untuk laki-laki dan kaum laki-laki diciptakan untuknya".

Adapun inti dari masihat-nasihatnya adalah sebagai berikut :

Pertama & kedua : Seorang istri harus mematuhi suaminya dengan penuh ketulusan dan memperhatikan perintah-perintahnya dengan penuh ketaatan.

Ketiga & keempat : Sorang istri hendaknya memelihara kebersihan bagian-bagian tubuhnya yang selalu menjadi tujuan hidung dan mata suami. Artinya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang tidak menyenangkannya pada dirimu, dan agar ia selalu mencium wangi dari tubuhmu.

Kelima & keenam : Seorang istri hendaknya selalu memperhatikan waktu tidur dan waktu makan suaminya. Karena, rasa lapar akan membuatnya dan kurang tidur akan membuatnya mudah marah.

Ketujuh & kedelapan : Seorang istri hendaklah menjaga harta suaminya, memelihara kehormatannya dan keluarganya, mengatur keuangan rumah tangga dengan cara yang baik dan merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian.

Kesembilan & kesepuluh : Jangan pernah menentang perintahnya dan juga menyebarkan aib atau rahasianya. Sebab, dengan menentang perintahnya, engkau akan membuat dadanya bergolak. Dan jika engkau menyebarkan rahasianya, berarti engkau tidak bisa menjaga kehormatannya.

Berikutnya, hendaklah engkau tidak menampakkan keceriaan dihadapannya mana kala ia sedang sedih. Namun, jangan pula engkau menampakkan wajah bersedih ketika ia dalam keadaan berbunga-bunga.

Jumat, 27 Januari 2012

PERTANYAAN MUNKAR NAKIR DAN HIMPITAN DALAM KUBUR

Hadist yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan Ibnu Hibban berbunyi yang artinya:
"Jika seorang hamba mati niscaya ia akan didatangi oleh 2 malaikat yang hitam dan seram, yang satu bernama munkar dan yang satu lagi bernama Nakir. Mereka akan bertanya:"Apa yang sudah anda katakan terhadap Nabi"? Jika ia seorang mukmin, ia pasti akan menjawab:"dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah".

Lalu mereka akan berkata:"Kami benar-benar telah menyangka bahwa anda akan menjawab begitu", kemudian pekuburannya dilapangkan seluas 70 x 70 hasta, dan diterangi, seraya berkata kepadanya:"tidurlah"! Ia pun berkata:"Perkenankanlah aku kembali pada keluargaku, sehingga aku dapat menyampaikan kabar berita ini kepada mereka".

Lalu dikatakan lagi kepadanya:"Tidurlah! Maka ia tidur laksana tidurnya seorang pengantin yang tidak ada seorangpun yang berani membangunkannya selain keluarganya yang paling dicintainya, sampai ia dibangunkan oleh Allah dari tempat tidurnya itu". Jika ia seorang munafik, niscaya ia akan menjawab::"saya tidak tahu, dahulu saya pernah mendengar orang-orang mengatakan sesuatu dan saya pun pernah mengatakannya:"kedua malaikat itu akan berkata kepadanya:"Kami telah menyangka engkau berkata begitu". Kemudian, dikatakan kepada bumi". Himpitlah dia"! Maka bumi pun menghimpitnya sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan. Ia tidak diberi siksaan lain sampai dibangkitkan oleh Allah dari tempat tidurnya".
Kubur itu mempunyai himpitan ketika mayat datang padanya. Akan tetapi, kita tidak mengetahui hakekat yang sebenarnya.

Didalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah bersabda, yang artinya:
"Sesungguhnya kubur itu mempunyai himpitan, apabila ada yang selamat darinya, niscaya selamatlah Sa'ad bin Mu'adz".HR.Ahmad.

 Mungkinkah mengetahui keadaan orang-orang yang telah mati dengan jalan mukasyafah melalui mimpi?

Orang-orang yang telah mati itu bermacam-macam, mereka ada yang bahagia dan ada yang celaka. Tetapi kita tidak tahu keputusan apa yang diberikan kepada si mayat. Kita tidak dapat memandang kebaikan mayat secara lahiriah, sebab kaebaikan itu adanya didalam hati. Sedangkan hati itu merupakan hal yang abstrak, tidak kelihatan bagi orang yang takwa apalagi bagi orang yang tidak bertakwa. Oleh karena itu, kebaikan secara lahiriah tidak ada nilainya tanpa ketakwaan itu hanya dapat diketahui oleh Allah.

Orang mati itu telah berpindah dari alam nyata ke alam gaib. Oleh karena itu, ia tidak dapat dilihat oleh mata lahiriah, ia hanya dapat dilihat oleh mata lain yang ada didalam hati manusia yang disebut dengan basirah. Akan tetapi, manusia telah membuat tabir yang menghalanginya, yaitu hawa nafsu dan kesibukan duniawi, sehingga ia tidak dapat menggunakan basirahnya untuk melihat hal-hal yang ada dialam gaib selama tabir itu masih menutupi mata hatinya.

Al-Ghazali berkata: oleh karena tabir itu tidak menghalangi mata hati para nabi, maka pantaslah jikalau mereka dapat melihat alam gaib, menyaksikan keajaiban-keajaiban dan menyaksikan orang-orang mati dialam gaib, sehingga mereka dapat menyampaikan berita perihal keadaan orang-orang mati.

Oleh karena itu, Rasulullah pernah melihat himpitan kubur yang menimpa diri Sa'ad bin Mu'adz dan puterinya yang bernama Zainab. Demikian halnya yang terjadi dengan Abu Jabir pada saat sakaratul maut. Pada saat itu ia diberitahu bahwa Allah akan menempatkannya dihadapan-Nya tanpa ada tabir yang menghalanginya.

Penglihatan-penglihatan seperti ini hanya dapat dialami oleh para Nabi dan Wali yang derajatnya sudah mendekati para Nabi.
Mungkinkah kita menyaksikan hal-hal yang serupa itu? Al-Ghazali mengiyakannya dengan alasan hadist Rasulullah, yang maksudnya:
"Impian yang benar merupakan salah satu dari empat puluh enam bagian kenabian".

Oleh karena itu, impian yang benar hanya ada pada orang mukmin yang sholeh, sedangkan kebaikan seseorang secara lahiriah belum tentu lahir dari kebaikan batinnya karena batin itu gaib, tidak ada yang mengetahui selain Allah. Ilmu mimpi dan tafsirnya merupakan ilmu aneh yang telah diperbincangkan oleh orang-orang terdahulu dan sesudahnya. Ilmu ini memiliki keanehan-keanehan yang membuat sebagian orang mempercayai adanya orang-orang yang mendapatkan impian-impian yang benar yaitu orang-orang yang bertaqarrub kepada Allah.

Akan tetapi, kita peroleh dari hasil penelitian, bahwa banyak orang fasik, orang-orang kafir, para penyembah alam dan sapi, dan orang-orang yang zalim, mendapatkan impian yang terang bagai terangnya fajar. Inilah yang mendorong para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa pada manusia terdapat suatu kekuatan yang aneh dialam raya, yaitu yang mereka namakan dengan akal batin atau kekuatan yang tidak disadari, yang ada pada tempat-tempat yang tidak kita sadari yang suka bangun dimalam hari dan memperlihatkan kepada kita impian-impian yang kadang berupa pemecahan suatu masalah yang tidak terpecahkan dialam kesadaran.

Hal itu telah terjadi pada orang yang menemukan penisilin untuk mengobati penyakit mabuk. Ia telah lama berada dalam kebingungan, kemudian akhirnya ia mendapatkan obat yang aneh itu didalam mimpinya. Penemuan itu tidak dihasilkan oleh para sufi dan yang benar-benar mukmin. Demikian halnya Raja Mesir yang telah bermimpi melihat sapi-sapi yang gemuk, juga Fir'aun telah bermimpi kekuasaannya direbut oleh seorang bayi dari Israil dan sebagainya.

Barangkali yang menjadikan para penganut setiap agama meyakini kebenaran agamanya itu adalah impian mereka yang memberikan kabar gembira akan adanya kenikmatan setelah mati dan impian mereka tentang orang-orang yang sudah mati diantara mereka, berada disisi tuhan.

Demikianlah pendapat mereka, dan demikian pula pendapat para peramal mereka. Berita tentang impian-impian ini telah tersebar secara mutawatir, dan inilah yang mendorong kita untuk berkata: jika sebagian para Nabi mempunyai kistimewaan dengan diberikannya wahyu melalui mimpi, maka keistimewaan ini tidak berlaku bagi yang lainnya kecuali jika kita menganggap mungkin turunnya Malaikat Jibril kepada orang yang bukan Nabi.

Dan untuk itu kita buat lembaran tentang ihwal orang-orang mati menurut hasil impian. Jika tidak, maka kita akan meragukan firman Allah mengenai pahala kita di akhirat. Kita akan dibingungkan oleh apa yang kita baca dan kita lihat didalam mimpi. Rasulullah bersabda yang maknanya:
"Barangsiapa melihat aku dialam mimpi, maka sesungguhnya ia telah melihat aku dengan sebenarnya, karena setan tidak dapat menyerupai aku".HR.Muttafaq 'alaih.

Demikianlah bagi para sahabat Rasulullah yang telah menyaksikan dan mengenalnya dengan benar. Mereka tidak mereka-reka bentuknya, sehingga menjelma dalam mimpi mereka. Sehubungan dengan hal itu, para ulama berkata: tidak ada hukum dalam impian ini. Sering kali impian itu ditafsirkan kepada subyek orang yang bermimpi, bukan kepada obyek impiannya.

Kamis, 26 Januari 2012

ULAR DAN KALAJENGKING UNTUK MEREKA YANG BERSIFAT TERCELA

Al-Ghazali menjelaskan bahwa banyaknya ular dan kalajengking itu adalah sebanyak akhlaknya yang tercela, seperti takabur, ri'ya, iri dengki, dendam dan sebagainya. Sebab akhlak yang tercela itu berasal dari beberapa dasar, kemudian bercabang dan beranting.

Sifat-sifat itu semua merupakan muhlikat (yang mengakibatkan orang lain celaka) yang menjelma menjadi kalajengking dan ular. Ini semua tidak terjangkau oleh panca indera, tetapi kita dapat mengimani adanya siksa kubur, nikmat kubur dan semua yang bersangkutan dengan urusan akhirat. Semua itu adalah alam gaib.

Tidakkah engkau perhatikan, bagaimana para sahabat mengimani turunnya Jibril, padahal mereka sendiri tidak pernah menyaksikannya. Bila kita beranggapan bahw Nabi Muhammad sangat mungkin dapat menyaksikan apa-apa yang tidak dapat disaksikan oleh umatnya, maka bagaimana halnya pula dengan keadaan orang-orang mati? Sebagaimana malaikat itu tidaklah serupa dengan manusia dan binatang, maka ular dan kalajengking yang menyengat didalam kubur itu tidak sama dengan ular dan kalajengking dialam kita, itu adalah jenis ular dan kalajengking lain yang hanya dapat dijangkau oleh indera yang bukan milik kita, dan ini merupakan rahmat Allah bagi kita.

Kita menyaksikan orang yang tidur nyenyak, kadang-kadang ia bermimpi digigit oleh ular, ia merasakan sakit, padahal kita tidak dapat merasakannya dan kita melihatnya dalam keadaan tenang. Kadang-kadang ia menjerit dalam tidurnya karena kesakitan digigit oleh ular dalam mimpinya, padahal ular ada dilubang, sedangkan rasa sakit dan jeritannya terjadi pada orang yang kita lihat sedang tidur.

Sifat-sifat ini, setelah orang mati, menjelma menjadi ular dan kalajengking yang menggigit dan menyengat seperti menggigitnya ular dan kalajengking pada umumnya, padahal ular dan kalajengking itu sendiri tidak ada. Ini adalah suatu keadaan dialam kubur dan suatu liang dari neraka jahannam.

Adapun orang-orang yang tidak menyenangi kehidupan dunia, tidak ada yang dicintainya selain Allah, dan merindukan pertemuan dengan Allah, maka ia sudah terlepas dari penjara dunia dan cengkeraman nafsu. Ia sudah menemui kekasihnya, ia terbebas dari segala rintangan dan godaan, ia telah mendapatkan kenikmatan yang banyak disertai dengan rasa aman dari kehilangan nikmat itu untuk selama-lamanya. Maka, beramallah orang-orang yang ingin beramal untuk mencapai hal itu.

SIKSA KUBUR DAN PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR NAKIR

Al-Barra' bin 'Azib berkata:"Kami bersama Rasulullah mengiringi jenazah salah seorang kaum Anshar, kemudian Rasulullah duduk diatas pekuburan sambil menundukkan kepalanya seraya berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur(tiga kali)".

Kemudian beliau bersabda:"Sesungguhnya orang Mukmin, apabila ia sudah berada dipintu akhirat, Allah mengutus para malaikat yang wajahnya bagaikan matahari, untuk memberi minyak pada mereka dan membungkusnya, mereka duduk sebatas pandangannya.

Apabila nyawanya keluar, maka semua malaikat yang ada diantara langit dan bumi dan semua yang ada dilangit mendoakannya, pintu-pintu langit dibuka, semua pintu mendambakan untuk dijadikan sebagai jalan masuk bagi malaikat yang membawa nyawa orang mukmin itu.

Setelah malaikat yang membawa nyawa itu naik, ada yang berkata:"Kembalikan ia, lalu diperlihatkan kepadanya apa-apa yang telah Aku persiapkan untuknya, yaitu kemuliaan, karena sesungguhnya Aku telah berjanji kepadanya, bahwa dari tanah Kami menciptakan kamu, dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan sesungguhnya ia benar-benar akan mendengar suara hentakan sandal-sandal mereka ketika mereka pulang sampai datangnya pertanyaan kepadanya:"Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa Nabimu"?

Lalu ia menjawab:"Tuhanku adalah Allah, agamaku adalah Islam, dan Nabiku adalah Nabi Muhammad. Selanjutnya Rasulullah bersabda:"Kemudian kedua malaikat itu membentaknya dan itulah ujian yang terakhir diterima oleh si mayat".

Setelah mengatakan hal itu, datanglah seruan yang mengatakan bahwa ia benar, dan itulah makna dari firman Allah berikut ini:
"Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan didunia dan di akhirat".QS.Ibrahim:27.

Kemudian ada yang datang kepadanya dengan wajah yang rupawan, berbau harum dan berpakaian indah, lalu berkata:"Bergembiralah anda dengan rahmat Tuhanmu dan surga yang didalamnya ada kesenangan yang kekal abadi". Lalu ia berkata:"Dan engkau juga, semoga diberikan kebaikan oleh Allah, siapakah engkau"? Ia menjawab:"Saya adalah amal sholehmu, demi Allah, kalau tidak tahu jika kamu telah bersegera untuk taat kepada Allah dan berlambat-lambat untuk berbuat maksiat kepada-Nya, semoga Allah membalasmu dengan yang lebih baik".

Nabi Muhammad melanjutkan sabdanya:"Kemudian datanglah seruan yang mengatakan:"hamparkanlah permadani surga untuknya dan bukalah pintu surga baginya. Maka dihamparkanlah permadani dari surga untuknya dan dibukakan pintu ke surga, lalu ia berkata:"Ya Allah, percepatkanlah datangnya hari kiamat, sehingga aku kembali kepada keluargaku dan hartaku".

Rasulullah melanjutkan sabdanya:"Adapun orang kafir, jika ia sudah berada dipintu akhirat dan terputus dari dunianya, diturunkan kepadanya para malaikat yang kasar, keras, mereka membawa pakaian dari neraka dan pakaian dari bungkus sampah, mereka mengelilinginya. Jika nyawanya keluar, maka para malaikat yang ada diantara langit dan bumi dan semua malaikat yang ada dilangit mengutuknya, pintu-pintu langit ditutup, semua pintu tidak mau dijadikan jalan masuk oleh malaikat yang membawa nyawa itu.

Jika malaikat telah menaikkan nyawa itu, ia melemparkannya dan dikatakan kepadanya:"Wahai Tuhanku, ini hamba-Mu, si anu tidak diterima oleh langit dan tidak pula diterima oleh bumi". Maka, Allah berfirman:"Kembalikan ia, lalu perlihatkan kepadanya apa-apa yang telah Aku persiapkan untuknya, yaitu keburukan, sesungguhnya Aku telah berjanji kepadanya,"Darinya tanah Kami menciptakan kamu dan kepadanay pulalah Kami akan mengembalikan kamu".

Sesungguhnya ia pasti akan mendengar hentakan kaki-kaki mereka apabila mereka telah pulang, hingga dikatakan kepadanya:"Siapakah tuhanmu, apakah agamamu dan siapakah Nabimu"? Ia akan menjawab:"Saya tidak tahu". Lalu dikatakan:"Kamu tidak tahu!" Kemudian ada yang datang dengan bermuka bodoh, berpakaian buruk dan berbau busuk, ia lalu berkata:"Bergembiralah kamu dengan kemurkaan dari Allah dan siksa yang pedih dan kekal". Ia menjawab:"semoga engkau juga mendapat keburukan dari Allah, siapakah engkau"? Ia menjawab:"saya adalah amal burukmu".HR.Abu Daud & Hakim.

Dari jalan lain yang maknanya sama adalah hadist yang diterima dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:"Sesungguhnya orang mukmin, ketika akan mati, ia didatangi oleh para malaikat yang membawa sepotong sutera, didalamnya ada kasturi dan berbagai wangi-wangian, mereka mengeluarkan nyawanya dengan perlahan-lahan seperti halnya mereka mencabut sebuah rambut dari tepung, dan dikatakan kepadanya,"wahai jiwa yang tenang, keluarlah dengan senang dan disenangi".HR.Ibnu Abid Dunya.


Ada sebuah hadist lain yang menyebutkan bahwa orang mukmin itu didalam kuburnya berada disebuah taman yang hijau, didalam kuburnya dilapangkan 70 hasta, dan diterangi sehingga seperti malam bulan purnama. Tahukah kamu tentang firman Allah,"Maka sesungguhnya baginyalah penghidupan yang sempit"? Para sahabat menjawab:"Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau bersabda:"Itu adalah siksa bagi orang kafir didalam kuburnya, ia dikerumuni oleh 99 tinin. Tahukah kamu apakah tinin itu? Ia adalah 99 ular, setiap ekor ular mempunyai 70 kepala, ia dicakari oleh ular-ular itu, dijilati dan ditiupi sampai ia dibangkitkan". HR.Ibnu Hibban.

APA YANG AKAN TERJADI DI ALAM KUBUR?

Antara ahli falsafah yang tidak beragama berkata bahwa kematian itu berarti kemusnahan, tidak ada perkumpulan dan tidak ada kebangkitan, tidak ada akibat perbuatan jahat dan baik, sesungguhnya kematian itu laksana kematian binatang dan keringnya tumbuh-tumbuhan.

Inilah pendapat sebagian ahli filsafat dahulu, para atheis, mereka yang mengikuti faham komunis, orang-orang yang bersifat kebendaan, hamba-hamba harta dan nafsu.

Segolongan lain yang memerlukan petunjuk al-qur'an dan sunnah Rasulullah, berkata:
"Sesungguhnya manusia itu akan lenyap dengan kematian. Ia tidak akan merasakan sakitnya siksa dan tidak akan menikmati pahala selama berada dialam kubur, sampai ia dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar".

Segolongan yang lain lagi berkata:"sesungguhnya roh itu kekal, ia tidak lenyap karena mati. Dan sesungguhnya yang akan menerima pahala dan siksa itu hanyalah roh bukan badan. Dan sesungguhnya badan itu tidak akan dibangkitkan dan dikumpulkan".

Semua itu adalah pendapat-pendapat yang merupakan hasil dari dugaan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, tidak ada suatu dalil pun yang menguatkannya.

Adapun dalil yang kuat, baik secara resiko ataupun syara', menunjukkan bahwa kematian itu hanya merupakan perubahan keadaan saja. Dan sesungguhnya roh itu akan tetap dalam keadaannya, baik setelah kematian maupun setelah rusak dan hancurnya badan didalam kubur. Ia akan merasakan adanya siksa dan nikmat, seolah ia sudah bertemu dengan sebagian pahala dari perbuatannya selama didunia, sebelum sampai kepada perhitungan pahala di padang mahsyar.

Yang kita ketahui bahwa roh itu tidak mempunyai kekuatan sendiri, tidak dapat melihat sendiri dan tidak dapat mendengar sendiri. Ia memerlukan anggota tubuh yang menggerakkannya dan mengaturnya. Allah telah berfirman dalam Al-qur'an, yang berbunyi:
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur".QS.An-Nahl:78.

Kita tahu bahwa bayi itu dilahirkan dengan membawa roh. Akan tetapi, roh itu tidak mendapatkan alat-alat untuk bekerja, atau kemungkinan alat-alatnya masih lemah atau tidak ada sama sekali atau tidak ada sebagian, seperti orang buta, orang tuli, orang lumpuh, dan orang bisu, sebab keberadaan roh pada badan manusia yang lemah alat-alat tubuhnya, tidak menjamin badan itu dapat melihat, mendengar, berjalan dan berbicara.

Adapun setelah mati, keadaan ini akan berbeda, yaitu suatu keadaan gaib yang tidak diketahui selain oleh Allah. Dan adapun kata-kata Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan roh disini berikut sifat-sifat yang dimilikinya adalah hati. Ia tetap bersamanya setelah berpisah dengan badan. Ia bukanlah perantara dari anggota badan yang akan cuti karena kematian badan sampai dikembalikannya roh itu kepadanya lagi.

Kita lihat bahwa para pendahulu ahli tafsir, para filosofis, dan para psikologis menjuluki jiwa itu dengan hati, sebagaimana tersebut dalam firman Allah dalam Al-qur'an:
"Dan seungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi mereka itulah orang-orang yang lalai".QS.Al-A'raf:179.

Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa roh itu dikembalikan lagi kedalam tubuhnya atau sesuatu yang masih tersisa padanya, walaupun hanya sebesar zarrah yang kecil sehingga mayat dapat merasakan sebagian rasa sakit atau merasakan nikmat. Zarah (atom) yang tidak dapat dilihat itu diberi kehidupan, sehingga ia dapat merasakan didalam kuburnya apa yang akan ditemuinya pada hari kiamat, atau ia mempunyai sebagian dosa yang tidak terhapus oleh amal-amalnya didunia, tidak terhapus oleh berbagai derita dan bencana yang telah menimpanya, tidak terhapus oleh sakitnya sakaratul maut dan tidak terhapus pula oleh doa anaknya, maka ia akan dihapuskan oleh siksa dialam kubur. Demikian itu jika ia benar-benar orang Mukmin.

JANGAN MENGHIAS KUBURAN. TETAPI HIASILAH AMAL MAYAT

Didalam hadist shahih Muslim yang diterima dari Abu Hijaj al-Asady, katanya Ali bin Thalib telah berkata: maukah kamu kalau aku tunjukkan pesan Rasulullah, yaitu:
"Jangan engkau membiarkan patung berhala, kecuali engkau memusnahkannya, dan janganlah engkau membiarkan pekuburan yang dibangun megah, kecuali engkau meratakannya".

Ia juga meriwayatkan dalam hadist mursal (sanadnya tidak bersambung), katanya:saya melihat pekuburan Rasulullah sejengkal atau setinggi satu jengkal.

Al-Qurthubi menyatakan dalam kitab At-Tazkirah beberapa bahasa dengan mengemukakan beberapa hadist, kata-kata hikmah dan pendapat yang diantaranya ada yang mengkaji kelebihan dari pekuburan Rasulullah, padahal orang yang dikuburnya adalah orang yang diselamatkan dari siksa dan mendapatkan syafa'at pada hari kiamat.

Pada halaman lain, ia mengemukakan suatu pasal tentang pendapat para ulama kita yang mengatakan bahwa tempat itu tidak membersihkan seseorang dan tidak mensucikan-Nya. Sesungguhnya yang akan membersihkannya dari kotoran dan dosa hanyalah taubat yang tulus ikhlas dan amal-amal sholeh.

Imam Malik telah meriwayatkan kata-kata yang diterima dari hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata:"saya tidak mau dikuburkan ditempat itu, saya lebih suka dikuburkan ditempat yang lain. Kemudian ia menjelaskan alasannya, ia berkata:"takut tergali tulang orang yang sholeh karena saya, atau takut mendekati orang yang jahat".

Ia menyatakan penolakannya untuk menyediakan lahan yang suci pekuburan. Ia menganggap baik kalau pekuburan itu berada ditanah milik keluarga atau saudara-saudaranya atau tetangganya dengan tidak memandang kelebihan selain rasa cinta dari keluarga dan tetangganya.

ALAM KUBUR ADALAH PERMULAAN BAGI KEHIDUPAN AKHIRAT

Dalam sebuah cerita tentang Uthman, ketika dia berada diatas sebuah pekuburan. Ia menangis sampai jenggotnya basah.
Dikatakan kepadanya;"Engkau biasa menyebut surga dan neraka, tetapi engkau tidak menangis, justru engkau menangis disini". Ia berkata,"Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda,"sesungguhnya alam kubur itu merupakan permulaan dari perumahan akhirat, jika seseorang telah selamat darinya, maka setelah itu akan lebih ringan, dan jika tidak selamat darinya, maka setelah itu akan lebih berat lagi".

KISAH QABIL

Orang yang pertama kali melakukan pendurhakaan adalah Qabil bin Adam, sebagaimana telah disebutkan dalam Al-qur'an:
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak untuk menggali dibumi unutk memperlihatkan kepadanya (Qabil), bagaimana ia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata:aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Karena itu jadilah ia seorang diantara orang-orang yang menyesal".QS.Al-Maidah:30-31.

Penyesalannya bukan karena membunuh, tetapi karena kebingungan dalam menguburkannya. Dikatakan bahwa setelah ia membunuhnya, ia duduk menangis pada kepala mayat saudaranya ketika datang dua ekor burung gagak yang saling bertempur, hingga gagak yang satu membunuh gagak yang lain, kemudian ia menggali tanah dan menguburkannya dan si pembunuh saudaranya juga berbuat demikian. Maka ditetapkanlah cara itu sebagai ketentuan yang harus dijalankan oleh keturunan Nabi Adam.

Didalam Al-qur'an surat Abasa ayat 21 yang artinya:
"Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya kedalam kubur".

Yaitu, dibuatkan sebuah lubang untuk menguburkannya sebagai penghormatan kepadanya, tidak dibiarkan diatas tanah hingga dimakan burung dan binatang-binatang yang lainnya.

Pekuburan itu hendaknya agak ditinggikan dari permukaan bumi, tetapi jangan dibangun menggunakan tanah, batu dan kerikil, sebab hal ini dilarang. Didalam hadist shahih muslim disebutkan, yang artinya:"Rasulullah melarang membuat lantai pekuburan, mendudukinya dan membangunnya".

BEBERAPA FITNAH YANG DIHADAPI OLEH ORANG YANG AKAN MATI SEBELUM MELEPASKAN ROHNYA

Manusia yang akan mati disibukkan dengan perkara-perkara yang menyibukkannya pada waktu hidup. Ia akan dibayangi oleh bayang-bayang kehidupannnya. Misalnya, jika orang yang akan mati itu sedang dilanda asmara, niscaya ia akan menceritakan tentang kekasihnya, sebagaimana dalam kisah berikut ini :
Ada seorang laki-laki yang sedang berdiri didepan rumahnya, lalu seorang gadis cantik melintas dihadapannya lalu bertanya kepadanya,"manakah jalan ke kamar mandi"? Ia menunjuk kerumahnya sendiri, sambil mengatakan: ini kamar mandi". Masuklah gadis itu dan masuk pula laki-laki itu dibelakangnya.
Ketika gadis itu sadar bahwa ia telah tertipu, dan bahwa ia telah memasuki rumah bukan kamar mandi, ia diperlihatkan kepada laki-laki itu keceriaannya, rasa cinta dan kegembiraannya bersama-sama dengannya, dan ia berperilaku terhadapnya selayaknya perilaku seorang wanita kepada laki-laki.

Ia berkata kepada laki-laki itu,"hubungan kita akan baik jika terpenuhi semua apa yang kita inginkan, engkau akan menyempurnakan aroma kita dan menyedapkan pandangan mata". Laki-laki itu menjawab,"saya akan datang untuk membawa yang engkau inginkan". Keluarlah laki-laki itu meninggalkan gadis itu dirumahnya dengan satu keyakinan, bahwa ia akan memenuhi semua keinginannya.

Tidak lama kemudian, ia mendapatkan apa yang dicarinya dan pulang dengan segera. Setelah ia masuk kedalam rumahnya, ternyata gadis itu telah pergi keluar dan menghilang. Ia kehilangan jejak. Ia jatuh cinta kepadanya. Ia selalu mengingatnya. Ia hiba kepadanya. Akhirnya, ia pergi jalan-jalan sambil mengingatnya. 

Bertambahlah kecintaannya dan semakin kuatlah semangatnya. Demikian seterusnya, sampai ia meninggal dunia. Tidak sedikit manusia yang seperti ini, yaitu yang terbuai dengan hal-hal dunia yang menyibukkan dan membingungkannya. Itulah yang akan menjadi bahan pembicaraannya ketika akan melepaskan nyawanya.

Dikatakan kepada seseorang yang akan meninggal dunia. Katakanlah, Laa ilaaha illallah; tapi ia menjawab dengan jawaban yang bukan-bukan. Umpamanya,"Perbaiki rumah yang itu, kerjakan ini, tanamkan itu, dan sebagainya", sesuai dengan kesibukannya yang lalu.

DOA YANG DIBACAKAN KETIKA MENUTUP MATA MAYAT

Didalam sebuah hadist dikatakan,"Jika kamu datang kepada orang yang telah mati diantara kamu, maka tutuplah kedua matanya, karena penglihatan itu mengikuti kepergian roh, dan katakanlah yang baik, karena para malaikat mengaminkan apa-apa yang dikatakan oleh keluarga mayat".

Hadist ini terdapat didalam kitab at-tazkirah, karangan Al-Qurthubi tanpa sanad.

Didalam hadist lain dikatakan bahwa Hafshah bin Sirin mengatakan telah menerima Ummul Hasan. Katanya: saya sedang berada ditempat Ummul Salamah kemudian datang seseorang dengan mengatakan bahwa ada orang yang meninggal dunia, lalu Ummu salamah berkata,"Berangkatlah engkau, apabila ia sedang berada dalam detik-detik maut, maka katakanlah:As Salamu'alal Mursalin lillahir Rabbil 'Alamin (keselamatan semoga diberikan kepada para Rasul, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)".

Didalam hadist yang diriwayatkan oleh Sufyanats-Tsauri, bahwa,"Apabila anda menutup mata mayat, maka bacakanlah bismillahi wa'ala millati Rasulillah (dengan nama Allah dan berdasarkan agama Rasulullah), dan bertasbihlah! Kemudian sufyan membacakan ayat dan para malaikat bertasbih dengan memuji Tuhan mereka".

MENGAJARKAN TAHLIL KEPADA ORANG YANG AKAN MATI

UCAPAN "LAA ILAAHA ILLALLAH"

Muslim meriwayatkan sebuah hadist, katanya Rasulullah telah bersabda, yang artinya,"Ajarilah orang-orang yang akan mati diantara kamu dengan ucapan "Lailaaha illallah".

Diantara kata-kata mutiara yang disampaikan oleh Umar bin Khattab adalah : Datanglah kamu kepada orang yang akan mati diantara kamu, ajarilah mereka kata"Laa ilaaha illallah", zikirkanlah mereka, sebab mereka sedang melihat apa-apa yang tidak kamu lihat.

Abu Naim meriwayatkan sebuah hadist dari Rasulullah sebagai berikut yang artinya,"Datanglah kamu kepada orang-orang yang akan mati diantara kamu, ajarilah mereka "Lailaaha illallah", berilah kabar gembira dengan surga karena orang yang berwatak lembut pun akan kebingungan pada saat yang mengerikan itu, sesungguhnya setanlah yang paling dekat kepada manusia pada saat yang mengerikan itu. Demi zat yang diriku ada ditangan-Nya, sesungguhnya merasakan kematian itu lebih sakit daripada seribu kali pukulan dengan pedang. Demi zat yang diriku ada ditangan-Nya, tidak keluar nyawa seorang hamba dari dunia hingga ia merasa sakit, setiap keringat darinya adalah upayanya".

Kata para ulama, mengenai orang yang akan mati itu merupakan sunnah ma'surah yang harus dijalankan oleh kaum muslimin. Perkara itu dimaksudkan agar akhir ucapan mereka adalah "Laa ilaaha illallah", ia akan berakhir dengan kebahagiaan dan supaya termasuk kedalam sabda Rasulullah yang maknanya,"Barangsiapa akhir ucapannya adalah "Laa ilaaha illallah" niscaya ia akan masuk surga".

Untuk diketahui oleh orang yang akan mati dan yang mengajarinya, bahwa setan dalam kondisi seperti ini datang untuk merusak aqidah mukmin sampai ia tergelincir. Maka hendaklah kaum mukminin berjaga-jaga darinya. Ia sering datang membawa hasutan. Kita berlindung kepada Allah dari kesudahan yang buruk.

MATI DALAM KEADAAN BAIK SANGKA KEPADA ALLAH

Rasulullah bersabda, yang artinya,"Janganlah salah seorang dari kamu mati, melainkan dalam keadaan baik sangka terhadap Allah".HR.Al-Bukhari.

Suatu kaum telah berburuk sangka kepada Allah, maka Allah berfirman didalam Al-qur'an, yang maknanya:"Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangkakan kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakanmu, maka jadilah kamu termasuk kedalam orang-orang yang rugi".

Ibnu Majah meriwayatkan dari Anas bahwa Nabi Muhammad memasuki rumah seorang pemuda yang akan mati, lalu beliau bersabda,"Apakah yang terjadi padamu"? Ia menjawab,"Saya mengharapkan pertemuan dengan Allah, tetapi saya takut terhadap dosa-dosa saya".

Maka Rasulullah bersabda, yang artinya,"Tidaklah berkumpul kedua keadaan tadi didalam hati seorang hamba yang mukmin dalam keadaan seperti ini, melainkan Allah akan memberikan apa yang diharapkan dalam mengamankan dirinya dari apa-apa yang ditakutinya".HR.At-Tarmidzi.

Disebutkan didalam At-Tazkirah Al-Qurthubi sebagai berikut:Abu bakar bin Sabiq Al-Umawi telah menceritakan kepada kita, Abu Malik berkata dari Ibnu Abas, dari Rasulullah tentang perkara yang disebutkan dari munajat Nabi Musa bahwa Allah telah berfirman yang artinya:"Wahai Musa, salah seorang hamba-Ku tidak akan dapat menemui Aku pada hari kiamat sebelum Aku memeriksa tentang apa-apa yang telah dikerjakannya, kecuali orang-orang yang wara', karena Aku merasa malu terhadap mereka, Aku bebaskan mereka, Aku hormati mereka, Aku masukkan mereka kedalam surga tanpa hisab. Maka barangsiapa merasa malu kepada Allah semasa didunia, Allah akan merasa malu kepada mereka untuk memeriksa dan bertanya kepadanya dan tidak berkumpul padanya dua perasaan malu sebagaimana tidak berkumpulnya dua perasaan ketakutan".

Berbaik sangka terhadap Allah hendaklah lebih ditekankan ketika seseorang hendak mati daripada waktu dia sehat, karena Allah dengan rahmat-Nya akan mengasihi, melebihkan dan mengampuninya. Dan kepada orang-orang yang duduk didekatnya, hendaklah mengingatkan hal itu kepadanya, sehingga ia termasuk dalam firman Allah yang maknanya:"Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku, maka aku mempersilahkan mereka untuk berburuk sangka terhadap-Ku sesuai dengan kemauannya".

Tentang hal itu sebagian orang-orang yang bijaksana berkat:"Jika kamu menemui orang yang akan mati, maka berilah ia kabar gembira bahwa ia akan bertemu Tuhannya, itu berarti baik sangka terhadap-Nya. Dan kalau ia hidup kembali, maka takutkanlah ia kepada-Nya. 

BOLEHKAH MENANGIS DI PEKUBURAN?

An-Nasa'i menyatakan hadist Rasulullah sebagai berikut, yang maknanya:
"Barangsiapa hendak berziarah ke pekuburan dan janganlah kamu mengatakan pengungsian".
Adapun hadist yang artinya:
"Tidaklah seseorang yang melewati pekuburan saudaranya yang Mukmin yang dikenalnya lalu ia memberikan salam kepadanya, melainkan ia akan membalas salam kepadanya". Hadist mauquf pada Abu Hurairah.

Sedangkan Allah berfirman didalam Al-qur'an kepada Rasulullah yang maknanya:
"Dan sekali-kali tiada sanggup untuk menjadikan orang-orang yang didalam kubur dapat mendengar".QS.Al-Fathir:22.

Dan firman Allah:
"Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar".QS.An-Naml:80.

Didalam sahih Bukhari dan Muslim ada riwayat bahwa Rasulullah telah melewati seorang wanita yang sedang menangis diatas sebuah pekuburan. Rasulullah bersabda kepadanya:"Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah".

Sebagaimana menangis disaat ada kematian diperbolehkan, maka menangis dipekuburan juga diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan adalah sambil meratap, karena keduanya diharamkan. Dan itulah yang diancam oleh Nabi Muhammad dalam sabdanya, yang maknanya,"Aku berlepas diri dari orang yang mencakar, mencaci dan melubangi".HR.Muslim.

Adapun menangis yang bukan meratap, terdapat keterangan yang membolehkannya, baik dipekuburan atau disaat ada kematian, yakni tangisan kasih sayang yang hampir semua manusia memilikinya. Nabi Muhammad pun menangis ketika kematian anaknya, yaitu Ibrahim.

Maka sabda Rasulullah yang bermakna,"Orang mukmin akan mati dengan keringat pada dahinya".HR.Majah & At-Tarmidzi.

Diterima dari Salman Al-farisi katanya ia telah mendengar Rasulullah bersabda, yang maknanya,"Periksalah mayat ketika matinya dengan 3 hal, yaitu:
1. Dahinya berkeringat.
2. Kedua matanya mengeluarkan air mata.
3. Kedua lubang hidungnya mengembang.

Ini berarti rahmat dari Allah sudah turun kepadanya. Jika ia mendengkur laksana dengkuran anak onta yang tercekik, wajahnya padam dan berbuih pada kedua bagian dalam pipinya, berarti siksaan dari Allah telah menimpa dirinya.

Sebagian ulamma berkata: Berkeringatnya wajah itu hanyalah karena merasa malu terhadap Tuhannya. Wallahu a'lam.

Dalam hadist Abu Na'im yang diterima dari A'masy, katanya Rasulullah telah bersabda yang artinya,"Sesungguhnya nyawa orang mukmin akan keluar dengan keringat, sedangkan nyawa orang kafir akan keluar dengan perlahan-lahan laksana keluarnya nyawa keledai".

Orang kafir itu telah berbuat baik, maka dimudahkanlah kematian sebagai balasan baginya.

Dapat terjadi, kesalahan seorang mukmin dihapus dengan diperberatnya proses kematian, tetapi kadang-kadang kematian itu dimudahkan kepadanya. Inilah perkara-perkara yang dapat disaksikan. Kita serahkan kepada Allah.

CARA MENGOBATI HATI YANG KERAS

Para ulama berkata bahwa berziarah ke pekuburan itu tidak ada manfaatnya bagi hati, terutama bagi orang-orang yang berhati keras. Mereka harus mengobatinya dengan 3 cara, yaitu :
1. Menghadiri tempat-tempat ilmu untuk mengambil pelajarannya, mengingatnya, takut padanya, dan meresapi berita dari orang-orang sholeh, karena semua itu dapat melunakkan hati.
2. Mengingat akan kematian yang menghancurkan segala kenikmatan, memisahkan dengan masyarakat dan meyatimkan anak-anak. Sesungguhnya mengingat kematian itu dapat mencegah diri dari perbuatan-perbuatan dosa, melunakkan hati yang keras, menghilangkan kesenangan dunia dan menganggap mudah akan segala bencana.
3. Menyaksikan orang mati, karena perkara ini dapat mencegah hati dari kesenangannya, mencegah mata dari tidur, mencegah badan dari istirahat dan mendorongnya untuk beramal dengan giat.

Inilah 3 cara yang harus dijalankan oleh orang-orang yang berhati keras, dosanya mengharuskannya untuk meminta pertolongan dengan cara ini agar menjadi obat bagi penyakitnya dan menjerit terhadap godaan setan yang menyesatkan.

Cobalah untuk melakukan cara ini dengan berulang-ulang bagi mereka yang menganggap berat terhadap kekotoran hati dan dosanya.

Bagi yang akan melakukan ziarah ke pekuburan, hendaknya mengikuti tata cara yang sudah ditentukan, kemudian menghayatinya, tujuannya bukan sekedar untuk menyaksikan, tetapi untuk mencari keridhoan Allah, memperbaiki kerusakan diri, mendoakan mayat, tidak berjalan-jalan dan duduk diatas pekuburan dan mengatakan kata-kata Rasulullah, yang artinya:"Salam sejahtera bagi kamu wahai penghuni yang beriman".

Tidak ada keterangan bahwa Rasulullah membaca Al-qur'an diatas pekuburan dan menghadiahkannya kepada mereka, sebagaimana yang biasanya dilakukan oleh orang-orang sekarang ini dan memanfaatkannya bagi orang banyak. Kita tidak tahu, apakah dasar fatwa ini, padahal penyakit dengan segala sebabnya ada, pekuburan ada, Al-qur'an, Rasulullah ada, beliau tidak pernah membaca Al-qur'an diatas pekuburan dan tidak pernah membaca surat Al-fatihah kepada mayat.

Rabu, 25 Januari 2012

PEKUBURAN MENGINGATKAN MANUSIA PADA AKHIRAT

Muslim meriwayatkan hadist dari Abu Hurairah. Ia berkata, Rasulullah telah berziarah dikuburan ibunya, beliau menangis dan menangis pula orang-orang disekitarnya.

Rasulullah bersabda:
"Aku meminta ijin kepada Tuhanku untuk meminta ampunan baginya, tetapi Dia tidak mengijinkan. Kemudian aku meminta ijin untuk berziarah dikuburannya, maka Dia mengijinkannya. Berziarahlah kamu ke pekuburan, karena hal itu akan mengingatkanmu akan kematian".

Dan didalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang diterima dari Ibnu Mas'ud, bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:
"Dulu aku telah melarang kamu untuk berziarah ke pekuburan, maka ziarahlah, karena ia akan membuat kamu tidak mempedulikan dunia dan mengingatkanmu terhadap akhirat".

Diperbolehkan berziarah ke pekuburan untuk kaum laki-laki sudah disepakati, sedangkan untuk kaum wanita masih diperselisihkan; para gadis yang bercampur dengan lelaki hukumnya haram, tetapi yanng sudah bersuami berziarah bersama-sama suaminya diperbolehkan, dan baginya diperbolehkan selama tidak bersama kaum laki-laki. Insya Allah hal ini tidak diperselisihkan.

Inilah makna hadist Rasulullah:"Berziarahlah kamu ke pekuburan", secara umum. Apapun tempat dan waktu yang dikuatirkan adanya fitnah dari perkumpulan antara lelaki dengan perempuan, itu tidak diperbolehkan.

Pada saat kepergian seorang lelaki untuk menimba ilmu pengetahuan, lalu ia melihat seorang wanita yang mengakibatkan ia tertarik kepadanya, atau sebaliknya, kemudian masing-masing pulang dalam keadaan tertutup, masalah ini jelas dibolehkan. Wallahu a'lam.

Sebagian ulama berpendapat bahwa kutukan Rasulullah terhadap kaum wanita yang berziarah ke pekuburan, terjadi sebelum adanya keringanan dalam berziarah ke pekuburan. Setelah adanya keringanan, maka kaum laki-laki dan kaum wanita masuk kedalam keringanan itu, maka penuturan kami yang pertama itulah yang benar. Wallahu a'lam.

BOLEHKAH MENGHARAPKAN KEMATIAN KARENA RUSAKNYA ZAMAN?

Ada yang mengatakan bahwa Nabi Yusuf mengharapkan kematian seperti yang dinyatakan dalam firman Allah yang artinya :
"Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh".

Pendapat yang diterima adalah yang mengatakan bahwa Nabi Yusuf tidak mengharapkan kematian. Ia hanyalah berdoa mengharapkan mati dalam keadaan Islam, sebagaimana firman Allah yang maknanya:
"Dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan Islam".

Ia hanya mengharapkan mati dalam keadaan Islam, yakni apabila telah sampai ajalnya, maka wafatkanlah beliau dalam keadaan Islam. Inilah pendapat yang dipilih oleh para ahli tafsir.

Maryam telah mengharapkan kematian, yaitu dalam firman Allah yang maknanya:
"Aduhai, alangkah baiknya jika aku mati sebelum ini dan aku menjadi barang yang tidak berarti dan dilupakan".

Ia mengharapkan mati karena dua sebab, yaitu:
1. Ia takut dituduh jahat dalam agamanya.
2. Agar tidak terjadi perzinahan dikalangan manusia yang akan mengakibatkan kehancuran bagi mereka.

Oleh karena itu, maka mengharapkan kematian bagi Maryam adalah diperbolehkan.

Hadist Rasulullah yang maknanya sebagai berikut:
"Tidak akan terjadi kiamat itu sehingga ada orang yang melewati pekuburan orang lain, ia berkata: aduhai, alangkah baiknya ada berada ditempatnya. Perkara itu disebabkan karena akan terjadinya kerusakan mental manusia dalam agama, kelemahan dan kekuatiran akan kehilangannya, bukan karena bencana yang menimpa dirinya atau yang lainnya, umpamanya karena kehilangan kawan-kawan yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahannya.

Diantara yang menjelaskan  makna ini adalah sabda Rasulullah. Yang tersebut dalam kitab Al-Muwattha Imam Malik;
"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu supaya aku daapt mengerjakan yang baik-baik, menjauhi yang munkar, mencintai orang-orang miskin dan jika engkau menghendaki (dan ia meriwayatkan juga), dan jika engkau mengedarkan fitnah dikalangan manusia, maka ambillah aku kepada-Mu dengan tidak mendapatkan fitnah".

Seperti juga kata-kata Umar bin Khattab:
"Ya Allah, sesungguhnya kekuatanku telah lemah, umurku sudah tua dan kekuasaanku telah tersebar, maka ambillah aku kepada-Mu dengan tidak disia-siakan".HR.Imam Malik.

Diantara kata-kata mutiara ada yang berbunyi sebagai berikut:
"Mereka mendahului kematiannya karena 6 perkara, yaitu :
1. Menguasai orang-orang yang tolol.
2. Terlalu banyaknya beban.
3. Diperjual belikannya hukum.
4. Dianggap mudahnya (remeh) darah.
5. Terputusnya hubungan kekeluargaan.
6. Al-qur'an dijadikan seruling, orang-orang yang menyampaikan Al-qur'an hanya untuk memperkaya diri walaupun ilmunya paling sedikit".


Ada hadist yang menyebutkan sebagai berikut:
"Orang yang berakal adalah orang yang merendahkan dirinya". Yakni orang yang merendahkan dirinya dalam beribadah kepada Allah sebagai amal yang dipersiapkannya untuk kehidupannya setelah mati. Ia banyak berintrospeksi diri terhadap kelalaiannya memanfaatkan umurnya dan bersiap-siap untuk memperbaiki amalannya, serta membersihkan kesalahan-kesalahannya yang telah lalu. Ia mengingat akan Allah dan mentaati-Nya dalam segala keadaan. Inilah yang akan menjadi bekal dihari pembalasan.


Orang yang lemah adalah sebaliknya. Ia akan meremehkan urusannya dan ia juga mengabaikan ketaatan terhadap Allah dan mengikuti hawa nafsunya, mengharapkan agar Allah mengampuninya. Ini adalah penipuan, karena Allah telah menyuruh dan melarangnya.


Hasan Basri berkata bahwa suatu kaum telah dilalaikan oleh angan-angan, sehingga mereka keluar dari dunia dengan tidak membawa kebaikan. Salah seorang diantara mereka berkata:"saya berbaik sangka terhadap tuhan saya". Ia telah berbohong, sebba kalau ia telah berbaik sangka, niscaya ia akan beramal baik.


Ia membacakan firman Allah yang artinya:
"Dan yang demikian itu adalah prasangka yang telah kamu sangkakan terhadap tuhanmu. Ia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk kedalam orang-orang yang merugi".


Didalam kitab Al-Hikam ada kata-kata yang seperti berikut ini:
"Termasuk mengabaikan Allah orang yang kelewatan dalam perbuatan maksiat tetapi mengharapkan ampunan kepada Allah. Termasuk dosa orang yang mengharapkan panjang umur didunia dan berangan-angan kepada Allah dengan perbuatan yang buruk".

SIFAT TERCELA YANG DIBENCI ALLAH

MENCINTAI DUNIA LEBIH DARIPADA AKHIRAT

Mencintai dunia, bersenang-senang dengannya, lalai dari pengertian sabda Rasulullah yang mempunyai makna :
"Cintailah orang yang engkau cintai, karena engkau akan berpisah dengannya".

Lantaran kebodohan manusia, kadang-kadang manusia menyia-nyiakan masa remajanya sehingga merasa jauh terhadap kematian. Ia tidak tahu bahwa kematian itu kadang-kadang terjadi pada masa remaja. Kadang-kadang ia merasa jauh dari kematian karena ia merasa sehat. Akan tetapi, ketidak tahuan akan masalah ini dan kecintaannya kepada dunia menjadikan manusia diliputi angan-angan dan lalai dari ketentuan mati yang dekat itu.

Allah berfirman didalam surat Ali-Imran, mengingatkan kepada kaum mukminin akan sebagian kata-kata kaum munafik terhadap kawan-kawannya, firman Allah:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan dimuka bumi atau mereka berperang, kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh. Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat dalam dihati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan. Dan sungguh kalau kamu gugur dijalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik bagimu dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu dikumpulkan".QS>Ali-Imran:156-158.

Firman Allah:
"Dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkanmu, walaupun kamu dalam benteng yang tinggi lagi kokoh". QS.An-Nisa:78.   

Jumat, 20 Januari 2012

KEUTAMAAN MENGINGAT KEMATIAN

Manusia yang memfokuskan perhatiannya kepada dunia dengan segala tuntutannya, akan lalai untuk mengingat mati. Andaikata seseorang mengingat kematian, ia akan membenci dan lari dari kenyataan itu. Firman Allah :
"Katakanlah: sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui hal-hal yang gaib dan nyata, lalu Dia kabarkan kepada kamu apa-apa yang telah kamu kerjakan".QS.Al-Jumu'ah:8.

KEADAAN MANUSIA DALAM MENGHADAPI KEMATIAN

Yang pertama, ada manusia yang perhatiannya terpusat kepada dunia. Orang ini tidak akan mengingat mati. Kalaulah ia sewaktu-waktu mengingatnya ia sangat merasa sayang terhadap dunianya. Ia sibuk melayani dunia dan kesibukannya itu justru membuatnya semakin jauh dari mengingat akan kematian yang datang dari Allah.

Yang kedua, adalah orang yang bertobat kepada Allah. Orang itu pasti akan banyak mengingat kematian, yaitu untuk membangkitkan rasa takut dalam hatinya, yang membawanya kepada kesempurnaan taubat. Kadang-kadang ia membenci kematian yang menjemputnya sebelum sempurnanya tobat dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi saat yang telah ditentukan.

Adalah wajar mengingat akan kematian dengan kebencian seperti ini dan itu tidak termasuk dalam sabda Rasulullah yang artinya :
"Barangsiapa membenci pertemuan dengan Allah, niscaya Allah akan membenci pertemuan dengannya".HR.Al-Bukhari & Muslim.

Orang yang seperti ini bukanlah membenci kematian dan pertemuan dengan Allah dengan tangan hampa. Ia bagaikan orang yang sibuk mengadakan persiapan untuk menemui sang kekasih, ia khawatir tidak cukup waktu untuk mengadakan persiapan, yaitu persiapan untuk penentuan yang dapat menyenangkan hati sang kekasih. Kalaulah ia menggerutu ketika mengingatnya tidak dianggap membenci terhadap pertemuannya.

Contoh yang ketiga adalah orang yang senantiasa mengingat akan kematian, karena mati adalah waktu untuk menemui kekasihnya. Seorang kekasih pasti tidak akan melupakan waktu bertemu dengan kekasihnya. Biasanya orang yang seperti ini mau dilambatkan kematiannya. Ia mencintai datangnya kematian itu tetapi ia sangat menginginkan kerada pada waktu sebaik-baiknya yang diharpakan, berupa jihad didunia untuk meninggikan kalimah Allah.

Mengharapkan kematian dengan cara seperti ini bukan karena kecewa, pesimis, apatis, pasrah dan perasaan hina, harapan itu benar-benar dibayar dengan pengorbanan jiwa, harta, kesehatan dan kehormatan yang dikehendaki oleh Allah terhadap hamba-Nya yang beriman (untuk keagungan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman), ditelusurinya perkara-perkara yang mengerikan itu semata-mata untuk mencari keridhaan Allah dan bertemu dengan-Nya.

MENGINGAT MATI DAPAT MENAHAN DIRI DARI COBAAN HIDUP

Rasulullah pernah bersabda,"Perbanyaklah mengingat penakluk kenikmatan".HR.Al-Baihaqi.

Artinya ialah, bahwa mengingat kematian itu dapat  menambah kesungguhan dalam mencari kenikmatan dunia. Ia akan menerima apa adanya dari Allah sambil bersabar terhadap malapetaka dan cobaan yang berat dalam kehidupan didunia ini.

Aisyah berkata : "Wahai Rasulullah adakah terdapat dikalangan orang yang bukan syahid digolongkan dalam kalangan para syuhada"?

Rasulullah menjawab : "Ya yaitu orang yang mengingat mati dalam sehari semalam 20x".

Maksudnya adalah bersiap-siap untuk pergi dengan mengatasi kekuasaan dunia semata-mata untuk mengagungkan Islam sehingga tidak mempedulikan kematian seseorang atau kematian dirinya sendiri.

Mengingat kematian yang didorong dengan rasa putus asa, pesimis, merasa hina, dan tidak berdaya seperti yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang bodoh, adalah sikap yang tidak dikehendaki oleh Islam dan bukan yang dimaksud oleh Rasulullah yang lebih dari 80x peperangan mengangkat pedangnya dijalan Allah sampai datang kematiannya dengan gembira menemui Tuhannya.

Diantara hadist-hadist tentang itu adalah sabda Rasulullah yang berarti,"Ganjaran Mu'min adalah mati". HR.At-Thabrani.

Karena, dunia itu merupakan penjara bagi mukmin. Ia senantiasa menentang tuntutan diri, hawa nafsu dan dorongan setannya. Kematian merupakan kebebasan bagi dirinya dari siksaan ini. Dan kebebasan itu merupakan ganjaran baginya.

Dan sabda Rasulullah lain yang artinya,"Kematian itu merupakan penghapus dosa bagi setiap muslim".

Akan tetapi hadist tersebut dalam Tazkhirah al-Qurthubi, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Na'im tentang perhiasan, al-Baihaqi tentang masyarakat, al-khatib tentang sejarah. Hadist itu dihukum dha'if oleh Ibnu Jauzi.

Yang dimaksud oleh Rasulullah dengan sabda beliau itu adalah :
"Muslim yang benar imannya adalah Muslim yang lidah dan tangannya tidak pernah menyakiti kaum muslimin yang lain. Dia benar-benar melaksanakan akhlak kaum mukminin tanpa dikotori dengan dosa-dosa selain dosa-dosa kecil, maka kematiannya itu menjadi pembersih baginya dan menghapuskan dosa-dosa kecil, karena itu ia telah menjauhi dosa-dosa besar dan mengerjakan kewajiban-kewajiban".




Diantara kata-kata mutiara adalah : Berhati-hatilah terhadap kematian didunia ini, sebelum anda berada pada suatu keadaan yang diharapkan dengannya kematian itu, tapi tidak kunjung datang! Semoga Allah melindungi kita dari keadaan ini. Demikianlah, orang yang  mengenal kematian dan merasa ringan terhadap malapetaka kekerasan dan kebimbangannya. Sebagian kamu wanita mengadukan kekerasan hatinya kepada Ummul Mukminin, Aisyah berkata,"perbanyaklah mengingat mati".


Abu Darda berkata : apabila disebutkan orang-orang yang telah mati, anggaplah dirimu itu termasuk diantara mereka. Jika pada suatu tahun ada ziarah ke pekuburan, maka ziarah ini hanya akan disyariatkan untuk mengingat, yaitu mengingat orang-orang yang sudah berbantalkan tanah, meninggalkan kekasihnya dan memutuskan segala hubungan mereka karena keharusan bagi mereka. Memelihara fikiran seperti ini dan banyak menyaksikan orang-orang sakit, itulah yang akan memperbarui jiwa untuk mengingat kematian sampai terasa dihadapan mata.


Dalam sebuah hadist yang dinyatakan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah telah bersabda yang maksudnya:
"Jika anda berada dipagi hari, janganlah anda menunggu petang hari. Dan jika anda berada dipetang hari, maka janganlah anda menunggu pagi hari. Ambillah dari kehidupanmu untuk kematianmu, dari kesehatanmu untuk sakitmu, karena engkau wahai hamba Allah, tidak mengetahui apa yang akan terjadi esok hari".HR.Al-Bukhari.

Kamis, 19 Januari 2012

ALAM YANG DILALUI OLEH SETIAP MANUSIA

Menurut Islam sebagaimana yang telah diterangkan dan dikemukakan didalam al-qur'an dan Hadist dengan jelas dan tegas, bahwa fase-fase yang dilalui oleh setiap jiwa atau roh manusia itu terbagi menjadi 4 alam, setiap alam pasti lebih besar dan lebih luas keadaannya dari pada alam yang telah ditempati sebelumnya. Alam-alam yang dimaksudkan itu merupakan alam yang ditempuh manusia dan merupakan fase-fase atau tahap hidup manusia.

1. ALAM RAHIM

Sewaktu manusia masih dalam kandungan ibu, pada waktu itulah awal mula proses kejadian manusia, yaitu Allah menciptakan manusia dari sari pati tanah, dari sari pati itulah Allah menjadikan air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian Allah menjadikan air mani tersebut segumpal darah, lalu segumpal dari itu Allah jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Allah jadikan tulang, lalu tulang dibalut dengan daging.

Setelah itu barulah Allah menjadikan makhluk itu berupa manusia seperti kita ini. Jadi pada tahap pertama ini, manusia telah mengalami hidup didalam kandungan. Keadaan disana sangat sempit, terbatas, banyak kesulitan dan penuh kegelapan. Dan pada waktu itu manusia belum mengerti situasi dan keadaan.

Dalam hal ini Allah berfirman,
 Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka maha suci Allah pencipta yang paling baik".QS.Al-Mukminun:12-14.

 Kemudian disebutkan dalam sebuah hadist, bahwa pada awal mulanya Allah menghidupkan manusia dalam kandungan, yaitu permulaan Allah mengkaruniakan roh (nyawa) kedalam tubuh manusia itu, apabila ia telah berada didalam kandungan ibunya selama 120 hari, yaitu setelah berwujud sekerat daging. Pada waktu itulah Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh kedalam tubuhnya, dan ia diperintah dalam 4 perkara, yaitu :
1. Ketetapan rezekinya.
2. Ajalnya.
3. Amalnya.
4. Menjadikan ia orang yang sengsara atau bahagia.

Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah bersabda,"Bahwasannya seseorang dari kamu itu dikumpulkan kejadiannya dalam kandungan ibunya 40 hari, masih berujud air mani. Lalu jadilah segumpal darah selama 40 hari juga. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh kedalam tubuhnya dan diperintahkan dalam 4 perkara yaitu menuliskan ketetapan tentang rezekinya, ajalnya, amalnya dan menjadi orang yang sengsara atau bahagia". HR.Muslim.

Sesudah lebih kurang 9 bulan lamanya didalam rahim ibu, yang dikandungnya dengan susah payah dan penuh rasa perih, maka lahirlah manusia itu kedunia dalam keadaan yang masih kecil dan lemah, tidak mempunyai daya dan kekuatan, belum mempunyai ilmu dan harta, maka barulah manusia akan mengalami peringkat kehidupan yang kedua, yaitu kehidupan dialam dunia yang fana ini.  

2. ALAM DUNIA

Setelah manusia mengalami kehidupan dalam peringkat yang pertama, yaitu hidup dialam kandungan lebih kurang selama 9 bulan, maka setelah itu Allah melahirkannya dari kandungan ibu ke alam wujud yaitu alam dunia ini tanpa mengetahui apapun. Kemudian barulah Allah mengaruniakan pendengaran dan penglihatan serta hati.

Hal ini telah ditunjukkan dalam firman Allah :

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur". QS.An-Nahl:78.

Setelah manusia itu lahir dari kandungan ibu dan mengalami kehidupan yang kedua kalinya, yaitu hidup dialam dunia, maka mulailah manusia mengalami pertumbuhan yang pasti terjadi, dari kecil menjadi besar, dan dari muda menjadi tua. Ditahap yang kedua ini yaitu alam dunia yang fana, tujuan utamanya adalah untuk mengejar kebaikan bagi yang berakal sehat, tetapi bagi yang tidak sejahtera akalnya semakin menumpuk-numpuk kejahatan.

Oleh sebab itu, dunia ini dapatlah dianggap sebagai penyebab bisa diperolehnya kebahagiaan atau kesengsaraan. Kehidupan dunia hanyalah merupakan kenikmatan yang memperdayakan dan menipu.
Allah berfirman,
"Kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang memperdaya". QS.Ali-Imran:185

Mengapa kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdaya? Dapat dibuktikan tidak lain hanya dengan kelakuan-kelakuan dan hal-hal yang harus dilalui oleh setiap manusia. Sebagai bukti dan fakta, baiklah kami berikan beberapa contoh seperti adanya keadaan manusia yang dulunya kecil dapat menjadi besar, dahulu masih anak-anak sekarang sudah menjadi remaja, dahulu masih muda sekarang sudah mejadi tua bangka, dahulu dapat berjalan dan sekarang sudah lumpuh, dahulunya mata masih dapat melihat dengan jelas sekarang harus menggunakan kacamata dan banyak lagi contoh yang serupa.

Itu semua karena datangnya malakul maut kepada manusia dengan sedikit demi sedikit. Kemudian manusia hidup didunia ini akan mengalami kematian, jadi kehidupan pada tahap kedua yakni kehidupan dialam dunia hanyalah untuk sementara saja. Begitu pula segala kenikmatan dunia pun sifatnya hanya sementara.

KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH SEMENTARA

Kehidupan dunia hanyalah main-main dan senda gurau belaka, yakni bahwa kehidupan dan kesenangan-kesenangan duniawi itu hanay sebentar dan tidak kekal. Oleh karena itu janganlah seseorang terpedaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai untuk memperhatikan urusan akhirat.

Didalam Al-Qur'an Allah telah memberikan perinngatan-peringatan dan keterangan-keterangan mengenai sifat-sifat kehidupan dunia seperti dibawah ini : 
a. Firman Allah :
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka".QS.Al-An'am:32.

b. Firman Allah yang artinya :
  " Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermewah-mewah diantara kamu serta membanggakan tentang harta dan anak".

c. Firman Allah :
"Padahal kenikmatan hidup didunia ini (dibandingka dengan kehidupan di akhirat) hanyalah sedikit".QS.At-Taubah:38.

d. Firman Allah :
"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia".QS.At-Taubah:55.

e. Firman Allah :
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya tanam-tanaman dibumi karena air itu, diantaranya ada yang dimakan oleh manusia".QS.Yunus:24.

f. Firman Allah :
"Dan perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan dimuka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin".QS.Al-Kahfi:45.

g. Firman Allah :
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia".QS.Al-Kahfi:46.

h. Firman Allah :
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman".QS.Al-Baqarah:212.

i. Firman Allah :
Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara".QS.Al-Mukminin:39.

Itulah antara lain firman-firman Allah yang mengemukakan sifat-sifat dan hakekat kehidupan dunia yang fana ini, yakni yang sifatnya hanya merupakan kenikmatan dan kesenangan yang sebentar dan sementara, serta merupakan kenikmatan yang memperdayakan, permainan dan senda gurau.

Oleh karena itu, dalam kesempatan menempuh kehidupan pada tahap yang kedua ini, yaitu hidup didunia janganlah seseorang terperdaya oleh kemewahan, kemegahan, kesenangan dan kenikmatan dunia saja dan jangan pula tertipu oleh bujukan setan untuk tidak mentaati Allah. Akan tetapi kejarlah dan bersegeralah memperbanyak amal soleh dalam kesempatan yang telah dimodali dengan umur itu sebagai bekal untuk menempuh kehidupan dialam selanjutnya.

Kesimpulannya karena kehidupan dialam dunia ini merupakan kehidupan yang sifatnya hanya sementara, maka setelah ajal yang telah dicatat oleh malaikat sewaktu manusia diberi roh untuk hidup telah tiba, maka manusia mengalami kematian. Dan setelah mati manusia menempuh kehidupan yang selanjutnya, alam yang lebih luas lagi yaitu alam barzah.


3. ALAM KUBUR (BARZAH)

Setelah manusia itu mengakhiri kehidupannya dialam dunia, yakni ia telah mati, maka untuk selanjutnya mengalami perpindahan alam lagi yaitu menempuh kehidupan dialam kubur.

Sementara sifat dan keadaan alam yang ketiga atau alam barzah ini adalah lebih luas lagi dari keadaan dunia sekarang ini. Sebagai perumpamaan dapatlah dikatakan bahwa perbandingan antara alam barzah dengan alam dunia ini adalah sebagaimana perbandingan antara alam dunia sekarang ini dengan alam sewaktu masih dalam kandungan ibu.

ALAM SEMENTARA MENUNGGU HARI KIAMAT

Kehidupan di alam barzah ini sifatnya juga hanya sementara waktu, yaitu hingga datangnya hari kiamat sebab setelah datangnya hari kiamat nanti akan ada kehidupann lagi yaitu kehidupan tahap yang keempat (terakhir) yakni kehidupan dialam akhirat.

Kiranya uraian tentang dialam kubur pada halaman ini tidak akan kami jelaskan dengan panjang lebar, sebab sebenarnya kandungan dalam buku ini akan menguraikan alam kubur dari hal kematian, keadaan mayat, keadaan roh dan tubuh, keadaan kubur, siksa kubur, pahala kenikmatan kubur, kisah-kisah yang berkenaan dengan mayat dan kubur serta hal-hal yang berkaitan dengan mayat dan alam kubur itu sendiri, hingga dibangkitkannya manusia dari alam kubur.


4. ALAM AKHIRAT

Kehidupan yang akan ditempuh oleh manusia yang terakhir adalah kehidupan dialam akhirat. Alam akhirat ini merupakan alam yang kekal untuk selama-lamanya, yang terdiri dari surga dan neraka. Setelah itu tidak ada lagi alam yang lain. 

Alam kekal.

Didalam al-qur'an Allah telah banyak memberikan penjelasan tentang sifat akhirat yaitu bahwa kehidupan dialam akhirat itu adalah kehidupan yang lebih baik dan kekal. Dan sesuai dengan sebutannya "Alam Akhirat" adalah merupakan alam yang terakhir. Kehidupan akhirat adalah kehidupan setelah dunia berakhir. Percaya akan adanya kehidupan akhirat adalah sebagai ciri-ciri orang yang sempurna imannya dan bertakwa kepada Allah.

Allah berfirman :
"Serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat".QS.Al-Baqarah:4.

Sementara firman-firman Allah yang mengemukakan dengan jelas dan tegas mengenai sifat dan hakikat kehidupan dialam akhirat itu antara lain adalah sebagai berikut :
 "Dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal".QS.Al-Mukminun:39.

Juga firman Allah yang artinya :
"Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal". QS.Al-Alaa':17.

Itulah firman Allah yang mengemukakan sifat dan hakekat kehidupan dialam akhirat. Saat itu para manusia belum ada yang menempuh kehidupan dialam akhirat. Sementara para manusia yang telah mati mendahului kita, baru menempuh dialam yang ketiga yaitu alam barzah.

Sebab adanya kehidupan akhirat itu setelah datangnya dan terjadinya hari kiamat, dimana pada saat itu semua manusia dimatikan lagi oleh Allah. Dengan tanda tiupan sangkakala Israfil yang pertama. Lalu sangkakala Israfil ditiup yang kedua kalinya sebagai tanda kehidupan setelah mati. Dan itulah pembangkitan seluruh makhluk manusia sejak zaman Nabi Adam hingga manusia yang terakhir dari kuburnya.